Franck Ribery (fcbayern.com)
Jika Hamit Altintop dan Lukas Podolski lebih dahulu membela Bayern Munich sebelum berseragam Galatasaray, Franck Ribery justru sebaliknya. Perjalanan Ribery bersama Galatasaray memang tergolong singkat, yakni hanya 17 pertandingan di semua kompetisi. Meski begitu, penampilannya bisa dibilang impresif.
Ribery mencetak gol pembuka di final Piala Turki 2005 ketika Galatasaray membantai sang rival, Fenerbahce, dengan skor telak 5-1. Trofi tersebut merupakan trofi pertama bagi pemain asal Prancis tersebut. Namun, pada akhir musim, Ribery memilih untuk membela klub Ligue 1 Prancis, Marseille.
Dua musim bersama Marseille, Ribery kemudian menerima tawaran Bayern Munich pada 2007. Sejak saat itulah Ribery dikenal sebagai salah satu winger terbaik di dunia. Duetnya bersama Arjen Robben di sisi sayap begitu ditakuti oleh para lawannya. Terbukti, Ribery mampu meraih 9 gelar juara Bundesliga, 6 DFB Pokal, dan 1 Liga Champions.
Ia juga turut mengantar Bayern Munich menjadi tim Jerman pertama yang meraih treble winner pada 2012/2013. Penampilan apiknya tersebut membuatnya dianugerahi gelar pemain terbaik Eropa oleh UEFA. Pada musim yang sama, ia juga menempati peringkat ketiga Ballon d'Or. Kebersamaan Ribery dan Bayern Munich berakhir pada 2019 ketika sang pemain memutuskan hengkang ke Fiorentina.
Ketiga pemain tersebut mampu menunjukkan performa yang impresif selama membela Bayern Munich dan Galatasaray. Bahkan, mereka turut membantu kedua tim tersebut meraih beberapa trofi bergengsi.