Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret luar stadion Newcastle United
potret luar stadion Newcastle United (commons.wikimedia.org/Chabe01)

Intinya sih...

  • Transfer Nick Woltemade ke Newcastle United dikritik figur penting Bayern Munich

  • Nick Woltemade mampu membuktikan diri melalui performa apik di lapangan

  • Berkat performa gemilangnya, Nick Woltemade kini dielu-elukan fans Newcastle

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kedatangan Nick Woltemade ke Newcastle United pada musim panas 2025 menjadi salah satu transfer yang menuai kritik. Pemain berusia 23 tahun itu direkrut dari VfB Stuttgart dengan biaya 69 juta pound sterling (Rp1,539 triliun), angka yang memecahkan rekor klub sekaligus mengundang perdebatan sengit di kalangan pengamat sepak bola. Sorotan besar langsung tertuju kepadanya karena ia harus mengisi posisi penting setelah kepergian Alexander Isak ke Liverpool.

Pada awalnya, skeptisisme menyelimuti langkah berani Newcastle. Figur-figur besar Bayern Munich seperti Karl-Heinz Rummenigge dan Philipp Lahm melontarkan kritik tajam terhadap kesepakatan ini. Namun, seiring berjalannya waktu, Woltemade menjawab keraguan dengan performa meyakinkan, hingga perlahan menjelma sebagai figur yang dicintai publik St James’ Park.

1. Transfer Nick Woltemade ke Newcastle United dikritik figur penting Bayern Munich

Newcastle United harus bergerak cepat pada bursa transfer musim paans 2025 setelah melepas Alexander Isak kepada Liverpool dengan banderol 125 juta pound sterling (Rp2,789 triliun). Manajemen memutuskan untuk menginvestasikan sebagian besar dana itu kepada Nick Woltemade yang baru saja melewati musim gemilang bersama VfB Stuttgart dengan torehan 12 gol dalam 28 laga Bundesliga Jerman 2024/2025. Kesepakatan tersebut resmi terjalin dengan nilai 69 juta pound sterling, yang membuatnya menjadi rekrutan termahal dalam sejarah klub.

Harga fantastis itu langsung memicu reaksi keras dari Jerman, khususnya dari Direksi Bayern Munich. Karl-Heinz Rummenigge menyebut Newcastle mengambil keputusan kurang cerdas karena bersedia membayar mahal untuk pemain yang menurutnya belum terbukti di level tertinggi. Philipp Lahm bahkan menilai langkah ini bak permainan rolet yang berisiko bagi karier sang striker, sembari mempertanyakan ketahanannya menghadapi 1 musim penuh dengan intensitas tinggi. Kritik itu makin tajam karena Woltemade pada 2 tahun sebelumnya masih bermain di kasta ketiga liga Jerman bersama SV Elversberg.

Eddie Howe, Pelatih Newcastle, segera memberikan pembelaan. Ia menyatakan, harga pemain hanyalah cerminan dari kondisi pasar yang dipengaruhi kekuatan finansial English Premier League (EPL). Baginya, yang lebih penting adalah kontribusi sang pemain di lapangan, bukan nominal transfer. Howe juga menekankan, Woltemade punya karakter kuat, tahan banting, dan tampak menikmati proses adaptasi yang cepat bersama rekan barunya.

2. Nick Woltemade mampu membuktikan diri melalui performa apik di lapangan

Meski dibebani harga tinggi, Nick Woltemade tak butuh waktu lama untuk menjawab keraguan itu. Ia langsung mencetak gol pada debut penuhnya  di Premier League 2025/2026, kemudian mengulangi hal yang sama di Liga Champions Eropa. Dalam empat starter pertamanya bersama The Magpies, ia menorehkan tiga gol, termasuk sentuhan instingtif saat melawan Union Saint-Gilloise yang mengubah arah tembakan Sandro Tonali dan berujung gol.

Gaya bermain Woltemade memperlihatkan keunikan tersendiri. Dengan tinggi badan nyaris 2 meter, banyak yang mengira ia akan menjadi target-man klasik. Kenyataannya, ia lebih sering berperan sebagai penghubung lini, menyerupai playmaker yang beroperasi di tubuh penyerang murni. Ia piawai melakukan flick cerdas, umpan terobosan, dan penghubung antarlini yang memudahkan rekan-rekannya. Newcastle pun melihatnya sebagai proyek jangka panjang dengan mengubah number 10 alami menjadi number 9 modern.

Penampilan Woltemade saat menghadapi Union Saint-Gilloise menjadi titik balik penting. Selain mencetak gol, ia berkontribusi dalam build-up serangan dengan kemampuan menahan bola di tengah lapangan, bahkan ketika dikawal empat pemain lawan. Eddie Howe memuji kecerdasan teknis dan insting gol Woltemade, sembari menekankan adaptasi fisik terhadap kerasnya Premier League akan makin memoles kualitasnya. Dengan tambahan kerja keras di latihan, Howe yakin sang striker bisa berkembang menjadi andalan utama klub.

3. Berkat performa gemilangnya, Nick Woltemade kini dielu-elukan fans Newcastle

Seiring berjalannya waktu, Nick Woltemade berhasil mengubah narasi negatif menjadi cerita kebangkitan. Publik St James’ Park mulai melihat sosok yang berbeda dari sekadar pembelian mahal yang menuai kritik. Fans jatuh hati kepada etos kerjanya, terutama ketika ia berani berduel keras dengan bek tangguh seperti Gabriel Magalhaes dari Arsenal pada pekan keenam Premier League 2025/2026, lalu tetap berdiri tegak meski mendapat perlakuan kasar. Momen itu mencerminkan karakternya yang tak kenal takut sekaligus memberi sinyal kepada pendukung jika ia siap memperjuangkan lambang di dadanya.

Sikap rendah hati dan gaya bermainnya yang penuh dedikasi mempercepat ikatannya dengan fans. Ia tidak segan membantu pressing, menjemput bola jauh ke lini tengah, hingga berlari tanpa lelah demi menciptakan ruang bagi rekan setim. Dalam atmosfer penuh tekanan pasca-kepergian Alexander Isak, kehadiran Woltemade memberi napas baru bagi suporter yang merindukan figur simbolik di lini depan.

Kini, suara fans yang semula dipenuhi keraguan berubah menjadi nyanyian dukungan di tribun. Dari menjadi bahan olok-olok direksi Bayern Munich, Woltemade bertransformasi sebagai sosok pahlawan baru bagi The Toon Army. Ia bukan hanya striker mahal, melainkan juga representasi harapan baru Newcastle untuk menatap musim kompetisi dengan optimisme.

Kisah Nick Woltemade di Newcastle United memperlihatkan bagaimana kritik tajam bisa berbalik menjadi dukungan penuh jika dibalas dengan aksi nyata. Mulai dari ejekan soal banderol transfer hingga sorak sorai penggemar, Woltemade perlahan menapaki jalannya sebagai idola baru di Tyneside.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team