Pemakaman eks Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, di Menteng Pulo (dok. Kemenpora)
Winny bercerita, sebelum meninggal pada Senin (6/2/2023) dini hari, Nugraha memang dinyatakan mengidap Parkinson, yang membuat pembulu darah di otaknya pecah. Dia sempat dirawat selama sepekan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Cawang, Jakarta Timur.
Nugraha sempat menjalani operasi, dan operasinya tersebut berjalan lancar. Namun, hari demi hari sepanjang perawatan, organ-organ lainnya sudah tidak menunjang, dan ada infeksi paru-paru jugayang dia derita.
"Hari ketujuh dirawat aku dipanggil lagi dan dikabari bahwa bapak (Nugraha Besoes) sudah bergantung dengan mesin. Kalau mesin dicabut ya bapak sudah tidak ada," tutur Winny.
"Tapi saya masih mau berusaha, jadi tetap dipasang mesin sampai bapak (Nugraha Besoes) lelah sendiri hingga berhenti bernafas itu jam 00.19 WIB (Senin (6/2/2023), dan dinyatakan meninggal dunia," tambahnya.
Usai disalatkan di masjid yang tak jauh dari rumah duka di wilayah Joglo, Jakarta Barat, almarhum Nugraha Besoes disemayamkan di Taman Makam Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Menpora Amali jadi salah satu sosok yang hadir dalam pemakaman almarhum.