Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mesut Oezil (facebook.com/fifaworldcup)
Mesut Oezil (facebook.com/fifaworldcup)

Intinya sih...

  • Eks pemain Timnas Jerman, Mesut Oezil, dikecam oleh Asosiasi Olahraga Yahudi karena unggahan foto peta Israel yang diganti Palestina.
  • Makkabi Deutschland meminta Asosiasi Sepak Bola Jerman untuk merespons sikap Oezil yang dianggap anti-Israel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Eks penggawa Timnas Jerman, Mesut Oezil mendapatkan kecaman dari Asosiasi Olahraga Yahudi. Alasannya, dia mengunggah foto peta Israel yang dicoret dan diganti Palestina.

Dilansir Daily Mail, Asosiasi Olahraga Yahudi yang mengecam aksi Oezil itu adalah Makkabi Deutschland. Bahkan, mereka sampai meminta Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) bertindak merespons sikap Oezil ini.

1. Oezil disebut anti-Israel

Mesut Oezil (dfb.de)

Dalam pernyataan resminya, Makkabi Deutschland menuding Oezil sebagai sosok yang anti-Israel. Mereka juga meminta dengan sangat kepada DFB agar tidak tinggal diam.

"Kami berharap DFB akan turut mengomentari dan bersikap atas masalah tersebut," tulis pernyataan resmi mereka.

2. CSU juga turut mengkritik Oezil

potret Mesut Oezil (realmadrid.com)

Tidak cuma Makkabi Deutschland, unggahan Oezil ini turut dikomentari Christian Social Union (CSU). Menurut mereka, aksi Oezil ini bukannya menghadirkan damai, malah memperkeruh suasana.

"Itu (unggahan Oezil soal Israel) benar-benar sulit dipercaya. Sangat tidak masuk akal," ujar Sekretaris Jenderal CSU, Martin Huber.

3. Tetap mendapatkan dukungan

Mesut Özil. ( Instagram@premierleague)

Meski Makkabi Deustchland mengecam, nyatanya unggahan Oezil ini tetap mendapatkan dukungan dari warganet. Unggahan ini ternyata menjadi sorotan di Jerman dan Turki.

Warganet menilai, Oezil memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya soal konflik Israel dan Palestina ini. Apalagi, sampai saat ini konflik tersebut juga tak kunjung usai dan makin banyak korban jiwa berjatuhan.

Editorial Team