Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola English Premier League (pixabay.com/KelvinStuttard)
ilustrasi bola English Premier League (pixabay.com/KelvinStuttard)

Intinya sih...

  • Afrika menjadi benua kedua dengan negara terbanyak yang mengirim pemain ke English Premier League (EPL) per 2024/2025.

  • Frederic Nimani mewakili Republik Afrika Tengah, Kelly Youga juga bermain di EPL, dan Victor Wanyama berhasil membuat Kenya bangga.

  • Ally Samatta mencetak gol pertama untuk Tanzania di Premier League, namun kariernya di Aston Villa tidak berlangsung lama.

Afrika menjadi benua dengan negara terbanyak kedua yang mengekspor pemain ke English Premier League (EPL). Per 2024/2025, sudah ada 33 negara Afrika yang mengirim wakil ke kompetisi yang memulai era baru pada 1992/1993 ini. Afrika cuma kalah dari Eropa yang menyumbang 48 negara. Dari 33 negara Afrika tersebut, ada 3 wilayah yang diwakili satu pemain saja. Negara mana?

1. Frederic Nimani mewakili Republik Afrika Tengah

Frederic Nimani berhasil mewakili Republik Afrika Tengah di Premier League ketika mencatatkan debut di kompetisi ini pada 26 Januari 2010. Mantan pemain berposisi penyerang tersebut membela Burnley saat menghadapi Bolton Wanderers. Ia masuk ke lapangan pada menit 65 untuk menggantikan Chris Eagles. Sayangnya, laga berakhir dengan kekalahan 0-1. Empat hari sebelumnya, Nimani baru saja bergabung dengan Burnley secara pinjaman dari AS Monaco.

Pada 21 Februari 2010, ia kembali bermain sebagai pengganti di EPL. Namun, lagi-lagi, ia dan Burnley menelan kekalahan setelah dibantai Aston Villa dengan skor 2-5. Saat itu, Nimani menggantikan David Nugent pada menit 70. Setelahnya, Nimani tidak pernah bermain lagi di EPL. Burnley memulangkannya kepada AS Monaco pada akhir 2009/2010. Pria setinggi 1,91 meter ini sebetulnya lahir di Prancis. Namun, ia berganti kewarganegaraan pada 2018.

Kelly Youga sejatinya merasakan atmosfer EPL lebih awal dibanding Nimani. Namun, mantan bek kiri yang lahir di Republik Afrika Tengah pada 22 September 1985 ini tidak mencatatkan penampilan. Ia hanya duduk di bangku cadangan. Itu terjadi pada 22 April 2006. Pemain setinggi 1,85 meter tersebut tercatat sebagai pemain Charlton Athletic. Mereka dibantai Bolton Wanderers dengan skor 1-4.

2. Victor Wanyama berhasil membuat Kenya bangga

Victor Wanyama hampir saja mengikuti jejak sang kakak, McDonald Mariga, sebagai pemain Kenya yang berhasil menjuarai Liga Champions Eropa (UCL). Kesempatan tersebut datang pada 2018/2019. Sayangnya, ia dan Tottenham Hotspur kalah dari Liverpool dengan skor 0-2. Sementara, Mariga sukses mengangkat trofi Si Kuping Besar bersama Inter Milan pada 2010.

Meski begitu, Wanyama setidaknya unggul atas Mariga dari sisi pengalaman di Premier League. Mantan gelandang bertahan yang lahir di Nairobi pada 25 Juni 1991 ini mengemas 154 penampilan, 10 gol, dan 3 assist. Dari jumlah tersebut, Wanyama memainkan 69 di antaranya bersama Tottenham pada 2016/2017—2019/2020 dan mencetak 6 gol serta 1 assist.

Sebelumnya, Wanyama bermain untuk Southampton mulai awal 2013/2014. Pria setinggi 1,84 meter ini diboyong dari Celtic FC. Di bawah asuhan Mauricio Pochettino, Wanyama tampil bersama The Saints di EPL sebanyak 85 kali dan mencetak 4 gol serta 1 assist. Ketika pindah ke Tottenham, Wanyama juga kembali dilatih Pochettino.

3. Ally Samatta menjadi pemain dan pencetak gol pertama Tanzania di English Premier League

Ally Samatta berhasil mencuri perhatian saat membela KRC Genk pada 2016—2020. Penyerang setinggi 1,83 meter ini mencetak 82 gol dan 19 assist dari 227 penampilan. Pada bursa transfer Januari 2020, Aston Villa pun memboyongnya dengan harga mencapai 8,5 juta pound sterling (Rp186 miliar).

Samatta resmi menjadi pemain Tanzania pertama yang berkiprah di Premier League pada 1 Februari 2020. Ia bahkan mencetak gol saat menjalani debutnya. Sayangnya, The Villans kalah dari AFC Bournemouth dengan skor 1-2. Setelah laga ini, Samatta gagal menambah koleksi golnya di EPL dari 13 kesempatan lanjutan pada 2019/2020.

Aston Villa tidak lagi memakai jasa Samatta mulai 2020/2021. Ia dipinjamkan kepada Fenerbahce sebelum dijual permanen pada awal 2021/2022 dengan harga sekitar 6 juta euro (Rp104 miliar). Keputusan tersebut tidak terlepas karena mereka yang mendatangkan Ollie Watkins dari Brentford. Penyerang asli Inggris itu sukses menggantikan peran Samatta sebagai ujung tombak utama.

Pada 2025/2026, Mozambik bisa menambah daftar ini sekaligus menjadi negara ke-127 yang menyumbang pemain untuk Premier League. Mereka bakal menorehkannya lewat Reinildo Mandava. Kesempatan tersebut datang usai Mandava diboyong Sunderland dari Atletico Madrid pada 8 Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team