Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Barcelona di Camp Nou (pexels.com/DavidPickup)
ilustrasi logo Barcelona di Camp Nou (pexels.com/DavidPickup)

Jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, mengabarkan Barcelona telah mencapai kesepakatan dengan FC Copenhagen untuk transfer Roony Bardghji. El Barca dikabarkan menebus sang pemain dengan harga yang cukup murah, yakni sebesar 2 juta euro atau Rp37 miliar. Bardghji nantinya akan menandatangani kontrak jangka panjang bersama Barcelona.

Langkah tersebut cukup mengundang pertanyaan beberapa media Spanyol dan fans Barcelona. Sebab, Bardghji absen membela Copenhagen akibat cedera robek ligamen lutut atau Anterior Cruciate Ligament (ACL) selama 329 hari dan melewatkan 48 pertandingan pada 30 April 2024--24 Maret 2025. Ia bahkan kembali menderita cedera minor dan harus beristirahat selama 55 hari pada 7 Mei--30 Juni 2025.

Meski begitu, talenta Bardghji dinilai cukup menjanjikan. Ia bahkan mendapat julukan Messi dari Swedia dengan kemampuan olah bola ciamik. Lalu, siapa sebenarnya sosok Roony Bardghji?

1. Memulai kiprahnya sebagai pesepak bola bersama akademi Malmo

Roony Bardghji lahir di Kuwait pada 15 November 2009. Orang tuanya merupakan warga negara Suriah. Bardghji mulai menunjukkan minatnya terhadap sepak bola dari sang ayah yang pernah bermain untuk klub amatir di Suriah dan fans berat Manchester United. Ia bersama keluarganya kemudian pindah ke Swedia pada 2012. Bardghji lalu menimba ilmu di sejumlah akademi sepak bola, seperti Kallinge SK, Rodeby AIF, dan akhirnya bergabung dengan Malmo FF pada 2019.

Bersama Malmo, ia mengalami perkembangan cukup pesat. Bardghji sudah bermain untuk Malmo U-19 saat usianya masih 14 tahun. Dilansir Goal, pelatih Malmo U-19 kala itu, Jeffrey Aubynn, mengatakan Bardghji memiliki teknik luar biasa, mampu membaca situasi pertandingan, dan bekerja sama dengan rekan-rekan setimnya. Bakat sang pemain mulai mengundang minat sejumlah klub-klub Eropa lainnya. Bardghji mengambil langkah besar kala menerima tawaran FC Copenhagen dan merantau ke Denmark saat usianya baru memasuki 15 tahun pada Juli 2020.

2. Menciptakan berbagai rekor selama membela FC Copenghagen

Tidak butuh waktu lama bagi Roony Bardghji untuk menembus tim utama Copenhagen. Pelatih Copenhagen kala itu, Jess Thorup, memanggilnya untuk berlatih bersama skuad senior pada 2021. Bardghji langsung menciptakan rekor di laga debutnya kala Copenhagen seri 1-1 kontra Aarhus GF pada pekan 16 Superliga Denmark pada 21 November 2021. Ia menjadi debutan sekaligus starter termuda dalam sejarah Copenhagen dengan usianya baru memasuki 16 tahun 6 hari.

Bardghji lalu menorehkan gol perdananya untuk Copenhagen sepekan berikutnya. Ia mencetak gol kedua Copenhagen ketika mengalahkan Aalborg BK dengan skor 3-1 pada pekan 17 Superliga pada 28 November 2021. Gol tersebut membuat Bardghji memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Copenhagen.

Sensasi sang pemain berlanjut kala bermain di Liga Champions Eropa (UCL) pada 2023/2024. Bardghji menjadi pahlawan kemenangan Copenhagen 4-3 atas Manchester United pada fase grup 8 November 2023. Ia lagi-lagi memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda Copenhagen di UCL.

3. Absen selama 329 hari akibat cedera robek ligamen lutut pada April 2024

Roony Bardghji menunjukkan potensinya sebagai calon bintang Swedia dengan menorehkan 10 gol dalam 36 pertandingan di semua kompetisi pada 2023/2024. Sayangnya, nasib buruk menimpanya pada 30 April 2024. Bardghji mengalami cedera robek ligamen lutut atau ACL. Ia harus beristirahat selama 329 hari dan melewatkan 48 pertandingan pada 30 April 2024--24 Maret 2025.

Cedera tersebut membuat karier Bardghji cukup terancam. Sebab, tidak sedikit pesepak bola yang mengalami penurunan performa secara signifikan usai menderita cedera ACL. Bardghji sempat kembali bermain kala masuk sebagai pemain pengganti kala menghadapi Randers dalam laga playoff perebutan gelar juara Superliga pada 31 Maret 2025. Namun, ia harus absen lagi setelah mengalami cedera minor pada 7 Mei 2025.

4. Kemampuannya sebagai penyerang sayap kanan disandingkan dengan Lionel Messi

Roony Bardghji merupakan penyerang sayap kanan yang dominan menggunakan kaki kiri. Ia memiliki skill olah bola ciamik, kecepatan, visi permainan apik, dan naluri mencetak gol tajam. Bardghji kerap kali menusuk ke kotak penalti dari sayap kanan, melewati beberapa pemain, dan melepaskan tembakan atau mengumpan kepada rekan-rekan setimnya. Tidak heran, beberapa media Eropa menyandingkannya dengan legenda Barcelona, Lionel Messi. Bardghji bahkan sudah mendapatkan julukan Messi dari Swedia.

Usai mencetak gol kemenangan Copenhagen 4-3 atas Manchester United di fase grup UCL 2023/2024, ia mengatakan ambisinya untuk menjadi pemain terbaik di dunia. Pelatih Copenhagen kala itu, Jacob Neestrup, mengungkapkan sang pemain memiliki insting mencetak gol tajam dan mampu mengatasi tekanan besar kala menghadapi tim besar seperti MU di UCL. Namun, Bardghji dinilai perlu mengontrol egonya kala menguasai bola serta meningkatkan kecepatannya ketika transisi dari menyerang ke bertahan.

Kepindahan Bardghji ke Barcelona cukup menarik perhatian publik sepak bola Eropa. Sebab, ia akan menjadi rekan satu tim wonderkid Barcelona lainnya, Lamine Yamal, yang tengah naik daun dalam 2 musim terakhir. Selain itu, Bardghji akan menghadapi tekanan besar untuk membuktikan diri sebagai Messi dari Swedia. Sebab, cukup banyak wonderkid yang kariernya mengalami penurunan drastis usai mendapatkan julukan tersebut, seperti Bojan Krkic dan Allen Halilovic.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy