Tampil moncer selama empat musim bersama Ajax Amsterdam, termasuk menjuarai kompetisi Eredivisie Belanda 2018/2019, Hakim Ziyech setuju pindah ke Chelsea pada pertengahan 2020. Musim perdananya di London langsung membuahkan trofi juara UEFA Champions League 2020/2021 setelah mengalahkan Manchester City di final. Ziyech sekaligus menjadi pemain Maroko ketiga yang merebut Si Kuping Besar setelah Munir dan Achraf Hakimi.
Pada Agustus 2021, ia turut andil ketika Chelsea merebut trofi UEFA Super Cup pertama mereka dalam lebih dari dua dekade. Saat itu, gelandang yang sebenarnya lahir di Belanda ini mencetak gol melawan jawara Europa League, Villarreal. Imbang 1-1, The Blues akhirnya keluar sebagai juara setelah menang adu penalti.
Setelah itu, performa Ziyech cenderung turun. Chelsea pun sempat akan meminjamkannya ke Paris Saint-Germain, tetapi gagal terwujud karena klub salah menyerahkan dokumen. Ia akhirnya dipinjamkan ke Galatasaray pada Agustus 2023 dan lantas dipermanenkan pada Juli 2024.
Bersama klub Turki ini, Ziyech sebenarnya sempat menjadi juara kompetisi Super Lig 2023/2024 dan 2024/2025 serta Turkish Super Cup 2023. Sayangnya, ia dinilai gagal bersaing. Klub akhirnya melepasnya ke Al-Duhail pada Januari 2025.
Dengan usia yang masih belia, Hato dinilai memiliki masa depan cerah bersama Chelsea. Mampukah ia mengikuti jejak para eks Ajax Amsterdam yang dapat meraih trofi bergengsi selama bermain untuk The Blues? Kita tunggu saja.