Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jersey Arsenal (unsplash.com/nelsonndongala)

Cedera benar-benar menjadi momok Arsenal pada 2024/2025. Setelah kehilangan Takehiro Tomiyasu, Gabriel Jesus, dan Kai Havertz sampai akhir musim, The Gunners juga ditinggal bek tengah utama, Gabriel Magalhaes. Mereka pun hanya menyisakan satu personel di poisisi tersebut: Jakub Kiwior.

Beruntung, sang pelatih, Mikel Arteta, bisa mengandalkan pemain asal Polandia itu. Kiwior selalu mampu memberikan performa yang memuaskan ketika dibutuhkan. Ini memang menjadi gambaran umum dari karier penggawa kidal tersebut. Ia adalah spesialis dalam urusan menunjukkan pembuktian meski kerap tidak diperhitungkan.

1. Jakub Kiwior merantau sejak usia remaja

Keseriusan Jakub Kiwior untuk menggapai mimpi menjadi seorang pesepak bola ditunjukkan sejak usia remaja. Saat masih berusa 16 tahun pada 2016, ia rela meninggalkan Polandia untuk bergabung dengan raksasa Belgia yang terkenal handal dalam memoles talenta muda, Anderlecht. Kiwior direkrut dari klub asal kota kelahirannya, GKS Tychy.

Kegigihan tersebut kembali diperlihatkan Kiwior ketika mengambil langkah selanjutnya. Tak kunjung mendapat kesempatan di tim utama, pemain setinggi 1,89 meter ini memilih untuk meninggalkan Anderlecht pada Januari 2019. Slovakia menjadi pelabuhan Kiwior berikutnya setelah menerima tawaran dari Podbrezova.

Hebatnya, dalam waktu yang singkat, Kiwior langsung mampu menunjukkan bakatnya. Ia memang gagal mencegah mereka terdegradasi. Namun, bukti kemampuannya salah satunya terlihat dari kepercayaan klub untuk memberinya ban kapten.

Kiwior lantas naik kelas ketika diboyong klub Slovakia yang lebih besar, MSK Zilina, pada awal 2019/2020. Ia hampir membawa mereka menjadi juara liga domestik pada musim pertamanya. Sayangnya, mereka hanya berakhir sebagai runner-up.

Pada musim berikutnya, Kiwior dan Zilina juga tinggal selangkah lagi meraih trofi Piala Slovakia. Namun, mereka kalah pada partai final dari Slovan Bratislava dengan skor 1-2 lewat babak tambahan. Padahal, Kiwior sudah berusaha keras sampai mencetak gol.

2. Jakub Kiwior merambah Serie A Italia bersama Spezia

Berkat permainannya di Slovakia bersama Podbrezova dan MSK Zilina, Jakub Kiwior sukses menembus Serie A Italia. Ia direkrut Spezia pada awal 2021/2022 dengan mahar 2,4 juta euro (Rp41 miliar). Di sini, Kiwior kembali menjawab tantangan yang ada.

Ia harus bersabar hingga 4 bulan untuk mencatatkan penampilan perdana. Ketika mulai menjadi pilihan utama, Kiwior pun tidak dimainkan di posisi aslinya. Thiago Motta yang saat itu melatih Spezia memasangnya sebagai gelandang bertahan. Namun, Kiwior tidak keberatan dengan peran baru tersebut. Hasilnya, sepanjang 2021/2022, ia mencatatkan 22 penampilan di seluruh kompetisi.

Musim berikutnya, Kiwior sahih menjadi pemain kunci Spezia. Saking krusialnya perannya di dalam tim, ia kembali mendapat tugas anyar untuk bermain di posisi lain selain bek tengah atau gelandang bertahan. Luca Gotti yang menggantikan Motta beberapa kali menempatkannya sebagai bek kiri hingga gelandang kiri.

Versatility tersebut yang menarik perhatian Arsenal. Ia pun diboyong ke London pada Januari 2023. Kiwior meninggalkan Spezia dengan catatan 43 penampilan.

3. Jakub Kiwior selalu mampu memuaskan Arsenal meski berstatus bek cadangan

Arsenal menebus Jakub Kiwior dengan harga 19,5 juta euro (Rp338 miliar). Harga tersebut terhitung mahal untuk seorang pemain yang belum cukup dikenal dan hanya diproyeksikan sebagai cadangan. Sejak awal, Kiwior sudah menyadari peran tersebut. Pasalnya, The Gunners sudah memiliki Gabriel Magalhaes dan William Saliba.

Namun, Kiwior tidak menyerah. Ia tetap bekerja keras dalam sesi latihan dan selalu siap ketika dibutuhkan untuk bermain. Mentalitas tersebut makin terlihat mulai awal April 2025 ketika Arsenal mengumumkan Gabriel tidak akan beraksi lagi pada sisa 2024/2025 karena mengalami cedera hamstring.

Arsenal melakoni pertandingan pertamanya tanpa bek asal Brasil tersebut dengan melawan Everton pada 5 April 2025. Kiwior mendampingi Saliba di jantung pertahanan. Skuad asuhan Mikel Arteta memang hanya bisa bermain imbang 1-1. Namun, tanpa penampilan yang menawan dari Kiwior, mereka mungkin bakal meraih hasil yang lebih buruk. Buktinya, ia terpilih sebagai man of the match pada laga yang berlangsung di Goodison Park ini.

Tiga hari berselang, Kiwior kembali mengundang pujian. Arsenal sukses mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions Eropa. Keberhasilan mereka mencatatkan cleansheet tidak terlepas karena penampilan mengesankan Kiwior yang berhasil mengeliminasi ancaman dari para bintang Los Blancos, seperti Vinicius Junior dan Kylian Mbappe.

Pengakuan akan penampilan impresif Kiwior datang langsung dari Arteta. Pelatih asal Spanyol itu sangat terkesan dengan komitmen yang dimiliki sang pemain. Arteta bahkan menyebut Kiwior sebagai sosok yang fenomenal. Komentar yang sama juga disampaikan sang kiper, David Raya. Menurutnya, permainan Kiwior begitu top meski kurang jam terbang.

Ketika Gabriel pulih, Kiwior mungkin akan kembali menjadi bek cadangan. Kondisi ini pula yang membuatnya dikabarkan siap untuk meninggalkan Emirates Stadium pada musim panas 2025. Sederet raksasa Italia, seperti Napoli, AC Milan, dan Juventus dikabarkan siap untuk menampungnya. Sambil menunggu kepastian tersebut, Kiwior tentu hanya akan fokus untuk membantu Arsenal mengakhiri 2024/2025 sebaik mungkin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy