Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
7 Negara dengan Gelar Juara Piala Afrika Terbanyak
Potret Timnas Aljazair juara Piala Afrika 2019 usai mengalahkan Senegal 1-0 di babak final. (cafonline.com)

Intinya sih...

  • Mesir adalah negara dengan koleksi gelar Piala Afrika terbanyak sepanjang sejarah, yaitu 7 trofi. Dominasi Mesir di AFCON sangat terlihat terutama pada periode 1950-an dan awal 2000-an.

  • Kamerun merupakan negara dengan tradisi sepak bola kuat di kawasan Afrika Tengah dan telah meraih 5 gelar Piala Afrika. Julukan “The Indomitable Lions” mencerminkan karakter permainan mereka yang kuat, agresif, dan penuh determinasi.

  • Ghana adalah salah satu negara dengan perkembangan sepak bola paling stabil di Afrika Barat, dan telah mengoleksi 4 gelar AFCON.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Piala Afrika atau Africa Cup of Nations (AFCON) adalah turnamen sepak bola paling prestisius di benua Afrika. Setiap edisinya selalu menghadirkan kompetisi sengit antarnegara yang memiliki tradisi sepak bola kuat. Tidak heran, gelar juara AFCON selalu menjadi kebanggaan besar sekaligus simbol dominasi di kawasan tersebut.

Sejumlah negara Afrika tercatat memiliki koleksi gelar yang mengesankan berkat konsistensi permainan dan kualitas pemain yang mereka miliki. Mulai dari Mesir yang mendominasi sejak era awal hingga Nigeria dan Pantai Gading yang bersinar pada generasi modern. Rekor tersebut menjadi bukti perkembangan sepak bola Afrika yang terus melahirkan talenta berkelas dunia.

Mengikuti daftar negara dengan gelar AFCON terbanyak memberikan gambaran menarik tentang bagaimana kekuatan sepak bola Afrika terbentuk dari masa ke masa. Selain menunjukkan tim mana yang paling sukses, daftar ini juga menggambarkan perjalanan panjang mereka dalam mempertahankan supremasi di tingkat kontinental.

1. Mesir (7 Gelar)

potret timnas Mesir juara Piala Afrika 2010 (cafonline.com)

Mesir adalah negara dengan koleksi gelar Piala Afrika terbanyak sepanjang sejarah, yaitu 7 trofi. Dominasi Mesir di AFCON sangat terlihat terutama pada periode 1950-an dan awal 2000-an, ketika mereka membangun reputasi sebagai raksasa sepak bola Afrika. Keberhasilan ini tidak datang secara instan, melainkan hasil dari fondasi sepak bola nasional yang sudah terbentuk sejak lama, termasuk liga domestik yang kompetitif dan fasilitas pelatihan yang relatif lebih maju dibanding negara Afrika lainnya.

Puncak kejayaan Mesir terjadi pada 2006, 2008, dan 2010, saat mereka menjadi satu-satunya negara dalam sejarah yang mampu meraih tiga gelar beruntun. Generasi emas ini diperkuat oleh pemain seperti Mohamed Aboutrika, Essam El-Hadary, dan Ahmed Hassan yang menjadi ikon sepak bola Afrika. Penampilan mereka sangat stabil, baik dalam penguasaan bola maupun kemampuan bertahan, sehingga membuat Mesir hampir tak tersentuh pada era tersebut. Keberhasilan ini juga memperkuat status mereka sebagai tim paling disegani di benua Afrika.

Selain faktor teknis dan taktik yang matang, dukungan suporter yang sangat kuat juga menjadi salah satu kunci kesuksesan Mesir. Setiap laga kandang mereka di AFCON menjadi atmosfer yang luar biasa dan memberikan tekanan besar bagi lawan. Mesir juga selalu menjadi favorit juara hampir di setiap edisi AFCON karena pengalaman mereka yang luas, mental juara yang kuat, serta kestabilan organisasi federasi sepak bola mereka.

2. Kamerun (5 Gelar)

potret Kamerun juara Piala Afrika 2017 (dok. youtube.com/CAF TV)

Kamerun merupakan negara dengan tradisi sepak bola kuat di kawasan Afrika Tengah dan telah meraih 5 gelar Piala Afrika. Julukan “The Indomitable Lions” mencerminkan karakter permainan mereka yang kuat, agresif, dan penuh determinasi. Kamerun selalu menjadi tim yang mengandalkan fisik, kecepatan, serta kekompakan dalam permainan. Tradisi kuat ini membuat mereka mampu mempertahankan performa konsisten di banyak edisi AFCON.

Era keemasan Kamerun terjadi pada 1980-an hingga awal 2000-an ketika mereka menjuarai AFCON empat kali dalam dua dekade. Pemain legendaris seperti Roger Milla, Patrick Mboma, dan Samuel Eto’o memperkuat reputasi mereka sebagai salah satu tim paling mematikan di benua Afrika. Mereka tidak hanya dominan di Afrika, tetapi juga menjadi salah satu negara Afrika pertama yang bersinar di panggung Piala Dunia, menambah kepercayaan diri mereka saat tampil di AFCON.

Kemenangan terakhir Kamerun pada 2017 menegaskan bahwa mereka bukan hanya tim historis, tetapi masih tetap kompetitif di era modern. Meskipun terjadi beberapa pergantian generasi, Kamerun selalu mampu melahirkan talenta-talenta baru yang tampil impresif. Struktur liga domestik dan skema pengembangan pemain berbasis akademi membantu mempertahankan reputasi Kamerun sebagai salah satu dari tiga besar kekuatan sepak bola Afrika.

3. Ghana (4 Gelar)

potret Ghana juara Piala Afrika 1963 (cafonline.com)

Ghana adalah salah satu negara dengan perkembangan sepak bola paling stabil di Afrika Barat, dan telah mengoleksi 4 gelar AFCON. Reputasi mereka sebagai “Black Stars” mencerminkan sejarah panjang sepak bola Ghana yang selalu penuh talenta berbakat. Pada 1960-an hingga 1980-an, Ghana menjadi salah satu tim paling menakutkan karena memiliki generasi pemain yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga unggul secara teknis dan taktis.

Konsistensi Ghana dalam mencapai semifinal dan final AFCON juga menjadi bukti bahwa mereka adalah tim yang sangat berpengalaman dalam turnamen ini. Meski gelar terakhir mereka diraih pada 1982, Ghana tetap menjadi kekuatan besar yang hampir selalu bersaing di babak akhir setiap turnamen. Mereka sering menyajikan permainan yang energik, cepat, dan fokus pada permainan sayap, serta dikenal memiliki lini tengah kreatif.

Di luar performa teknis, Ghana sukses besar karena memiliki sistem pengembangan pemain usia muda yang menjadi panutan di Afrika. Akademi-akademi besar seperti Right to Dream, hingga ekspor pemain ke Eropa sejak usia muda, membuat Ghana terus menghasilkan pemain berbakat setiap tahun. Meskipun sudah lama tidak meraih gelar, tekanan suporter yang besar dan tradisi sepak bola yang kuat membuat Ghana selalu menjadi kandidat juara.

4. Nigeria (3 Gelar)

potret Nigeria juara Piala Afrika 2013 (vanguardngr.com)

Nigeria adalah salah satu negara paling populer dalam sepak bola Afrika dan telah meraih 3 gelar AFCON. Tim “Super Eagles” dikenal dengan permainan cepat, teknik individu tinggi, serta fisik yang kuat. Nigeria memiliki sejarah panjang sebagai salah satu negara yang paling sering lolos ke Piala Dunia dan menjadi pesaing utama di setiap edisi AFCON.

Generasi emas Nigeria sering menjadi momok bagi lawan-lawan mereka, terutama pada era 1990-an hingga 2010-an. Pemain seperti Jay-Jay Okocha, Nwankwo Kanu, Vincent Enyeama, dan John Obi Mikel menjadi ikon yang memperkuat citra Nigeria sebagai salah satu negara Afrika dengan kualitas pemain elite dunia. Keberhasilan mereka pada AFCON 1994 dan 2013 menjadi momen penting dalam sejarah sepak bola Nigeria.

Nigeria juga memiliki salah satu sistem scouting terbaik di Afrika dengan banyak pemain muda yang berkembang di Eropa sejak usia dini. Hal ini membuat mereka memiliki kedalaman skuad yang kuat di setiap turnamen. Meskipun terkadang tidak konsisten karena faktor federasi dan pergantian pelatih, Nigeria tetap menjadi kandidat kuat juara di setiap AFCON berkat kualitas pemain yang merata.

5. Pantai Gading (3 Gelar)

potret Pantai Gading juara Piala Afrika 2015 (eurosport.com)

Pantai Gading adalah salah satu tim modern dengan kualitas pemain kelas dunia yang sudah teruji di liga-liga Eropa. Mereka memiliki 3 gelar Piala Afrika, dengan dua di antaranya diraih pada era yang berbeda, menunjukkan konsistensi perkembangan sepak bola mereka. Pantai Gading sering disebut sebagai salah satu negara dengan generasi pemain terbaik dalam sejarah Afrika.

Generasi emas Pantai Gading pada 2000-an yang dipimpin oleh Didier Drogba, Yaya Touré, Kolo Touré, dan Gervinho—menempatkan negara ini sebagai kekuatan besar dalam AFCON dan kualifikasi Piala Dunia. Meski mereka membutuhkan waktu lama untuk mengonversi kualitas pemain menjadi gelar, kemenangan mereka pada 2015 menjadi bukti dari kematangan mental dan transformasi strategi mereka. Generasi ini berhasil memperbaiki catatan buruk final sebelumnya dan menjadi legenda sepak bola Afrika.

Kemenangan ketiga pada 2023 semakin menegaskan reputasi mereka sebagai salah satu tim terbaik Afrika modern. Mereka tampil dramatis sepanjang turnamen, termasuk bangkit dari keterpurukan di babak grup. Faktor mental, kualitas individu, serta adaptasi strategi adalah alasan mengapa Pantai Gading kini dianggap sebagai salah satu negara yang paling konsisten dalam memproduksi pemain tingkat tinggi setiap generasi.

6. Aljazair (2 Gelar)

potret timnas Aljazair juara Piala Afrika 2019 (cafonline.com)

Aljazair memiliki sejarah panjang dalam sepak bola Afrika Utara dan telah meraih 2 gelar AFCON. Kemenangan pertama mereka terjadi pada 1990 sebagai tuan rumah, dan gelar kedua diraih pada 2019 dengan generasi modern yang kuat. Aljazair selalu dikenal dengan gaya permainan teknis dan agresif khas Afrika Utara yang mengutamakan penguasaan bola dan serangan cepat.

Pada AFCON 2019, Aljazair menunjukkan dominasi luar biasa, dipimpin oleh Riyad Mahrez yang menjadi simbol kebangkitan sepak bola negara tersebut. Mereka tampil sangat solid di lini belakang dan sangat efisien ketika menyerang. Keberhasilan tersebut menandai era baru Aljazair dalam sepak bola modern dengan pendekatan taktis yang lebih terstruktur.

Selain itu, hubungan kuat antara federasi Aljazair dan diaspora pemain yang merumput di Eropa juga berperan besar dalam kesuksesan mereka. Banyak pemain bintang mereka merupakan hasil akademi klub-klub besar Prancis, sehingga memiliki teknik tinggi dan pengalaman bermain di kompetisi elite. Kombinasi pemain domestik dan diaspora membuat Aljazair memiliki tim yang dinamis dan sangat kompetitif.

7. Republik Demokratik Kongo (2 gelar)

potret final Piala Afrika 1974 antara Zaire vs Zambia (cafonline.com)

Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), yang sebelumnya dikenal sebagai Zaire, telah meraih 2 gelar AFCON. Kemenangan mereka pada 1968 dan 1974 menandakan era kejayaan sepak bola RD Kongo yang saat itu menjadi salah satu negara paling dominan di Afrika. Tim mereka dikenal dengan kekuatan fisik yang luar biasa dan gaya permainan langsung yang efektif.

Walaupun tidak sekuat era lawas, RD Kongo tetap menjadi salah satu negara dengan potensi besar berkat banyaknya talenta yang bermain di liga-liga Eropa, termasuk Belgia dan Prancis. Pemain-pemain diaspora seperti Yannick Bolasie, Cedric Bakambu, dan Chancel Mbemba terus mempertahankan reputasi negara ini sebagai tim yang selalu bisa memberikan kejutan di turnamen besar.

RD Kongo kini sedang dalam fase pembangunan ulang sepak bola mereka dengan memperkuat struktur federasi, pengembangan pemain usia muda, dan investasi liga domestik. Dengan sejarah yang kaya dan jumlah pemain potensial yang melimpah, banyak analis percaya bahwa RD Kongo bisa kembali menjadi salah satu kekuatan besar Afrika di masa mendatang.

Apakah mereka bisa kembali merebut trofi tahun ini? Ataukah bakal ada juara baru di Piala Afrika edisi kali ini?

FAQ seputar Negara dengan Gelar Juara Piala Afrika Terbanyak

Negara mana yang paling banyak juara Piala Afrika?

Mesir dengan 7 gelar menjadi negara paling sukses di AFCON.

Negara mana saja yang memiliki 5 gelar Piala Afrika?

Kamerun adalah satu-satunya negara dengan 5 gelar.

Apakah Nigeria pernah juara Piala Afrika?

Ya, Nigeria sudah meraih 3 gelar AFCON.

Negara mana yang terakhir kali menjuarai Piala Afrika?

Pantai Gading menjadi juara terbaru (2024).

Berapa negara yang pernah juara lebih dari satu kali?

Ada 6 negara: Mesir, Kamerun, Ghana, Pantai Gading, Nigeria, Aljazair, dan RD Kongo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team