Di tengah ancaman sanksi dari klub dan pemerintah Prancis, Mousa Al Taamari menunjukkan keberaniannya terus menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Sebelumnya, pemain OGC Nice, Youcef Atal, harus mengalami konsekuensi berat ketika menyuarakan hal serupa. Ia diputus kontrak dan bahkan menghadapi hukuman penjara akibat menunjukkan dukungannya terhadap Palestina.
Sebagai putra Yordania, negara tetangga Palestina, Al Taamari merasakan kedekatan dan kepedulian atas perjuangan rakyat Palestina. Dukungannya ini ia tuangkan melalui beberapa unggahan di akun Instagram pribadinya. Selain itu, dirinya juga mendedikasikan kemenangan Yordania atas Tajikistan pada perempat final Piala Asia 2023 untuk Palestina.
“Sebelum pertandingan, kami merasa bahagia setelah mendengar kabar akan adanya gencatan senjata di Gaza. Kami bermain dan hati kami bersama mereka (rakyat Palestina). Kami pun terus memperbarui informasi. Kata-kata pertama yang kami ucapkan di ruang ganti adalah bahwa kami mengabdikan setiap kemenangan untuk rakyat kami di Gaza, dan kemudian untuk rakyat Yordania," kata Al Taamari dilansir The New Arab.
Kisah inspiratif Mousa Al Taamari menunjukkan bahwa tekad, kerja keras, dan keberanian dapat mengantarkan seseorang mencapai mimpi, bahkan di tengah berbagai rintangan. Pencapaiannya di Piala Asia 2023 menjadi awal dari babak baru dalam kisah luar biasa seorang bintang muda Yordania yang siap bersinar di kancah internasional. Mampukah Al Taamari membawa Yordania menjuarai Piala Asia 2023? Patut kita nantikan penampilannya pada babak final nanti Piala Asia 2023, Sabtu (10/2/2023).