Nasib Shakhtar Donetsk ketika Kotanya Dikuasai Kelompok Separatis

Penggemar sepak bola boleh jadi tidak asing lagi dengan Shakhtar Donetsk. Klub ini sering bermain Liga Champions Eropa maupun Liga Europa. Shakhtar Donetsk juga dikenal sebagai salah satu raksasa sepak bola Ukraina.
Sayangnya, ada kisah kelam di balik kebesaran nama Shakhtar Donetsk dalam satu dekade terakhir ini. Klub tersebut tidak bisa bermain di kota kebanggaannya akibat Donetsk dikuasai kelompok separatis.
1. Tidak bisa bermain di kota kebanggaan sejak 2014
Dilansir Al Jazeera, kelompok separatis Donetsk mengeklaim kemerdekaannya pada Mei 2014. Mengingat situasi keamanan yang tidak kondusif, manajemen Shakhtar Donetsk harus memindahkan markas mereka ke Lviv. Sebelumnya, klub tersebut bermarkas di Donbass Arena, stadion yang sempat menjadi tempat gelaran Piala Eropa 2012.
Setelah 2 tahun bermarkas di Lviv, Shakhtar Donetsk pindah ke Kharkiv. Namun, mereka tidak lama di sana. Shakhtar Donetsk harus kembali pindah akibat fasilitas mereka rusak oleh gempa bumi. Pada 2020, Shakhtar Donetsk bermain di NSC Olimpiyskiy yang merupakan stadion rival, Dynamo Kiev.