Benoit Badiashile (twitter.com/ChelseaFC)
Terkecuali Joao Felix, Chelsea memberi kontrak jangka panjang kepada semua rekrutan barunya. Sebagai contoh, Mudryk diikat kontrak berdurasi 8,5 tahun hingga Juni 2031 mendatang. Kesepakatan ini menuai sorotan dari banyak pihak.
Chelsea diklaim melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP). Dilansir 90min, peraturan ini mencegah pemilik klub untuk memasukkan dana dari usaha mereka ke dalam finansial klub seenaknya. Peraturan ini bertujuan membuat keuangan klub tetap sehat.
Menurut pakar keuangan sepak bola, Kieran Maguire, dalam laman SkySports, Chelsea bisa terhindar dari aturan tersebut dengan cara memberikan kontrak jangka panjang. Chelsea memanfaatkan celah pencatatan akuntansi bernama amortisasi.
Metode ini digunakan untuk membagi nilai transfer pemain dengan setara dalam durasi kontrak yang telah disepakati. Artinya, semakin panjang kontrak pemain, semakin murah juga biaya transfer yang bakal dicatat.
Ambil contoh Mykhaylo Mudryk yang biaya transfernya mencapai 100 juta euro. Dalam metode ini, biaya transfer 100 juta euro akan dicatat dengan nilai 11,7 juta euro per tahun (100 juta euro dibagi 8,5 tahun). Dengan begitu, Chelsea terhindar dari regulasi FFP karena kerugiannya tercatat dalam waktu yang lama.