6 Pemain Lulusan Akademi La Masia yang Justru Sukses di Klub Lain

Hector Bellerin pergi meninggalkan akademi Barcelona dengan usia yang masih sangat muda, 16 tahun. Ketika itu, ia direkrut oleh Arsenal dengan mahar 500 ribu euro atau setara dengan Rp8 miliar pada tahun 2011. Pemain yang beroperasi sebagai bek sayap kanan itu naik kasta ke tim senior pada tahun 2014.

Di bawah asuhan Arsene Wenger, Unai Emery, hingga Mikel Arteta, Bellerin selalu konsisten dipercayai tampil untuk mengisi lini pertahanan. Akan tetapi, dalam beberapa musim terakhir, performa sang pemain cenderung mengalami penurunan. Alhasil, ia dikabarkan akan dijual Arsenal pada musim panas ini.

Mauro Icardi mulai dikenal namanya karena tampil impresif di kompetisi Italia bersama Sampdoria dan Inter Milan. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Barcelona-lah yang menjadi tempat penyerang asal Argentina itu menimba ilmu. Akan tetapi, sebelum debut dengan tim senior, ia terlebih dulu dijual ke Sampdoria.

Setelah tampil apik bersama Sampdoria, Icardi melanjutkan kariernya bersama Inter Milan. Ia bahkan sempat menjadi kapten Nerazzurri sebelum akhirnya dilepas ke Paris Saint-Germain pada tahun 2019. Musim lalu, Icardi tampil cukup baik bersama PSG dengan mengoleksi 13 gol serta 6 assists dari 28 pertandingan.

Adama Traore merupakan pemain kunci Wolverhampton Wanderers (Wolves) dalam beberapa tahun terakhir. Ia membela klub tersebut dari tahun 2018 setelah didatangkan dari sesama klub Inggris, Middlesbrough. Namun jauh sebelum itu, pemain asal Spanyol ini pernah menimba ilmu di akademi La Masia.

Traore tercatat hanya bermain satu kali bersama tim senior Barcelona pada tahun 2013. Ia kemudian mencari menit bermain dengan bergabung bersama Aston Villa sebelum akhirnya pindah ke Middlesbrough. Kini, pria berusia 25 tahun tersebut menjadi salah satu pemain yang ikut serta dalam turnamen Piala Eropa 2020 bersama tim nasional Spanyol.

Meski lahir di Kamerun, Andre Onana pernah mencicipi akademi La Masia selama 5 tahun dari 2010 hingga 2015. Ia bisa menimba ilmu di tim muda Barcelona itu karena menjadi salah satu pemain terbaik di akademi Samuel Eto’o. Karena tak kunjung mendapatkan debut bersama Barcelona, sang kiper memutuskan untuk hengkang ke Ajax Amsterdam pada Januari 2015.

Onana justru tampil impresif bersama raksasa asal Belanda itu. Bahkan, ia bisa dibilang menjadi salah satu penjaga gawang paling potensial dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, ia saat ini dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan karena terbukti menggunakan doping.

Mikel Arteta menghabiskan total waktu di tim muda Barcelona selama setengah dekade. Meski sempat dianggap sebagai pesepak bola mumpuni, tapi ia pada akhirnya gagal bersaing untuk merebut tempat inti di skuad utama. Alhasil, sang gelandang pun memilih hengkang ke Paris Saint-Germain, Rangers, Real Sociedad, Everton, hingga Arsenal.

Arteta menikmati kariernya sebagai pemain sepak bola profesional ketika bermain bersama dua klub terakhir. Walau begitu, ia meraih banyak gelar saat membela Arsenal. Kini, pria berusia 39 tahun tersebut menjabat sebagai pelatih utama The Gunners.

Dani Olmo merupakan salah satu talenta hebat yang dilahirkan oleh La Masia di era modern. Namun, karena tak kunjung mendapatkan kesempatan bermain reguler di tim utama, ia memilih untuk hengkang ke klub Kroasia, Dinamo Zagreb pada tahun 2014 dengan status bebas transfer. Ketika itu, sang pemain masih berusia 16 tahun.

Meski merantau jauh ke Eropa Timur, hal tersebut tak membuat Olmo gagal berkembang. Hanya dalam waktu 5 tahun, sang gelandang berhasil membawa timnya itu meraih 5 gelar Liga Kroasia. Performa impresif itu membuat Olmo kembali ke kompetisi top Eropa dengan bergabung bersama RB Leipzig pada tahun 2020.

Itulah enam pemain lulusan akademi La Masia yang justru sukses bersama klub lainnya. Dari keenam pemain di atas, tercatat hanya Adama Traore yang pernah tampil di tim senior Barcelona.