Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Neymar Jr bersama Paris Saint-Germain (skysports.com)
Neymar Jr bersama Paris Saint-Germain (skysports.com)

Salah satu tolok ukur seberapa penting pemain bagi sebuah klub ialah dengan melihat banderolnya. Semakin tinggi banderol seorang pesepak bola, semakin penting pemain tersebut. Banderol seorang pesepak bola pada dasarnya berfluktuasi dari waktu ke waktu sesuai performa pemain tersebut. 

Menariknya, dalam tiga tahun terakhir terdapat beberapa pemain top yang banderolnya anjlok tajam. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi hal tersebut, mulai dari jarang dimainkan, cedera, performa yang buruk, dan masih banyak lagi. Berikut 5 pemain top yang banderolnya anjlok tajam sejak beberapa tahun terakhir. 

1. Philippe Coutinho (Barcelona)

potret Philippe Coutinho bersama Barcelona (barcauniversal.com)

Pada Januari 2018, Barcelona membeli Philippe Coutinho dari Liverpool dengan harga yang sangat mahal, yaitu 135 juta euro atau setara 2,2 triliun rupiah. Coutinho didatangkan untuk menggantikan Neymar yang hijrah ke Paris Saint-Germain. Sayangnya, Coutinho gagal memenuhi ekspektasi banyak orang sehingga dia dipinjamkan di tahun berikutnya. 

Menariknya, saat dipinjamkan ke Bayern Munich, Coutinho malah berhasil menyingkirkan Barcelona di ajang Liga Champions. Walau begitu, sejak Desember 2018 banderolnya turun drastis sebesar 130 juta euro atau setara 2,1 triliun rupiah. Hal tersebut disebabkan performanya yang tak kunjung membaik bersama Barcelona dan kerap menjadi pemanas bangku cadangan di klub tersebut.

2. Eden Hazard (Real Madrid)

potret Eden Hazard bersama Real Madrid (en.as.com)

Kepindahan Eden Hazard ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2019 tampaknya menjadi keputusan yang kurang tepat. Pasalnya, sejak datang ke markas Real Madrid, Eden Hazard gagal tampil gemilang. Dia juga kerap mengalami cedera panjang yang membuat dirinya jarang bermain sebagai starter

Sejauh ini, banderol Hazard anjlok drastis sejak Juni 2019 lalu. Banderolnya turun sebesar 125 juta euro atau setara 2,03 triliun rupiah. Pada musim ini, Hazard juga masih kesulitan untuk menemukan performanya bersama Real Madrid dengan hanya mencetak 1 assist dari 10 laga di LaLiga.

3. Antoine Griezmann (Barcelona dan Atletico Madrid)

potret Antoine Griezmann bersama Barcelona (sport.es)

Antoine Griezmann merupakan pemain pinjaman Atletico Madrid dari Barcelona pada musim ini. Dia bergabung ke Barcelona pada Juli 2019 dengan harga 120 juta euro atau setara 1,9 triliun rupiah. Sayangnya, kepindahan Griezmann ke Barcelona membuat kariernya meredup.

Pasalnya, gaya permainan Griezmann dianggap tak cocok dengn gaya permainan Ronald Koeman yang merupakan pelatih Barcelona sebelumnya. Tak heran jika banderolnya turun tajam sebesar 100 juta euro atau setara 1,6 triliun rupiah.

4. Neymar (Paris Saint-Germain)

Neymar Jr bersama Paris Saint-Germain (skysports.com)

Pada Agustus 2017, Neymar memutuskan untuk pindah dari Barcelona ke Paris Saint-Germain. Dia dibeli dengan harga 222 juta euro atau setara 3,6 triliun rupiah. Dalam beberapa tahun Neymar memang tetap konsisten tampil gemilang bersama PSG. 

Walau begitu, seiring dengan bertambahnya usia, banderolnya turun sebesar 80 juta euro atau setara 1,3 triliun rupiah sejak Juni 2019 lalu. Penurunan banderolnya semakin tak terbendung sejak PSG gagal meraih trofi Ligue 1 dan Liga Champions musim lalu.

5. Gareth Bale (Real Madrid)

Gareth Bale bersama Real Madrid (skysports.com)

Gareth Bale merupakan salah satu pembelian termahal Real Madrid dalam sedekade terakhir. Dia dibeli dari Tottenham Hotspur pada tahun 2013 dengan harga 101 juta euro atau setara 1,6 triliun rupiah. Sayangnya, sejak Real Madrid ditangani oleh Zinedine Zidane, performa Bale menurun drastis.

Alhasil, sejak Mei 2018 banderolnya turun sebesar 80 juta euro atau setara 1,3 triliun rupiah. Bahkan, saat ini dia hanya memiliki banderol sebesar 10 juta euro atau setara 162 miliar rupiah.

 

Kelima pemain di atas memang mengalami masa-masa sulit di klubnya dalam beberapa tahun terakhir. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mulai dari pergantian skema pelatih, cedera, hingga menit bermain yang kurang. Apakah mereka berlima mampu menaikkan banderolnya ke depannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy