7 Negara dengan Gelar Piala Afrika Terbanyak, Mesir Masih Memimpin

Sejauh ini, timnas Mesir masih menjadi tim paling sukses di Piala Afrika. Mereka telah mengantongi total tujuh gelar juara selama keikutsertaannya di turnamen ini. Mereka menjuarai Piala Afrika 1957, 1959, 1986 , 1998, serta juara tiga kali berturut-turut pada 2006 , 2008, dan 2010. 

Timnas Mesir sudah cukup lama merasakan puasa gelar. Namun, jika melihat prestasi mereka di Piala Afrika, tampaknya tim yang berjuluk The Paraohs ini masih menjadi tim yang diunggulkan. Apalagi dengan keberedaan sang bintang, Mohamed Salah di dalam tim. 

Kamerun yang kini menjadi tuan rumah menyusul di bawah mesir dengan catatan lima gelar Piala Afrika. Pertama kali tampil di Piala Afrika 1970, mereka harus menunggu hingga tahun 1984 untuk meraih trofi pertama mereka.

Kemudian mereka menjuarai Piala Afrika tahun 1988, 2000, 2002, dan 2017. Kini, dengan status sebagai tuan rumah, mereka akan berusaha merebut gelar untuk yang keenam kalinya. 

Timnas Ghana pernah menjadi pengoleksi gelar Piala Afrika terbanyak sebelum rekor tersebut dikejar oleh Kamerun dan Mesir saat ini. Pasukan The Black Stars pertama kali mengangkat trofi di tanah mereka sendiri saat menjadi tuan rumah Piala Afrika 1963.

Prestasi itu kemudian disusul saat meraih gelar pada tahun 1965, 1978, dan 1982 sebagai titel terakhir mereka. 

Sama seperti Ghana, timnas Nigeria juga merebut trofi Piala Afrika pertama di kandang sendiri. Tepatnya pada tahun 1980 saat mereka menaklukkan Aljazair tiga gol tanpa balas di partai final.

Dua gelar berikutnya mereka raih pada tahun 1994 dan 2013. Pada edisi tersebut merupakan pertama kalinya Piala Afrika digelar pada periode tahun ganjil. 

Aljazair menyandang status sebagai juara bertahan pada Piala Afrika 2021. Sebelumnya, di tahun 2019, mereka menundukkan Senegal dengan keunggulan tipis 1-0 di final. Sepakan keras Baghdad Bounedjah yang coba dihalangi bek Senegal membuat bola mengalami defleksi dan menciptakan gol cepat di menit kedua babak pertama.

Dengan kemenangan tersebut, mereka berhasil membawa pulang trofi kedua Aljazair setelah terakhir kali pada tahun 1990. Di tahun ini, Riyad Mahrez dan kawan-kawan tentu akan mencoba mempertahankan gelar tersebut. 

Sejarah Pantai Gading di final Piala Afrika cukup unik. Dari empat partai final yang mereka lakoni menghasilkan dua kali gelar juara dan dua kali runner-up. Uniknya, semua laga final itu mereka lewati tanpa adanya satupun gol di waktu normal dan harus ditentukan lewat adu penalti. 

Pada final pertama tahun 1992, Pantai Gading mengalahkan Ghana dengan keunggulan 11-10 lewat adu penalti. Di tahun 2015, mereka kembali berhadapan dengan Ghana dan melewati babak tos-tosan. Mereka unggul dengan skor 9-8 dan keluar sebagai juara untuk kedua kalinya. 

Republik Demokratik Kongo juga mengoleksi dua gelar Piala Afrika. Di tahun 1968 mereka sukses merebut trofi dari timnas Ghana di babak final. Pada saat itu negara mereka masih bernama Kongo Kinshasa. 

Pada final tahun 1974 yang juga final kedua mereka, RD Kongo kembali merebut gelar, namun, dengan nama yang berbeda. Pada saat itu negara mereka menggunakan nama Zaire. Mereka mengalahkan Zambia dengan skor 2-0 di partai final. 

Enam tim di atas (tidak termasuk RD Kongo) akan berlaga di Piala Afrika 2021 tahun ini. Timnas Aljazair akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan gelar. Begitu pula dengan Kamerun yang berperan sebagai tuan rumah dan Mesir yang ingin merebut kembali kejayaan mereka.

Apakah mereka bisa kembali merebut trofi tahun ini? Ataukah bakal ada juara baru di Piala Afrika edisi kali ini?