Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
7 Pemain Manchester City yang Memakai Nomor Punggung 10
Jack Grealish (mancity.com)

Intinya sih...

  • Djamel Abdoun hanya tampil sekali dan tidak memberi kontribusi signifikan, menunjukkan masa sebelum era kejayaan City.

  • Rolando Bianchi mencetak 5 gol dalam 24 penampilan, tapi performanya tidak konsisten dan dianggap transfer kurang berhasil.

  • Robinho menjadi simbol awal transformasi City dengan 16 gol dan 12 assist, menandai titik balik klub menjadi kompetitif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nomor punggung 10 selalu menjadi simbol penting di dunia sepak bola karena identik dengan pemain kreatif, pencetak gol, dan sosok yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Di Manchester City, nomor ini telah dipakai oleh berbagai tipe pemain, mulai dari bintang dunia dengan kontribusi besar hingga nama-nama yang hanya singgah sebentar tanpa meninggalkan jejak berarti.

Perjalanan nomor 10 di City menceritakan transformasi klub, dari masa-masa sebelum era kejayaan hingga saat mereka menjadi raksasa Eropa. Dari Djamel Abdoun, Robinho, Edin Džeko, Sergio Agüero, hingga Jack Grealish dan Rayan Cherki, setiap pemain membawa cerita unik, baik lewat gol, assist, maupun dampaknya di lapangan.

1. Djamel Abdoun

Pablo Orbaiz (kiri) dan Djamel Abdoun (kanan) (olympiacos.org)

Djamel Abdoun menjadi pemakai nomor 10 Manchester City pada musim 2006/07 ketika didatangkan dengan status pinjaman dari AC Ajaccio. Namun, kontribusinya di Etihad nyaris tidak terasa karena ia hanya mendapat kesempatan tampil sekali saja, itupun sebagai pemain pengganti di laga FA Cup melawan Southampton. Ia tidak mencetak gol, assist, atau catatan berarti dalam waktu singkatnya di lapangan, sehingga masa baktinya bisa dibilang hanya formalitas dalam perjalanan kariernya. Nomor 10 yang ia kenakan pun tidak berhasil memberi warna atau kontribusi yang berarti dalam sejarah klub.

Dampak Abdoun di City sangat minim, bahkan nyaris tidak ada, sehingga dirinya sering dilupakan dalam daftar pemain penting klub. Pemberian nomor 10 kepadanya lebih menunjukkan bagaimana di masa sebelum era kejayaan, nomor ikonik ini tidak selalu dipegang oleh pemain bintang atau sosok sentral tim. Meski hanya sekilas singgah, kisahnya menjadi pengingat bahwa perjalanan nomor 10 di City pernah diisi oleh pemain dengan kontribusi yang sangat terbatas sebelum akhirnya menjadi nomor legendaris di era modern.

2. Rolando Bianchi

Rolando Bianchi (mancity.com)

Rolando Bianchi mengenakan nomor 10 pada musim 2007/08 setelah kedatangannya dari Reggina dengan harapan bisa menjadi striker produktif. Selama masa baktinya yang singkat, ia mencatat 24 penampilan di semua kompetisi dengan torehan 5 gol dan 3 assist. Meskipun sempat menunjukkan potensi lewat gol-gol penting di awal musim, performanya tidak konsisten sehingga perlahan kehilangan tempat di skuat utama. Nomor 10 yang seharusnya identik dengan kreativitas dan ketajaman tidak benar-benar terwujud dalam dirinya.

Dampaknya terhadap tim juga tidak signifikan, karena ia gagal memenuhi ekspektasi sebagai ujung tombak yang bisa diandalkan. Bianchi akhirnya lebih sering dicatat sebagai salah satu transfer kurang berhasil dalam sejarah City sebelum era takeover besar-besaran. Walau begitu, masa singkatnya tetap menjadi bagian dari jejak nomor 10 City, yang memperlihatkan bahwa tidak semua pemakai nomor ikonik ini mampu meninggalkan kesan mendalam di hati fans.

3. Robinho

Robinho (mancity.com)

Robinho datang ke Manchester City pada musim panas 2008 dari Real Madrid dengan status rekrutan termahal saat itu, dan langsung mengenakan nomor 10. Dalam dua musim, ia tampil 53 kali dengan catatan 16 gol dan 12 assist, menunjukkan kontribusi signifikan sebagai playmaker sekaligus penyerang sayap. Gol-golnya, terutama di musim debut, menjadi bukti bahwa City mulai memasuki era baru dengan mendatangkan pemain bintang kelas dunia. Robinho sering memberi warna dengan dribel atraktif, kecepatan, dan kreativitas di lini serang.

Dampaknya bagi klub cukup besar karena kehadirannya menandai titik balik City dalam mengubah identitas mereka menjadi klub yang mampu bersaing di level atas. Walaupun kariernya di Etihad tidak berlangsung lama dan performanya menurun setelah musim pertama, Robinho tetap dikenang sebagai simbol awal transformasi City. Nomor 10 di punggungnya menjadi tanda ambisi baru klub untuk tampil lebih kompetitif dengan gaya permainan menyerang dan penuh flair.

4. Edin Dzeko

Edin Dzeko (mancity.com)

Edin Džeko mengenakan nomor 10 sejak kedatangannya pada Januari 2011 dari Wolfsburg hingga beberapa musim berikutnya. Dalam total 189 penampilan bersama City, ia mencetak 72 gol dan belasan assist, menjadikannya salah satu striker subur di era awal transformasi klub. Ia berperan penting dalam kompetisi Premier League, FA Cup, maupun Liga Champions, dengan gol-gol krusial yang sering menjadi penentu hasil pertandingan. Džeko menjadi salah satu pemain yang memberi kestabilan produktivitas di lini depan City.

Dampaknya begitu terasa karena ia membantu City meraih gelar Premier League pertama mereka pada musim 2011/12, termasuk gol penting di laga-laga penentuan. Nomor 10 yang ia kenakan identik dengan ketajaman seorang penyerang kelas dunia, yang mampu bersaing dengan striker top lainnya. Walaupun akhirnya perannya tergeser oleh Sergio Agüero, kontribusinya selama mengenakan nomor 10 tetap abadi sebagai bagian dari fondasi awal kejayaan City.

5. Sergio Aguero

Sergio Aguero (id.mancity.com)

Sergio Agüero mengambil alih nomor 10 pada musim 2015/16 setelah kepergian Edin Džeko, dan terus mengenakannya hingga hengkang pada 2021. Dalam periode itu, ia tampil 390 kali untuk City dan mencetak total 260 gol serta 73 assist, menjadikannya top skor sepanjang masa klub. Dengan mengenakan nomor 10, Agüero terus menorehkan prestasi luar biasa, termasuk mencetak hat-trick demi hat-trick dan menjadi momok bagi pertahanan lawan di Premier League maupun kompetisi Eropa.

Dampaknya tidak tertandingi karena ia bukan hanya pencetak gol terbanyak, tetapi juga ikon global Manchester City. Momen paling legendarisnya adalah gol di menit akhir melawan QPR pada 2012 yang mengantarkan City meraih gelar Premier League pertama dalam sejarah modern mereka. Nomor 10 benar-benar melekat dengan Agüero, menjadikannya simbol ketajaman, kejayaan, dan era emas klub yang terus dikenang hingga kini.

6. Jack Grealish

Jack Grealish Man.City (instagram.com/mancity)

Jack Grealish datang dari Aston Villa pada 2021 dengan status rekrutan termahal Inggris saat itu dan langsung mewarisi nomor 10. Sejak bergabung, ia tampil reguler di Premier League dan Liga Champions, mencatat lebih dari 100 penampilan dengan kontribusi belasan gol dan assist, meski produktivitasnya tidak setinggi Agüero. Perannya lebih banyak sebagai kreator serangan, membawa bola dari sisi sayap, serta menjaga keseimbangan permainan dalam taktik Pep Guardiola.

Dampaknya terasa dalam keberhasilan City meraih treble winner pada musim 2022/23, di mana Grealish menjadi bagian penting dalam rotasi serangan. Meski sering dikritik karena tidak terlalu tajam secara statistik, ia dihargai karena kerja keras, kontribusi dalam pressing, serta kemampuannya membuka ruang bagi rekan setim. Nomor 10 pada dirinya lebih mencerminkan playmaker yang membantu kelancaran sistem tim, bukan sekadar pencetak gol utama.

7. Rayan Cherki

potret Rayan Cherki, salah satu pemain muda andalan Olympique Lyon (instagram.com/rayan_cherki)

Rayan Cherki adalah pemakai terbaru nomor 10 di Manchester City setelah mengambilnya pada musim 2025/26. Sebagai rekrutan muda berbakat dari Lyon, ia baru memulai masa baktinya di Etihad sehingga statistik gol, assist, dan penampilannya masih minim. Namun, keputusan klub memberinya nomor 10 menunjukkan ekspektasi tinggi terhadap kreativitas dan peran ofensifnya di masa depan. Cherki dikenal sebagai pemain serbabisa yang bisa beroperasi di lini tengah maupun sayap, dengan kemampuan dribel dan visi permainan yang menjanjikan.

Dampaknya mulai terasa sejak awal karena nomor 10 identik dengan tanggung jawab besar di klub sebesar City. Dengan potensi yang ia miliki, banyak yang menilai ia bisa menjadi penerus tradisi nomor 10 sebagai simbol kreativitas dan daya serang. Jika mampu beradaptasi dengan cepat di bawah arahan Pep Guardiola, Cherki berpeluang menjadi salah satu pemain kunci generasi baru yang membawa City tetap mendominasi di Inggris dan Eropa.

Melihat jejak para pemakai nomor 10, jelas bahwa nomor ini bukan sekadar angka di punggung melainkan warisan besar bagi Manchester City. Dari legenda seperti Agüero hingga talenta muda seperti Cherki, nomor 10 selalu menjadi simbol ambisi dan harapan baru bagi The Citizens untuk terus berjaya di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team