Beberapa tim yang berlaga di Piala Dunia 2022 sudah mulai mengumumkan daftar pemain yang mereka boyong ke Qatar. Salah satunya Soceroos alias Tim Nasional Australia.
Keberadaan beberapa pemain berlatar belakang imigran jadi hal yang menarik. Ini cukup unik mengingat beberapa tahun belakangan, Soceroos jarang menampakkan diversitas di dalam skuadnya. Kebanyakan pemainnya masih didominasi ras kulit putih atau keturunan Eropa, terutama Inggris dan Irlandia.
Australia sendiri merupakan negara yang didominasi imigran dari luar negeri. Melansir Australian National Maritime Museum, imigran pertama datang ke Australia pada abad 18 sampai 19. Mereka merupakan narapidana Inggris dan negara-negara koloninya (Skotlandia dan Irlandia) yang dikirim karena penjara-penjara kelebihan kapasitas.
Pada rentang waktu yang sama, terjadi arus migrasi independen yang dilakukan orang Inggris dan beberapa negara Eropa lain. Dalam waktu cepat, populasi mereka terus naik melebihi penduduk asli Australia yang dikenal dengan sebutan Aborigin.
Pada awal 1850-an, mulai masuk pekerja migran asal China yang direkrut untuk bekerja di perkebunan tebu. Jumlahnya yang terus meningkat membuat pemerintah Australia mengeluarkan kebijakan moratorium dan membatasi jumlah imigran yang boleh masuk ke wilayah mereka.
Pintu kembali dibuka pada 1970-an ketika terjadi krisis keamanan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Timor Timur. Pada 1990-an, mulai datang imigran asal Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika yang kabur dari konflik di negara mereka. Namun, sejak 2010-an, Australia kembali menutup katup arus migrasi.
Dampak dari sejarah migrasi di Australia ini akhirnya mulai tercermin dalam Soceroos. Anak-anak imigran yang datang pada 1990-an tumbuh dewasa dan memilih berkarier di bidang sepak bola. Beberapa di antara pemain Timnas Australia berlatar imigran pun akan tampil di Piala Dunia 2022.