Kekuatan utama Joao Palhinha memang terletak pada aspek defensif, tetapi aspek distribusi bola masih menjadi hal yang perlu diperbaiki. Mengutip Opta Analyst, dalam musim terakhirnya di Bundesliga, ia mencatat akurasi umpan sebesar 92,9 persen, angka yang tergolong tinggi secara keseluruhan. Di wilayah pertahanannya sendiri, akurasi tersebut bahkan mencapai 98,4 persen yang membuatnya andal dalam menjaga penguasaan bola saat ditekan.
Namun, jika ditilik lebih dalam, hanya 2,7 persen dari total umpannya yang tergolong progresif dan 25 persen umpan ke area sepertiga akhir lawan. Angka ini merupakan yang terendah di antara semua gelandang dengan minimal 200 umpan di Bundesliga 2024/2025. Sebagai perbandingan, gelandang Spurs lainnya seperti Rodrigo Bentancur (4,0 persen), Pape Sarr (3,3 persen), dan Yves Bissouma (3,8 persen) menunjukkan tingkat progresivitas yang lebih tinggi, meski dalam skema pelatih yang berbeda.
Keterbatasan ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Thomas Frank jika ia ingin membangun serangan dari lini tengah. Walaupun Brentford musim lalu hanya memiliki tingkat akurasi umpan sebesar 80,7 persen, salah satu yang terendah di liga, Frank cenderung mengutamakan efektivitas ketimbang jumlah umpan itu sendiri. Artinya, selama Palhinha mampu memberi stabilitas dan menutup ruang transisi, kekurangannya dalam progresi bola mungkin bisa ditoleransi.
Di sisi lain, kehadiran Palhinha berpotensi membebaskan peran kreatif bagi pemain seperti James Maddison dan Mohammed Kudus. Kedua gelandang serang ini dikenal memiliki visi menyerang tajam dan kemampuan menusuk pertahanan lawan, tetapi kerap kehilangan ruang akibat minimnya perlindungan dari lini kedua. Dengan Palhinha menjaga kedalaman, para pemain ofensif Spurs bisa tampil lebih leluasa dan fokus menembus pertahanan lawan.
Joao Palhinha hadir tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai fondasi potensial untuk sistem baru Thomas Frank. Berbekal pengalaman, kekuatan fisik, dan kecerdasan dalam membaca permainan, gelandang asal Portugal ini bisa menjadi kunci penting dalam ambisi Tottenham Hotspur pada 2025/2026.