Launching & Press Conference Pegadaian Championship 2025/26 yang diselenggarakan di Hotel Adimulia, Medan, Jumat (12/09). (Dok. Pegadaian)
Selain bisa menghibur masyarakat Indonesia melalui sepak bola, Pegadaian hadir untuk menjalankan sebuah misi MengEMASkan Indonesia, di antaranya membantu menggerakkan roda perekonomian dengan mengajak para pelaku UMKM untuk ikut serta meramaikan perhelatan besar ini dan memanfaat peluang usaha di venue pertandingan. Tidak hanya itu, dari sisi ESG (Environmental, Social & Governance) Pegadaian juga menjalankan program keberlanjutan sesuai dengan SDGs pilar pembangunan lingkungan, dengan mengajak masyarakat dalam hal ini para pecinta sepak bola untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Musim lalu kita mengajak masyarakat, dalam hal ini para pencinta sepak bola untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih stadion hingga menanam pohon sekitar stadion, kami akan terus melakukan monitoring dan maintenance agar apa yang kita upayakan untuk keberlanjutan melalui program ini dapat memberikan manfaat yang maksimal,” tambah Damar.
Salah satu terobosan besar yang menjadi sorotan utama musim ini adalah penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referee) untuk pertama kalinya di kompetisi kasta kedua di Asia. Inovasi ini mencerminkan langkah maju I.League dalam mengedepankan transparansi, keadilan, serta profesionalitas dalam pengelolaan kompetisi.
“Transformasi yang kami lakukan hari ini bukan sekadar soal pergantian nama. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap masa depan sepak bola Indonesia. I.League terus berbenah dan berkembang agar kompetisi di Indonesia tak hanya lebih menarik, tapi juga setara dengan standar internasional. Hadirnya VAR di Pegadaian Championship 2025/26 adalah sejarah baru. Bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk sepak bola Asia. VAR di kasta kedua bukan hal yang umum, tapi kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia berani, siap, dan serius," jelas Ferry Paulus, President Director I.League.