Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
8 Pemain Afrika yang Pernah Bermain untuk Manchester City
potret Riyad Mahrez (instagram.com/riyadmahrez26.7)

Intinya sih...

  • Marc-Vivien Foe, gelandang bertahan asal Kamerun, bergabung dengan Manchester City pada tahun 2000 dari klub Lens.

  • Emmanuel Adebayor adalah striker asal Togo yang bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2009 dari Arsenal dengan biaya transfer sekitar 25 juta euro atau sekitar Rp500 miliar.

  • Kolo Touré bergabung dengan Manchester City pada 2009 dari Arsenal dengan biaya transfer sekitar 14 juta euro atau sekitar Rp280 miliar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Manchester City telah lama menjadi rumah bagi berbagai talenta luar biasa dari seluruh dunia, termasuk bintang-bintang asal Afrika. Kehadiran para pemain Afrika tidak hanya memperkuat skuad, tetapi juga membawa warna dan gaya permainan yang berbeda, mulai dari kecepatan sayap, kreativitas lini tengah, hingga ketangguhan di lini pertahanan. Nama-nama seperti Yaya Touré, Kolo Touré, dan Riyad Mahrez telah membuktikan bahwa pemain Afrika mampu bersaing di level tertinggi Premier League dan memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan City.

Seiring berjalannya waktu, City terus mencari pemain berbakat dari benua Afrika yang dapat menambah kedalaman skuad dan menghadirkan dinamika baru di lapangan. Pemain-pemain ini telah meninggalkan jejak signifikan dalam sejarah klub, baik dari segi jumlah gol, assist, maupun penampilan yang konsisten di berbagai kompetisi. Kehadiran mereka juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Afrika yang bercita-cita bermain di Premier League, membuktikan bahwa bakat mereka bisa bersinar di panggung sepak bola dunia.

1. Marc-Vivien Foe (Kamerun)

potret Marc-Vivien Foe berseragam Manchester City (twitter.com/mancity)

Marc-Vivien Foé, gelandang bertahan asal Kamerun, bergabung dengan Manchester City pada tahun 2000 dari klub Lens. Selama berada di City, Foé dikenal sebagai pemain yang tangguh, pekerja keras, dan memiliki kemampuan mengatur tempo permainan dari lini tengah. Ia tampil dalam 70+ pertandingan untuk City di semua kompetisi, memberikan kontribusi defensif yang solid serta beberapa gol penting dari jarak jauh. Keahliannya dalam membaca permainan membuatnya menjadi salah satu gelandang Afrika paling menonjol di Premier League pada masa itu.

Selain prestasinya di Manchester City, Foé juga dikenal sebagai sosok panutan bagi rekan-rekannya, dengan disiplin tinggi dan profesionalisme di lapangan. Sayangnya, kariernya terhenti secara tragis ketika ia meninggal dunia saat memperkuat Tim Nasional Kamerun pada Piala Konfederasi FIFA 2003. Meskipun waktunya di City relatif singkat, warisan Marc-Vivien Foé tetap dikenang sebagai contoh dedikasi dan bakat luar biasa seorang pemain Afrika di Premier League.

2. Emmanuel Adebayor (Togo)

potret Emmanuel Adebayor berseragam Manchester City (skysports.com)

Emmanuel Adebayor adalah striker asal Togo yang bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2009 dari Arsenal dengan biaya transfer sekitar 25 juta euro atau sekitar Rp500 miliar. Selama masa baktinya 2009–2011, Adebayor tampil dalam 55 pertandingan di Premier League dan mencetak 34 gol di berbagai kompetisi. Ia dikenal sebagai striker dengan kekuatan fisik, kemampuan duel udara yang tangguh, dan insting gol yang tajam, membuatnya menjadi pilihan utama di lini depan City pada periode tersebut.

Kontribusi Adebayor cukup signifikan untuk memperkuat daya serang Manchester City, terutama pada musim pertamanya ketika ia menjadi top scorer klub di liga. Meski hanya bermain selama dua musim, kehadirannya membantu City bersaing di papan atas Premier League dan meningkatkan kualitas lini depan. Adebayor juga menjadi salah satu pemain Afrika yang meninggalkan kesan mendalam di era transisi City menuju era dominasi Premier League.

3. Kolo Toure (Pantai Gading)

potret Kolo Toure berseragam Manchester City (skysports.com)

Kolo Touré bergabung dengan Manchester City pada 2009 dari Arsenal dengan biaya transfer sekitar 14 juta euro atau sekitar Rp280 miliar. Selama masa baktinya 2009–2013, Kolo tampil dalam lebih dari 120 pertandingan di semua kompetisi, menjadi andalan lini belakang dengan ketangguhan, kecepatan, dan kepemimpinan yang kuat. Ia berperan penting dalam skuad yang memenangkan Piala FA 2011 dan membantu membangun fondasi pertahanan City di era transisi menuju dominasi Premier League.

Kolo dikenal sebagai bek yang disiplin, mampu membaca permainan lawan dengan baik, dan memberikan dukungan bagi rekan setimnya dalam membangun serangan dari belakang. Kepemimpinannya di lapangan menjadikan ia figur penting di ruang ganti, serta meninggalkan warisan positif sebagai salah satu pemain Afrika yang berhasil menorehkan prestasi signifikan bersama Manchester City.

4. Yaya Toure (Pantai Gading)

Yaya Toure berseragam Manchester City (skysports.com)

Yaya Touré bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2010 dari Barcelona dengan biaya transfer sekitar 24 juta euro atau sekitar Rp480 miliar. Selama masa baktinya 2010–2018, Touré tampil dalam 316 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 79 gol, menjadi salah satu gelandang paling berpengaruh di era modern City. Ia memainkan peran kunci dalam keberhasilan City memenangkan Premier League, Piala FA, dan Piala Liga Inggris, serta dikenal sebagai motor lini tengah dengan kekuatan fisik, visi permainan, dan kemampuan mencetak gol dari jarak jauh.

