5 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Main di Klub Luar Negeri

Nama pertama ada Marselino Ferdinan. Pemain kelahiran Jakarta ini menjadi bagian penting Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia U-19 sampai senior. Marcelino tipe gelandang serang yang memiliki memiliki operan, kontrol bola, menggiring bola, dan distribusi bola yang sama baiknya.

Meski baru berusia 18 tahun, ia selalu menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae Yong. Marcelino sudah bermain sebanyak 7 pertandingan dengan mencetak 1 gol bagi Timnas Indonesia.

Gelandang muda Persebaya itu juga masuk daftar 60 pemain muda terbaik 2021 versi media Inggris, The Guardian. Marcelino bergabung dengan agen Level Up Asia yang artinya membuka peluangnya bermain di luar negeri.

Rizky Ridho merupakan bek tengah Timnas Indonesia yang bermain di Persebaya Surabaya. Pemain berusia 20 tahun itu selalu menjadi pilihan Shin Tae Yong di sektor pertahan Timnas Indonesia bersama Elkan Baggott dan Fachruddin Aryanto.

Rizky Ridho tampil disiplin dalam menjaga pertahanan timnas. Ia memiliki tekel bola yang bersih serta mampu memenangi duel udara meski hanya memiliki tinggi 183 cm.

Rizky Ridho sudah mencatatkan 15 penampilan bersama Timnas Indonesia. Di Persebaya, ia menjadi andalan tim Bajul Ijo dalam mengawal pertahanan. Rizky Ridho memiliki ciri khas disiplin dalam penampilan karena selalu memasukkan baju ke dalam celana.

Muhammad Ferrari mencatatkan debut di Timnas Indonesia ketika menang 2-1 atas Curacao di laga uji coba yang diselenggarakan di Stadion Pakansari. Shin Tae Yong tak ragu memanggilnya ke tim senior usai membawa Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2023.

Kapten Timnas U-19 ini berposisi sebagai bek tengah yang dikenal lugas dalam mengawal lini belakang serta kerap memenangi duel-duel udara. Ia masih berusia 19 tahun, tetapi menjadi pilihan utama Persija Jakarta di bawah asuhan pelatih asal Jerman, Thomas Doll.

Ferarri berpeluang bermain di Eropa setelah Ondrej Kudela, rekannya di Persija, merekomendasikannya ke liga utama Repulik Ceko. Kudela bahkan membandingkannya dengan David Zima, bek tengah asal Republik Ceko yang bermain bersama Torino. Pujian itu terungkap dalam sesi wawancara bersama media asal Ceko, ISport.cz.

Alfeandra Dewangga tidak dipanggil ke dalam skuad Shin Tae Yong saat melawan Curacao. Ia biasanya menjadi andalan pelatih asal Korea tersebut. Posisinya digantikan Muhammad Ferarri yang tampil gemilang bersama Timnas U-19.

Dewangga sendiri merupakan bek multifungsi. Ia tidak hanya bisa bermain di bek tengah, tetapi juga bek kiri dan gelandang bertahan. Ia dikenal sebagai bek yang tidak ragu bermain keras, heading-nya yang baik, dan memiliki kemampuan lemparan jauh seperti Pratama Arhan.

Untuk kembali dipercaya Shin Tae Yong, Dewangga harus tampil ekstra. Apalagi dengan kehadiran Jordi Amat yang proses naturalisasinya tidak lama lagi selesai.

Ronaldo Kwateh merupakan anak dari mantan pemain PSIS Semarang, Roberto Kwateh. Ia berusia 17 tahun dan telah mencatatkan dua penampilan bersama Timnas Indonesia.

Ronaldo bisa bermain di posisi winger kiri dan penyerang tengah. Ia dikenal karena memiliki kecepatan, kegesitan, dan kemampuan melewati lawan.

Dalam beberapa penampilan terakhirnya di Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia U-19, Ronaldo tampil mengecewakan. Padahal ia tampil apik di turnamen Toulon dan laga uji coba di Turki.

Sempat tersiar kabar Ronaldo menarik minat klub Turki, Antalyaspor. Ia juga diproyeksikan tampil di Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023 yang diselenggarakan di Indonesia.

Jika beberapa nama-nama di atas bisa memperkuat klub luar negeri, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia akan lebih berprestasi di kancah Asia. Belum lagi rampungnya naturalisasi.