Mengenal Sosok Roman Abramovich, Eks Pemilik Chelsea

Roman Abramovich secara resmi mundur dari kepemilikan Chelsea pada Minggu (27/02/2022). Hal tersebut tak lepas dari penolakan dari berbagai pihak akibat histori hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti yang diketahui, Putin menginstruksikan militernya untuk melakukan invasi di Ukraina.
Abramovich diketahui memiliki hubungan yang erat dengan Vladimir Putin saat dirinya masih berada dalam lingkaran politik. Lantas, siapa sosok Roman Abramovich yang sudah bersama Chelsea selama hampir dari 20 tahun? Yuk, mengenal lebih dekat tentang sosoknya. Berikut penjelasannya.
1. Kakek dan nenek Roman Abramovich berasal dari Ukraina
Roman Abramovich diketahui memiliki keturunan asal Ukraina. Abramovich lahir pada 24 Oktober 1996 di Saratov, Rusia. Dia lahir dari pasangan Irina Vasilievna Abramovich dan Aron (Arkady) Abramovich Leibovich. Ibunya merupakan seorang guru musik dan ayahnya merupakan pekerja di Dewan Ekonomi Republik Komi.
Orang tua ibuya, Irina, ternyata berasal dari Ukraina. Neneknya Faina Borisovna Grutman kabur dari Ukraina saat Irina masih berusia tiga tahun. Sedangkan kakek-nenek dari ayahnya, Aron, merupakan pasangan Yahudi yang berasal dari Belarusia.
Dengan hal tersebut, dapat dikatakan Abramovich merupakan keturunan Ukraina sekaligus Yahudi. Saat kecil, Abramovic sendiri besar di Republik Komi yang merupakan wilayah di utara Rusia.
2. Roman Abramovich mengawali karier sebagai pedagang jalanan
Salah satu orang terkaya di Rusia itu ternyata mengawali kariernya sebagai pedagang jalanan. Dia menjalani bisnis tersebut saat masih menjalani wajib militer Rusia. Beberapa waktu kemudian, dia lebih memilih untuk menjadi montir di pabrik lokal.
Nasibnya berubah ketika dirinya menghadiri Gubkin Institute of Oil and Gas lalu memulau perdangan kembali untuk barang-barang dari Swiss. Singkat cerita, reformasi komunis yang disebut perestroika telah mengizinkan kepemilikan bisnis perseorangan yang mana semua orang dapat membuka bisnis.
Melihat peluang yang besar, Abramovich memulai untuk membuka perusahaan boneka, peternakan babi, kayi, gula, dan masih banyak lagi secara bertahap, dilansir The Telegraph UK. Pada 1995, dia mulai masuk ke industri minyak dengan mengakuisisi Sibneft. Dari situ lah awal kesuksesan Roman Abramovich sebagai pebisnis.
3. Roman Abramovich jadi Gubernur Chukotka pada 2000 hingga 2008
Sukses menjadi pebisnis di Rusia, Abrmovich mulai menunjukkan ketertarikannya memasuki dunia politik. Menariknya, dia berani mengeluarkan dana yang tak sedikit agar bisa memenangkan kampanye di Chukotka. Abramovich dipercaya telah mengeluarkan dana sebesar 925 juta euro atau Rp14 triliun.
Dengan uang sebesar,itu, mudah bagi Abramovich untuk menjadi Gubenur Chukotka pada 2000 hingga 2008. Selama kepemimpinannya, Abramovich berhasil meningkatkan standar kualitas hidup, pendidikan, dan investasi. Sejak itu lah, namanya mulai diperhitungkan sebagai salah satu orang berpengaruh di Rusia.
4. Hubungan Roman Abramovich dan Vladimir Putin
Hubungan Vladimir Putin dan Roman Abramovich dapat dikatakan sangat erat. Abramovich dipercaya sebagai salah satu orang yang pertama untuk merekomendasikan Putin sebagai penetus Boris Yeltsin.
Bagi yang belum tahu Yeltsin, dia merupakan Presiden Rusia sebelum Vladimir Putin. Saking kuatnya pengaruh Abramovich, dia dipercaya telah melakukan wawancara terhadap semua kandidat menteri kabinet sebelum Putin menyetujuinya.
Pada 2007, Putin sempat menanyakan calon suksesornya sebagai presiden nantinya kepada Abramovich. Kala itu, Abramovich dipercaya merekomendasikan Dmitry Medvedev.
5. Roman Abramovich dan Chelsea harus putus akibat invasi Rusia di Ukraina
Setelah hampir 20 tahun berstatus sebagai pemilik Chelsea, Roman Abramovich harus rela melepas klub tersebut. Hal tersebut tak lepas dari desakan publik agar Abramovich segera mundur dari jabatannya setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Sebagai orang yang dekat dengan Putin, Abramovich dinilai juga harus bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi. Abramovich resmi mundur sebagai pemilik Chelsea pada Minggu (27/02/2022).
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh para manajemen Chelsea, termasuk akun sosial media Chelsea di Twitter. Trofi Piala Dunia Antar Klub menjadi kenangan terakhir yang diberikan Chelsea kepada Abramovich.
Di sisi lain, Abramovich dilarang untuk mendatangi Inggris sebagai sanksi atas peristiwa invasi Ukraina. Partai oposisi Inggris, Partai Buruh, juga telah mendesak PM Boris Johnson dan jajarannya untuk membekukan aset Roman Abramovich.