Touré juga dikenal karena kepribadian profesionalnya, kemampuan menginspirasi rekan setim, dan kemampuan membawa City ke level tertinggi kompetisi domestik. Kontribusinya menjadikan ia salah satu legenda klub dan contoh sukses pemain Afrika yang meninggalkan jejak besar di Premier League, serta menjadi ikon yang selalu dikenang oleh para penggemar Manchester City.

5. Riyad Mahrez (Aljazair)

Riyad Mahrez (instagram.com/riyadmahrez26.7)

Riyad Mahrez bergabung dengan Manchester City pada Juli 2018 dari Leicester City dengan biaya transfer sekitar 60 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun. Selama masa baktinya 2018–sekarang, Mahrez tampil sebagai winger kunci, mencatat ratusan penampilan di semua kompetisi, serta berkontribusi dalam mencetak gol dan assist yang penting bagi kesuksesan tim. Ia menjadi bagian dari skuad City yang meraih treble domestik (Premier League, Piala FA, dan Piala Liga Inggris) pada musim 2018–2019, serta terus menjadi pemain andalan di lini depan.

Mahrez dikenal dengan teknik individu yang mumpuni, kemampuan dribel yang lincah, serta insting gol yang tajam dari sisi sayap. Selain kontribusinya di lapangan, ia juga menjadi inspirasi bagi pemain Afrika lain yang bermain di Premier League, membuktikan bahwa pemain asal Aljazair mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Inggris dan meninggalkan jejak penting dalam sejarah Manchester City.

6. Omar Marmoush (Mesir)

Omar Marmoush (premierleague.com)

Omar Marmoush bergabung dengan Manchester City pada Januari 2025 dari Eintracht Frankfurt dengan biaya transfer sekitar 70 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun. Marmoush menandatangani kontrak berdurasi empat setengah tahun dan mengenakan nomor punggung 7 di Etihad Stadium. Sejak kedatangannya, Marmoush telah tampil dalam 19 pertandingan dan mencetak 7 gol untuk City. Pada musim 2024–2025, dia mencetak hat-trick pertamanya untuk City dalam kemenangan 4–0 atas Newcastle United pada Februari 2025. Gol spektakulernya dari jarak jauh melawan Bournemouth pada Mei 2025 memenangkan penghargaan Premier League Goal of the Season.

Marmoush dikenal sebagai pemain serba bisa yang dapat beroperasi sebagai penyerang tengah atau pemain sayap. Dia memiliki kecepatan tinggi, kemampuan pressing yang kuat, dan kemampuan mencetak serta memberikan assist yang signifikan. Kehadirannya menambah kedalaman dan kreativitas di lini serang Manchester City.

7. Rayan Aït-Nouri (Aljazair)

potret Rayan Aït Nouri bersama Wolverhampton (expressandstar.com)

Rayan Aït-Nouri bergabung dengan Manchester City pada Juni 2025 dari Wolverhampton Wanderers dengan biaya transfer awal sekitar 31 juta euro atau sekitar Rp620 miliar, yang dapat meningkat hingga £36,3 juta (sekitar Rp726 miliar) dengan tambahan klausul bonus. Pemain berusia 24 tahun ini menandatangani kontrak lima tahun yang akan membuatnya bertahan di Etihad Stadium hingga musim panas 2030.

Sejak kedatangannya, Aït-Nouri telah tampil dalam 3 pertandingan untuk City, termasuk debutnya yang impresif dalam kemenangan 6–0 atas Al Ain di Piala Dunia Antarklub FIFA pada Juni 2025. Namun, pada September 2025, ia mengalami cedera pergelangan kaki yang diperkirakan akan membuatnya absen selama sekitar lima minggu

8. Wilfried Bony (Pantai Gading)

Wilfried Bony (talksport.com)

Wilfried Bony resmi bergabung dengan Manchester City pada Januari 2015 dari Swansea City dengan biaya transfer awal 25 juta euro atau sekitar Rp.500 miliar, yang bisa meningkat hingga 28 juta euro atau setara Rp.560 miliar. Kedatangan Bony di City dianggap sebagai upaya Pep Guardiola memperkuat lini depan dengan striker target man yang mampu menahan bola, melakukan hold-up play, dan memberikan opsi tambahan di area penalti.

Selama masa baktinya 2015–2017, Bony tampil dalam 36 pertandingan di semua kompetisi, mencetak 6 gol dan beberapa assist. Di musim pertamanya, ia menunjukkan kualitas fisik dan teknik yang mumpuni, mampu menghadapi tekanan dari bek lawan, dan memberikan alternatif serangan dari sisi sayap maupun tengah. Sayangnya, kedatangan Pep Guardiola pada musim 2016 mengubah taktik tim, sehingga Bony lebih sering menjadi pilihan kedua dan akhirnya dipinjamkan ke Stoke City untuk musim 2016–2017.

Bony dikenal sebagai striker dengan kekuatan duel udara yang besar, kemampuan menahan bola, dan insting mencetak gol dari area sempit. Meski waktu bermainnya di City terbatas, pengaruhnya terasa ketika City membutuhkan sosok striker fisik yang bisa memimpin lini depan, terutama saat menghadapi tim dengan pertahanan padat. Kehadiran Bony menambah variasi strategi bagi City, memberikan pelatih opsi rotasi, dan menegaskan bahwa klub berkomitmen mendatangkan pemain Afrika berkualitas untuk bersaing di Premier League.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team