Dengan tertinggal dua gol pada babak pertama, Thomas Frank akhirnya memilih untuk kembali bermain dengan empat bek sejak awal babak kedua ketika melawan Arsenal pada Minggu (23/11/2025). Ia menambah satu gelandang serang dengan memainkan Xavi Simons dan menarik keluar Kevin Danso. Setelah Arsenal mencetak gol ketiga, Frank kembali memasukkan dua pemain. Ia mengirim Randal Kolo Muani dan Pape Matar Sarr ke lapangan pada menit 66 untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Wilson Odobert dan Rodrigo Bentancur. Arsenal kemudian menciptakan gol keempat pada menit 76. Frank langsung bereaksi lagi dengan memainkan Pedro Porro dan Brennan Johnson untuk menggantikan Mohamed Kudus dan Djed Spence.
Sayangnya, semua perubahan tersebut tidak berarti akibat Spurs yang terlambat mengubah mental bertahan mereka miliki pada pertandingan ini. Spurs tercatat mengakhiri laga hanya dengan expected goals sebesar 0,07. Ini bahkan merupakan angka terendah sepanjang Premier League 2025/2026 per 24 November 2025. Mereka juga cuma bisa membuat dua tembakan tepat sasaran. Salah satunya berujung dengan gol hiburan yang dicetak Richarlison pada menit 55. Ironisnya, itu merupakan percobaan pertama mereka.
Menariknya, gol Richarlison tersebut tercipta ketika Spurs menunjukkan sedikit agresivitas. Richarlison dan Joao Palhinha melakukan pressing ketat kepada Martin Zubimendi. Palhinha kemudian berhasil melepaskan bola dari kontrol gelandang asal Spanyol itu lewat tackle bersih. Richarlison yang ada di belakang bola liar pun memilih untuk langsung melepaskan tendangan. Sebab, ia memang menyadari kiper Arsenal, David Raya, yang berada jauh dari gawangnya. Hasilnya, si kulit bundar masuk melambung melewati pemain yang juga berasal dari Spanyol tersebut.
Dalam salah satu wawancaranya setelah pertandingan, Thomas Frank mengakui bahwa permainan Tottenham Hotspur saat melawan Arsenal pada Minggu (23/11/2025) memang sangatlah buruk. Ia bahkan sampai menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukung. Menariknya, Frank menegaskan bahwa penampilan seperti itu sebetulnya sangat berlawanan dengan tujuan awal mereka. Pernyataan tersebut pun terasa seperti sebuah penyesalan terkait keputusannya untuk fokus bertahan yang pada akhirnya menjadi bumerang. Andai lebih berani menyerang sejak awal, Spurs mungkin bisa mencuri poin dari rivalnya. Gol hiburan yang dicetak Richarlison menjadi indikasinya.