Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mohamed Salah (premierleague.com)

Jakarta, IDN Times Liverpool dipastikan kehilangan satu trofi lagi di musim 2023/24. Mereka baru saja terdepak dari Liga Europa setelah hanya bisa menang dengan skor 1-0 atas Atalanta di Bergamo dalam perempat final leg 2, Jumat dini hari WIB (19/4/2024).

Dengan kemenangan itu, Liverpool kalah secara agregat, 1-3. Ini membuat Liverpool cuma punya satu peluang lagi buat meraih gelar juara musim ini lewat Premier League.

1. Semua karena diri sendiri

Liverpool dipermalukan Atalanta dengan skor 0-3 di Anfield pada leg 1 perempat final Liga Europa musim 2023/24, Jumat (12/4/2024). (uefa.com).

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, pada akhirnya pasrah dan menerima fakta pahit tersebut. Klopp mengaku semua bisa terjadi karena kesalahan dari anak-anak asuhnya sendiri.

"Jelas, kami sendiri yang bikin susah. Saya suka permainan malam ini dengan gairah dan tenaga, apa yang ditunjukkan mereka. Luar biasa," ujar Klopp dilansir TNT Sports.

2. Sinyal bagus, tapi tetap saja gagal

Aksi Juan Musso saat Atalanta menggilas Liverpool 0-3 pada leg 1 perempat final Liga Europa 2023/24, Jumat (12/4/2024).

Bagi Klopp, kemenangan atas Atalanta menjadi sinyal bagus. Klopp merasa Liverpool sudah bangkit dan kembali pada jalur untuk bisa berburu trofi di Premier League. Memang, mau tak mau, kini mereka harus fokus ke kompetisi domestik yang jadi harapan kedua di musim ini.

"Kami memang harus fokus ke Premier League dan itulah yang harus dilakukan sekarang. Malam ini, kami menang dan kembali ke jalur kemenangan. Kami punya beberapa hari memulihkan diri dan melawan Fulham. Ini akan jadi laga berbeda dan bisa saja menjebak," kata Klopp.

3. Emosi yang aneh

Potret Juergen Klopp saat Liverpool melawan Manchester City di Anfield, Minggu (10/3/2024). (premierleague.com).

Kemenangan dan fakta tersingkir dari Liga Europa membuat Liverpool diliputi emosi yang aneh. Klopp mengaku lega, pada akhirnya The Reds menang. Tapi, pria Jerman tersebut merasa kemenangan atas Atalanta begitu pahit karena gagal membuka asa ke Dublin buat main di final.

"Kami tersingkir, tapi senang. Kami berharap bisa lolos ke Dublin, cuma gak terjadi. Akhirnya, tertinggal satu kompetisi dan kami bikin susah sendiri," kata Klopp.

Editorial Team