Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maarten Paes (fcdallas.com)
Maarten Paes (fcdallas.com)

Jakarta, IDN Times - Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, mengaku tidak sabar untuk menjajal atmosfer Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam laga lawan Australia pada Selasa (10/9/2024) malam WIB. Dia berharap fans memenuhi stadion.

"Saya berharap banyak pada fans, jujur, dari beberapa potongan video yang saya lihat dari media sosial, fans Indonesia di SUGBK sangat luar biasa," kata Paes di Stadion Madya, Minggu (8/9/2024).

1. Tak sabar mendengar lagu Tanah Airku

Instagram

Ada satu hal yang ditunggu Paes saat main di SUGBK nanti, yaitu kumandang lagu Tanah Airku. Memang, belakangan sudah jadi kebiasaan tatkala Timnas Indonesia lepas berlaga, ada lagu Tanah Airku yang berkumandang.

"Setelah main ada lagu Tanah Airku, dan itulah yang membuat SUGBK sangat luar biasa dan saya tidak sabar untuk segera bermain di sana, mendengarkan chant dari para fans," kata Paes.

2. Sumardji meminta fans padati SUGBK

Ketua BTN, Sumardji. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Satu semangat dengan Paes, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji juga meminta para fans untuk memadati SUGBK dalam laga lawan Australia nanti. Sebab, hal itu akan memberi semangat bagi para pemain, sekaligus teror bagi Australia.

"Dengan hadirnya banyak suporter di SUGBK secara otomatis motivasi pemain daya juang pemain akan lebih bagus. Itu diingkan pemain dan tim kepelatihan. Banyaknya suporter juga akan berpengaruh kepada tim lawan," kata Sumardji.

3. Upaya putus dominasi Australia

Timnas Indonesia lawan Australia di Piala Asia. (Dok. PSSI)

Australia memiliki catatan yang bagus saat bersua Indonesia di ajang internasional. Dilansir laman 11v11, mereka menang 15 kali, tiga kali imbang, dan sekali kalah 19 pertemuan terakhir lawan Indonesia di semua ajang.

Dalam pertemuan terakhir di 16 besar Piala Asia 2023, Australia menang 4-0 atas Timnas Indonesia. Terakhir kali skuad Garuda mengalahkan Socceroos terjadi pada 1981 silam. Akankah catatan buruk itu hilang di SUGBK nanti?

Editorial Team