Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jersey Real Madrid (pexels.com/DeybsonMallony)
ilustrasi jersey Real Madrid (pexels.com/DeybsonMallony)

Real Madrid berhasil mendatangkan pemain baru ketiga pada bursa transfer musim panas 2025. Sosok tersebut adalah Franco Mastantuono, wonderkid Argentina yang tengah naik daun bersama River Plate. Tidak main-main, Los Blancos menebus klausul pelepasannya seharga 40 juta euro atau Rp743 miliar.

Bukan tanpa alasan Real Madrid berani membeli Mastantuono dengan nilai transfer mahal. Ia telah menunjukkan potensinya sebagai gelandang muda berbakat dengan torehan 10 gol dan 7 assist dalam 61 pertandingan di semua kompetisi bersama River Plate. Capaian tersebut terbilang impresif untuk pemain yang masih berusia 17 tahun.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Franco Mastantuono?

1. Banting stir dari petenis menjadi pesepak bola saat berusia 12 tahun

Franco Mastantuono lahir di Azul pada 14 Agustus 2007. Minatnya terhadap olahraga sudah tumbuh sejak usianya baru 8 tahun. Orang tua Mastantuono menggemari beberapa olahraga, seperti tenis dan sepak bola. Awalnya, ia menekuni tenis. Mastantuono membentuk karakter, kedisiplinan, dan kemandirian selama berlatih sebagai petenis.

Ia cukup sering mengikuti kompetisi tingkat lokal serta regional dan keluar sebagai juara. Mastantuono menunjukkan potensinya sebagai petenis berbakat dengan kakinya yang cukup lincah serta pukulan backhand tajam. Ia masuk ke peringkat 10 besar nasional Argentina kategori U-12. Sebenarnya, Mastantuono sempat mendapat tawaran untuk berkarier sebagai pesepak bola dari River Plate, tetapi ayahnya menolak karena melihat potensi sang anak lebih besar sebagai petenis.

Namun, semua itu berubah ketika keluarga Mastantuono pindah dari Azul ke Buenos Aires. Ia mulai berminat kepada sepak bola terutama setelah menonton langsung laga Superclasico River Plate versus Boca Juniors. Mastantuono perlahan mulai merasakan kenikmatan bermain sepak bola hingga direkrut masuk ke akademi River Plate saat berusia 12 tahun pada 2019.

2. Kariernya berkembang cukup pesat sebagai gelandang serang kreatif

Awalnya, tidak mudah bagi Mastantuono beralih dari tenis ke sepak bola. Namun, ia sudah punya modal etos kerja tinggi, kedisiplinan, dan ketahanan fisik, sehingga permainannya dapat berkembang cukup cepat. Mantan pelatih akademi River Plate, Daniel Brizuela, mengatakan potensinya sebagai pesepak bola top telah terlihat saat sang pemain pertama kali menyentuh bola. Dilansir Goal, menurutnya, Mastantuono punya kontrol bola ciamik dan insting mengoper kepada rekan-rekannya secara akurat dan tepat. Maka dari itu, ia dipoles untuk menjadi gelandang serang kreatif.

Brizuela bahkan berani menyebut Mastantuono punya DNA pemain Eropa sejak remaja. Ia termasuk pemain cerdas dan punya kemampuan teknik ciamik serta ketenangan dalam mengambil keputusan di atas lapangan. Fisik Mastantuono berkembang cukup pesat sehingga mampu berduel dengan bek-bek lawan.

3. Kariernya berkembang begitu cepat bersama River Plate dan menjadi rebutan klub-klub Eropa

Franco Mastantuono mengalami perkembangan karier yang cukup cepat bersama River Plate. Ia mendapat promosi dari River Plate U-20 ke tim utama kala River Plate menghadapi Excursionistas pada 8 Februari 2024. Pelatih River Plate, Martin Demichelis, langsung memberikan kepercayaan kepada Mastantuono untuk tampil sebagai starter. Sang pemain menjawab kepercayaan tersebut dengan mencetak satu gol dalam kemenangan River Plate 3-0 atas Excursionistas.

Ia kembali menciptakan sensasi dengan menorehkan satu gol kala River Plate mengalahkan Libertad 2-1 di Copa Libertadores pada 25 April 2024. Mastantuono kemudian bermain secara reguler dan mencetak 10 gol dan 7 assist dalam 61 laga di semua kompetisi bersama River Plate. Penampilan apiknya bersama River Plate mengundang minat sejumlah klub-klub besar Eropa, seperti Manchester United, Paris Saint-Germain (PSG), Barcelona, dan Chelsea. Akan tetapi, Real Madrid justru berhasil mendapatkan pesepak bola berusia 17 tahun itu pada musim panas 2025. Meski begitu, sang pemain akan berlaga di Piala Dunia Antarklub 2025 bersama River Plate terlebih dahulu sebelum bergabung dengan Real Madrid.

Bakat Franco Mastantuono dengan cepat berkembang berkat kedisiplinan, ketahanan fisik, dan mental yang telah dibangun kala bermain tenis. Ia menjadi salah satu talenta muda Argentina yang digadang-gadang bakal menjadi bintang masa depan. Beberapa media Spanyol bahkan berani menyebut Mastantuono akan menyaingi Lamine Yamal di LaLiga Spanyol. Namun, ia perlu berkaca kepada Nico Paz, talenta muda Argentina yang gagal bermain reguler di tim inti Real Madrid dan bersinar bersama Como 1907. Akankah Mastantuono mampu bersaing dengan bintang-bintang Real Madrid lainnya dan tampil sebagai starter secara reguler?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy