7 Pemain yang Pernah Cetak Hattrick untuk Timnas Indonesia

Mustaqim menjadi bintang kemenangan Indonesia ketika membantai Brunei Darussalam 6-0 pada ajang SEA Games 1989 silam. Saat itu, ia membuat hattrick pada babak pertama. Di babak kedua, Timnas Merah Putih menambah pundi-pundi angka lewat brace I Made Pasek Wijaya serta sebiji gol dari Jaya Hartono.

Di kancah persepakbolaan nasional, Mustaqim memang merupakan salah satu penyerang tajam. Ia adalah bomber andalan Persebaya Surabaya di medio 1980-an. Setelah gantung sepatu, dirinya menekuni profesi sebagai pelatih dan pernah menjabat asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 pada 2015 silam.

Di era 1990-an, Rochi Putiray termasuk penyerang yang cukup disegani. Besar bersama Arseto Solo, striker bernama lengkap Rochi Melkiano Putiray ini juga tampil moncer saat memperkuat Timnas Indonesia. Bahkan, ia tidak cuma sekali, tetapi dua kali menciptakan hattrick untuk skuad Merah Putih.

Momen hattrick pertama Rochi terjadi pada laga kontra Kamboja di Kualifikasi Piala Dunia 1998. Saat itu, ia mengemas gol pada menit ke-12, ke-44, dan ke-70, membawa Indonesia menang 8-0. Sementara itu, hattrick kedua juga bersua lawan yang sama, tetapi kali ini dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2000 di mana Indonesia menang dengan skor 9-2.

Setelah Rochi Putiray, giliran Uston Nawawi yang membombardir gawang Kamboja. Momen itu terjadi saat kedua tim bertemu di Kualifikasi Piala Dunia 2002 pada April 2001 silam. Mantan gelandang Persebaya Surabaya ini membuat hattrick sekaligus mengantarkan Indonesia menang dengan skor telak 6-0.

Ketika masih menjadi pemain, Uston Nawawi adalah salah satu sosok yang cukup disegani. Ia mampu mengantarkan Persebaya Surabaya 2 kali menjuarai Liga Indonesia. Selepas gantung sepatu, pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut memilih menjadi pelatih dan sempat menukangi tim Persebaya U-20.

Tidak cuma Rochi Putiray, Bambang Pamungkas juga tercatat dua kali mencetak hattrick untuk Timnas Indonesia. Penyerang yang akrab disapa Bepe tersebut membuat 3 gol ketika bersua Brunei Darussalam di ajang SEA Games 2001. Saat itu, Indonesia mencukur lawan dengan skor 9-0.

Sementara itu, catatan trigol kedua Bepe diraih saat melawan Kamboja di ajang Piala AFF 2002. Ketika itu, ia membuat gol pada menit ke-58, ke-79, dan ke-90. Ditambah sebiji gol dari Zaenal Arief pada menit ke-35, Indonesia yang dilatih Ivan Kolev menang dengan skor 4-2 di Stadion Gelora Bung Karno.

Selain Bambang Pamungkas, ada satu lagi pemain yang membuat hattrick kala Indonesia melumat Brunei Darussalam 9-0 pada SEA Games 2001 silam. Ia adalah Elie Aiboy, gelandang lincah asal Papua. Tiga gol lainnya disumbangkan brace Budi Sudarsono dan satu lesakkan Isnan Ali.

Ketika masih aktif sebagai pemain, Elie Aboy dikenal sebagai seorang gelandang dengan mobilitas tinggi. Prestasinya di tingkat klub pun cukup oke. Ia tercatat pernah membawa Selangor FA menjuarai Liga Utama Malaysia, Piala FA Malaysia, dan Piala Malaysia pada 2005 lalu.

Kemenangan Indonesia 8-0 atas Kamboja pada 1997 terulang lagi 7 tahun berselang. Tim Merah Putih membantai negara tetangga di Piala AFF 2004 (saat itu masih bernama Tiger Cup). Ilham Jaya Kesuma menjadi bintang kemenangan setelah membuat hattrick, sedangkan Elie Aiboy dan Kurniawan Dwi Yulianto sama-sama mencetak 2 gol.

Ilham Jaya Kesuma dapat dikatakan sebagai salah satu legenda hidup di persepakbolaan Indonesia. Ia pernah menjadi top skor dan pemain terbaik Liga Indonesia 2002. Sementara itu, di level timnas Ilham adalah pencetak gol terbanyak Tiger Cup 2004. Sekarang, ia menekuni profesi sebagai seorang pelatih.

Dimas Drajad berhasil mereplikasi raihan Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy. Ia juga membuat tiga gol ketika Indonesia berhadapan dengan Brunei Darussalam dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ditambah sumbangan Rizki Ridho dan dwigol Ramadhan Sananta, Indonesia akhirnya menang dengan setengah lusin gol pada pertandingan yang berlangsung, Kamis (12/10/2023).

Sebagai seorang penyerang, Dimas Drajad bisa dikatakan tidak begitu moncer di level klub, baik saat membela Persikabo maupun ketika dipinjamkan ke PSMS Medan. Namun, semua berbeda ketika mengenakan seragam timnas. Ia membuat 12 gol dalam 20 laga bersama Indonesia U-19 dan telah menciptakan 6 gol selama 10 kali memperkuat timnas senior sejauh ini.

Selain nama-nama di atas, sebenarnya masih ada Adityo Darmadi yang juga pernah membuat hattrick untuk Indonesia. Momen itu terjadi dalam King's Cup 1989. Namun, ia tidak menjebol gawang timnas negara lain, melainkan klub FC Grenchen, di mana Indonesia menang telak 4-1.