Performa gemilang Nico Paz telah mengubah wajah Como secara menyeluruh. Dari tim promosi yang awalnya diprediksi hanya berkutat di papan bawah, I Lariani kini mampu bersaing di posisi enam besar Serie A setelah menumbangkan Juventus 2-0. Kemenangan itu menjadi bukti konkret efektivitas sistem Cesc Fabregas dan peran sentral Paz sebagai otak serangan.
Kehadiran Paz mengubah identitas Como dari tim reaktif menjadi proaktif dengan pendekatan menyerang berbasis penguasaan bola. Ia menjadi katalis dalam setiap transisi dan pengontrol tempo permainan. Chemistry-nya dengan Maximo Perrone di lini tengah menciptakan koneksi vertikal yang efisien, sementara sinerginya dengan Sergi Roberto di sisi kanan memperkaya variasi serangan. Para pemain senior, seperti Alvaro Morata dan Pepe Reina, pun mengakui kehadiran Paz membawa ketenangan dan kejelasan arah permainan.
Tak heran, sejumlah klub besar menunjukkan minat serius kepada Paz Tottenham Hotspur sempat mengajukan tawaran 70 juta euro (Rp1,346 triliun) pada musim panas 2025, tetapi ditolak Como. Sementara itu, Real Madrid masih memantau melalui klausul pembelian kembali yang berlaku hingga 2027.
Namun, baik Fabregas maupun manajemen Como sepakat, saat ini bukan waktu yang tepat bagi Paz untuk kembali ke Real Madrid. Seperti diungkapkan sumber internal Madrid, jika ia kembali sekarang, ia berisiko kehilangan waktu bermain dan stagnan di bangku cadangan. Di Como, ia justru memiliki ruang untuk tumbuh tanpa tekanan berlebihan.
Dengan bimbingan Fabregas, Paz terus memperkuat aspek-aspek nonteknis seperti rutinitas latihan, mentalitas, dan ketahanan fisik. Ia sudah menunjukkan kedewasaan luar biasa, baik saat berperan sebagai penentu kemenangan maupun ketika menelan kekalahan. Dalam setiap pertandingan, terlihat jelas bagaimana pergerakannya menginspirasi tim, membentuk ritme, dan memberi arah permainan.
Nico Paz bukan sekadar prospek masa depan. Ia menjadi sosok yang sudah mengubah wajah Como di Serie A saat ini. Jika ia terus berkembang di bawah arahan Cesc Fabregas, bukan mustahil namanya akan segera sejajar dengan para maestro lini tengah dunia yang dulu hanya ia tonton di televisi.