Tampil Bagus Saat Muda, 5 Pemain Prancis Ini Gagal Memenuhi Potensinya

Soal perkembangan sepak bola, Prancis tentu tidak perlu diragukan lagi. Negara Eropa bagian barat itu dikenal selalu menghasilkan para pemain hebat setiap periodenya. Sudah banyak sekali pemain bintang yang dilahirkan Prancis, seperti Zinedine Zidane, Lilian Thuram, hingga Thierry Henry.
Meski begitu, ada juga sejumlah pesepak bola Prancis yang gagal memenuhi potensi. Padahal mereka sempat tampil impresif saat umurnya masih muda.
1.Hatem Ben Arfa
Hatem Ben Arfa mulai dikenal banyak orang ketika berseragam Newcastle United. Bersama klub asal Inggris itu, sang gelandang sempat diprediksi bakal tampil jauh lebih baik lagi.
Sebelumnya, ia bermain impresif bersama Marseille di kompetisi Prancis. Akan tetapi, prediksi tersebut tidak berjalan sesuai harapan.
Ben Arfa justru tampil biasa-biasa saja bersama The Magpies. Bahkan, ia sempat berstatus tanpa klub selama 6 bulan setelah meninggalkan Newcastle United pada Januari 2015. Pemain berusia 34 tahun tersebut kini membela klub Prancis lainnya, Lille. Sayangnya, Ben Arfa hanya menjadi pelapis di klub tersebut saat ini.
2.Yoann Gourcuff
Yoann Gourcuff sempat dijuluki sebagai suksesor Zinedine Zidane. Bukan tanpa alasan, ia dijuluki itu karena memiliki posisi yang sama dengan Zidane dan tampil begitu menjanjikan saat muda.
Dengan kualitasnya itu, tidak mengherankan jika Gourcuff diincar banyak sekali klub elite Eropa. AC Milan sangat beruntung karena bisa mendapatkan jasanya dari Rennes pada musim panas 2006.
Diprediksi bakal tampil impresif, performa Gourcuff justru relatif biasa saja dan gagal memenuhi ekspektasi bersama Rossoneri. Karena bermain tak sesuai harapan, AC Milan kemudian melepasnya ke Bordeaux pada 2008. Setelah itu, Gourcuff sempat membela Lyon, Rennes, dan pensiun di Dijon pada 2019.
3.Jeremy Menez
Jeremy Menez merupakan pemain Prancis yang pernah bermain untuk sejumlah klub top Eropa. AS Monaco, AS Roma, Paris Saint-Germain, AC Milan, hingga Bordeaux pernah dibela sang pemain.
Ia bisa membela klub-klub tersebut karena memiliki kualitas yang mumpuni. Namun, Menez tidak pernah benar-benar menjadi bintang bersama deretan tim di atas.
Momen terbaiknya tercipta saat berseragam PSG. Dari 2011—2014, Menez sukses memenangi lima gelar domestik. Ia meraih banyak gelar ketika itu karena skuad PSG memang bertabur pemain bintang. Saat ini, pemain berusia 34 tahun itu hanya membela klub Serie B, Reggina.
4.Abou Diaby
Abou Diaby merupakan produk asli akademi AJ Auxerre. Nama sang gelandang mulai mencuat ketika membela Arsenal. Ia direkrut The Gunners dari AJ Auxerre pada bursa transfer musim dingin 2006.
Ketika itu, umur Diaby masih sangat muda, 20 tahun. Karena postur tubuh yang tinggi dan fisik yang hebat, ia pun sempat dijuluki sebagai Patrick Vieira selanjutnya.
Diaby ternyata tidak bisa memenuhi harapan itu dan justru sering bermasalah dengan cedera. Selama 9 tahun di Arsenal, sang pemain hanya membuat 180 pertandingan. Lebih mengecewakannya lagi, ia hanya meraih satu trofi bersama The Gunners, yakni gelar Community Shield pada 2015.
5.Mamadou Sakho
Mamadou Sakho tumbuh dan besar bersama tim muda Paris Saint-Germain. Ketika promosi ke skuad inti PSG, ia pun tetap tampil apik di jantung pertahanan.
Hal tersebut membuat Liverpool jatuh hati dan memutuskan untuk membelinya pada musim panas 2013. Untuk mendapatkan jasa Sakho, The Reds saat itu harus mengeluarkan biaya senilai 19 juta euro atau Rp303 miliar.
Sayangnya, Sakho gagal tampil menawan selama berseragam Liverpool. Pemain kelahiran Paris itu bisa dibilang tampil stagnan di Anfield. Di samping itu, Sakho juga gagal meraih satu pun gelar juara bersama Liverpool. Sempat dilepas ke Crystal Palace, kini pemain berusia 32 tahun itu bermain untuk Montpellier.
Kelima pemain tersebut sempat menyandang status sebagai wonderkid. Sayangnya, mereka gagal memenuhi potensinya dan kariernya justru menurun sangat drastis seiring berjalannya waktu.