Mengenal 6 Legenda Kroasia dari Piala Dunia 1998

Tak tergantikan di bawah mistar gawang Kroasia, Ladic hanya kebobolan 4 gol dari 7 pertandingan. Padahal waktu itu dirinya hanya bermain untuk klub lokal Dinamo Zagreb. Yang paling diingat adalah saat bersua Jerman di babak perempat final.

Duet penyerang Oliver Bierhoff - Juergen Klinsmann mati kutu berkat serangkaian penyelamatannya.

Satu bek tengah paling disegani sepanjang Piala Dunia 1998. Postur tinggi kekar membuat penggawa Everton itu unggul dalam perebutan bola udara dengan penyerang lawan. Apalagi Bilic jarang berkompromi dengan para penyerang tim lawan.

Lulusan fakultas hukum Universitas Split ini jadi biang kerok gagalnya Laurent Blanc tampil bersama Prancis di final. "Aktingnya" dalam kontak fisik membuahkan kartu merah untuk Blanc.

Tandem sejati Bilic di lini belakang. Simic kerap menjadi rujukan contoh bek yang bisa membantu penyerangan dan bertahan di lapangan dengan sama baiknya. Datang ke Prancis dalam usia 23 tahun, tak seorang pun menyangka Simic bisa tampil cemerlang dalam mengawal benteng pertahanan Kroasia.

Tampil 6 dari 7 pertandingan. Akumulasi kartu kuning membuatnya absen di laga play-off juara ketiga.

Lahir di Jerman Barat, Prosinecki memilih panji merah-putih Kroasia. Piala Dunia 1998 jadi pembuktian Si Pirang yang sempat membela Real Madrid dan Barcelona. Dirinya berperan sebagai gelandang serang dalam tiga laga penyisihan grup serta turut menyumbang sebiji gol.

Sayang, cedera pada gameweek terakhir Grup H mengakhiri perjalanannya di Prancis terlalu cepat.

Prosinecki hilang? Tak masalah!

Itulah yang ada di benak pelatih Miroslav Blazevic. Mereka masih punya Zvonimir Boban yang sudah mencuat lebih dahulu bersama AC Milan. Pemain berjuluk Zorro ini diberkati visi bermain mumpuni, teknik wahid dan operan panjang nan akurat.

Skema bola mati eksekusinya menjadi senjata mematikan saat diperlukan. Tampil sebagai starter sebanyak 6 kali, peran dominannya di lapangan tengah membuat Boban pantas menyandang ban kapten.

Kemampuan dan insting Davor Suker saat menginjak kotak 16 pas rasanya sudah tidak perlu dijelaskan. Menjadi sosok sentral di balik sukses Kroasia keluar sebagai juara ketiga dalam debut. Ketajaman yang diperlihatkan bersama Real Madrid turut dibawa ke tanah Prancis. Total 6 gol dari 7 pertandingan membuatnya diganjar penghargaan Top Skorer edisi 1998.