Pernah punya sejarah yang bertautan, keberadaan diaspora Korea di Jepang pun bukan hal yang aneh, termasuk dalam sepak bola. Sayangnya, eksistensi mereka tersamarkan karena pergantian nama yang sengaja dilakukan untuk menyembunyikan identitas asli mereka sebagai zainichi, yakni orang Korea yang lahir dan besar di Jepang.
Berdasarkan riset yang ditulis Tomoaki Morikawa dalam Review of Asian and Pacific Studies yang berjudul "The Colonial History Goes Cyber: The Rise of Anti-Zainichi
Korean Sentiments in Twenty-First Century Japanese Society", diskriminasi terhadap diaspora Korea di Jepang masih bisa ditemukan pada abad ke-21, apalagi dengan adanya ruang virtual bernama media sosial.
Lantas, bagaimana dampaknya pada zainichi yang mengarungi karier di bidang sepak bola? Bisakah sepak bola jadi media bagi mereka guna mendapatkan pengakuan dan setidaknya kesetaraan status?