Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Shin Tae-yong. (Website/pssi/org)
Shin Tae-yong. (Website/pssi/org)

Jakarta, IDN Times - Pelatih kepala Timnas U20, Shin Tae Yong, kecewa karena merasa tak mendapat dukungan yang cukup mempersiapkan anak didiknya untuk mentas di ajang Piala Dunia U-20 2023.

Ini diungkapkan Shin Tae Yong lantaran Timnas U-20 belum 100 persen lengkap berkumpul untuk latihan. Sejauh ini, masih ada klub yang belum mau melepas anak binaannya untuk ikut pemusatan latihan (TC) bersama skuad Garuda Muda.

1. Skuad Timnas U-20 belum lengkap untuk TC

Duel Timnas U-20 versus Timor Leste di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (dok. PSSI)

Menurut Shin Tae Yong, ada dua jenis klub sepak bola di tanah air terkait dengan dukungan untuk Timnas Indonesia. Ada yang mencari untuk untuk diri sendiri sehinggan tidak melepas atlet untuk bermain ke TC, ada pula yang rela berkorban dan melepas pemainnya untuk turut ikut melakukan pemusatan latihan.

"Ini kita bukan memepersiapkan liga tetapi kita mempersiaplak piala dumia. Saya sebenarnya bingung membuat skuad karena tidak lengkap," kata Shin Tae Yong ditemui di Lapangan A Gelora Bung Karno usai memimpin latihan Timnas Indonesia pada Rabu (15/2/2023).

2. Merasa banyak yang anggap mudah

Shin Tae-yong. (Website/pssi/org)

Sebagai tuan rumah, skuad Indonesia memang sudah dipastikan tampil di ajang Piala Dunia U20 mendatang. Namun, masih ada ajang Piala Asia yang diharapkan Shin Tae Yong dapat ditaklukkan skuad Garuda.

Indonesia akan menghadapi beberapa negara kuat termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Pelatih asal Korea Selatan ini menangkap ada kesan banyak pihak menganggap remeh Piala Dunia U-20.

"Banyak yang berpikir kita sudha lolos Piala Dunia, jadi sepertinya banyak yang berpikir ini gampang dan mudah," kata Shin Tae Yong.

3. Curhat Shin Tae Yong

Shin Tae Yong, pelatih Timnas Indonesia. (pssi.org)

Shin Tae Yong mengaku mengetahui ada beberapa pihak yang mengeluh karena dirinya banyak meminta klub melepas pemain untuk menjalani TC. Padahal, menurtu STY, itu tidak dia lakukan di satu kelompok umur, tetapi untuk tiga kelompok umur.

"Dan dari luar pun liatnya mungkin banyak TC tetapi ya saya pegang ketiga tim," kata STY. "Harusnya kita sama-sama memahami keadaan ini. Tetapi banyak yang bicara seperti itu," ujar dia lagi.

Editorial Team