Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola
ilustrasi sepak bola (unsplash.com/Jannik)

Intinya sih...

  • Ivan Kaviedes mencetak 4 gol dalam 14 laga Serie A 1998/1999

  • Bryan Cabezas hanya sempat tampil satu kali di Serie A

  • Felipe Caicedo pernah membela tiga klub Serie A dan meraih total empat trofi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

AC Milan melepas cukup banyak pemain pada musim panas 2025. Salah satunya Theo Hernandez yang dijual kepada Al-Hilal. Kepergian Hernandez bisa berdampak besar bagi Rossoneri, karena ia adalah bek kiri adalah mereka. Beruntung, AC Milan sudah mendapatkan penggantinya, Pervis Estupinan.

Estupinan adalah bek kiri andalan Brighton & Hove Albion dalam 3 musim terakhir. Ia juga pernah sukses saat membela Villarreal. Meski namanya tak sebesar Theo Hernandez, Estupinan berpotensi jadi pengganti sepadan. Tak heran AC Milan memberinya kontrak jangka panjang berdurasi 5 tahun.

Estupinan sendiri sudah langsung membuat sejarah saat bergabung dengan AC Milan. Ia menjadi pemain Ekuador pertama di skuad senior Rossoneri. Estupinan juga akan menjadi pemain Ekuador kelima yang meramaikan Serie A Italia. Inilah empat kompatriot Estupinan yang lebih dulu bermain di Serie A.

1. Ivan Kaviedes mencetak 4 gol dalam 14 laga Serie A 1998/1999

Pemain Ekuador pertama yang bermain di Serie A Italia adalah Ivan Kaviedes. Kaviedes adalah eks striker top Ekuador. Ia mengawali karier di negaranya sendiri sebelum diboyong Perugia pada Januari 1999. Kaviedes pun sempat merasakan persaingan di Serie A 1998/1999.

Kaviedes langsung mencetak 3 gol dalam 5 laga pertamanya di Serie A. Salah satu golnya bahkan turut membawa Perugia menang atas Inter Milan. Sayangnya, koleksi gol Kaviedes tak bertambah lagi hingga akhir musim. Perugia sendiri tampil buruk hingga nyaris terdegradasi, tetapi berhasil lolos.

Karier Kaviedes di Serie A pun ternyata selesai sampai di situ. Ia dilepas ke Celta Vigo hanya 6 bulan setelah didatangkan Perugia. Kaviedes meninggalkan Serie A dengan catatan 3 gol dalam 14 laga dan setelah itu tak pernah kembali ke Italia.

2. Bryan Cabezas hanya sempat tampil satu kali di Serie A

Lebih dari 1 dekade setelah Kaviedes, barulah ada lagi pemain Ekuador yang bermain di Serie A. Pemain tersebut adalah Bryan Cabezas yang berposisi winger. Cabezas diboyong Atalanta langsung dari Ekuador pada musim panas 2016. Namun, ia baru mencatat debutnya di Serie A jelang akhir 2016/2017.

Cabezas saat itu turun 22 menit dalam laga kontra AS Roma pada pekan 32. Ternyata, itu menjadi satu-satunya penampilan sang pemain di Serie A. Cabezas bahkan tak pernah tampil lagi bareng Atalanta pada ajang mana pun. Ia hanya jadi pinjaman di klub-klub lain hingga akhirnya dilepas Atalanta pada 2022.

3. Felipe Caicedo pernah membela tiga klub Serie A dan meraih total empat trofi

Pemain Ekuador yang paling sering bermain di Serie A adalah Felipe Caicedo. Ia adalah striker yang berkarier di Italia pada 2017–2022. Empat musim pertamanya dihabiskan Caicedo bersama Lazio. Ia sukses jadi andalan Biancocelesti hingga mencatat 105 penampilan dan 28 gol di Serie A.

Caicedo lalu membela Genoa pada 2021/2022, dan sempat dipinjamkan ke Inter Milan selama separuh musim. Ia memang tidak banyak tampil bersama kedua klub tersebut. Namun, Caicedo masih bisa menambah jumlah penampilannya di Serie A menjadi 117 laga.

Tak hanya sering tampil, Caicedo juga meraih total empat trofi di Italia. Ia memenangi 1 Coppa Italia dan 2 Supercoppa Italiana bareng Lazio. Bersama Inter Milan, Caicedo mengangkat trofi Coppa Italia keduanya. Caicedo pun masih menjadi pemain Ekuador tersukses di Italia hingga kini.

4. John Yeboah gagal mencegah Venezia terdegradasi dari Serie A 2024/2025

Terbaru, ada John Yeboah, gelandang Ekuador yang bermain di Serie A 2024/2025. Yeboah membela Venezia dan cukup diandalkan. Ia tampil 33 kali di Serie A, meski sebagian besar hanya sebagai pengganti. Yeboah juga sempat mencetak 1 gol dan 2 assist.

Sayangnya, Yeboah gagal mencegah Venezia terdegradasi. Mereka finis di peringkat 19 klasemen gara-gara kalah dari Juventus pada laga terakhir. Yeboah tampil pada laga tersebut tetapi tak bisa berbuat banyak. Meski Venezia turun kasta, sejauh ini Yeboah tidak menunjukkan tanda-tanda akan hengkang.

Empat pemain Ekuador di atas punya pengalaman beragam saat bermain di Serie A. Ada yang minim tampil, ada yang jadi andalan bahkan sukses meraih trofi. Bakal seperti apa karier Pervis Estupinan di Serie A bersama AC Milan nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team