Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
9 Pemain yang Pernah Berkarier di Inter Milan dan Benfica
Joao Mario (instagram.com/joaomario)

Intinya sih...

  • Paulo Sousa adalah gelandang tengah asal Portugal yang sukses membela Benfica dan Inter Milan, memberikan kontribusi penting di lini tengah dan kemudian menjadi pelatih elite Eropa.

  • Nuno Maniche, gelandang asal Portugal, menonjol di Benfica sebelum pindah ke Inter Milan, menunjukkan profesionalisme tinggi dan kini aktif sebagai pelatih dan analis sepak bola.

  • Giorgos Karagounis, gelandang Yunani dengan prestasi internasional gemilang, bermain untuk Benfica dan Inter Milan sebelum pensiun dan aktif sebagai duta olahraga serta motivator.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sepak bola Eropa kerap mempertemukan talenta-talenta hebat yang membela lebih dari satu klub besar. Salah satu kombinasi yang menarik adalah pemain yang pernah membela Inter Milan di Italia sekaligus Benfica di Portugal. Klub-klub ini dikenal karena sejarahnya yang kaya, prestasi tinggi, dan kemampuan menarik pemain berbakat dari seluruh dunia. Menelusuri jejak karier pemain-pemain ini memberikan wawasan tentang bagaimana sepak bola modern menggabungkan pengalaman, taktik, dan keberanian bermain di berbagai liga top Eropa.

Beberapa pemain berhasil menorehkan prestasi gemilang di kedua klub. Mereka tidak hanya beradaptasi dengan gaya bermain yang berbeda di Serie A dan Liga Portugal, tetapi juga menjadi bagian penting dari kesuksesan tim. Kehadiran mereka di lini tengah, lini belakang, atau lini depan memperkaya dinamika permainan dan memberikan kontribusi nyata dalam meraih trofi-trofi bergengsi.

Selain prestasi di level klub, beberapa pemain juga menorehkan sejarah di tim nasional masing-masing. Mereka menjadi ikon sepak bola negara mereka, berpartisipasi di Piala Dunia, Euro, atau turnamen kontinental lainnya. Dengan pengalaman lintas liga dan kompetisi internasional, para pemain ini menunjukkan fleksibilitas, kualitas teknis, dan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa.

1. Paulo Sousa

Paulo Sousa (inter.it)

Paulo Sousa adalah gelandang tengah asal Portugal yang dikenal karena visi permainan, kemampuan passing akurat, dan ketenangan dalam mengatur tempo permainan. Ia memulai karier profesionalnya di Portugal sebelum menimba pengalaman di klub-klub besar Eropa, termasuk Benfica, tempat ia tampil sebagai gelandang kreatif dan berperan penting dalam penguasaan lini tengah. Bersama Benfica, Sousa dikenal sebagai pemain yang mampu menghubungkan pertahanan dan serangan, memberikan stabilitas di tengah lapangan, dan membantu tim meraih prestasi domestik.

Setelah sukses di Benfica, Sousa pindah ke Inter Milan pada awal 1990-an. Di Italia, ia menghadapi tantangan lebih berat karena Serie A dikenal sangat taktis dan defensif. Namun, kemampuan teknis dan kecerdasannya dalam membaca permainan membuatnya tetap menonjol. Sousa menjadi bagian dari lini tengah Inter yang solid dan juga membantu klub berkompetisi di Liga Champions, memberikan kontribusi signifikan meski tidak selalu menjadi starter reguler.

Setelah pensiun sebagai pemain, Paulo Sousa beralih menjadi pelatih dan memiliki karier kepelatihan internasional yang panjang. Ia pernah menukangi klub-klub besar seperti Fiorentina, Bordeaux, dan tim nasional Polandia. Hingga 2025, Sousa aktif sebagai pelatih klub elite Eropa, terus memanfaatkan pengalaman bermainnya di Benfica dan Inter Milan untuk membentuk filosofi taktik dan membimbing generasi pemain muda.

2. Nuno Maniche

Nuno Maniche (fifa.com)

Nuno Maniche adalah gelandang asal Portugal yang dikenal karena kemampuan bertahan, stamina tinggi, dan kemampuan distribusi bola yang baik. Ia memulai karier profesionalnya di Portugal dan menonjol saat memperkuat Benfica, di mana ia menjadi bagian penting lini tengah tim. Bersama Benfica, Maniche membantu klub bersaing di level domestik dan tampil di kompetisi Eropa, menunjukkan kemampuan mengatur ritme permainan sekaligus memberikan kontribusi defensif yang solid.

Setelah sukses di Benfica, Maniche melanjutkan kariernya ke Inter Milan pada awal 2000-an. Di Italia, ia menghadapi tantangan kompetisi Serie A yang lebih ketat dan taktis. Meskipun bukan pemain inti sepanjang waktu, Maniche memberikan pengalaman internasional dan fleksibilitas di lini tengah yang dihargai pelatih Inter. Ia membantu klub di berbagai ajang kompetisi domestik dan Eropa dengan profesionalisme tinggi.

Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Nuno Maniche aktif sebagai pelatih dan analis sepak bola. Ia sering terlibat dalam program pengembangan pemain muda di Portugal, berbagi pengalaman kariernya di Benfica dan Inter Milan. Kini, Maniche juga kadang muncul sebagai komentator di media olahraga, memberikan wawasan taktikal berdasarkan pengalamannya bermain di dua liga elite Eropa.

3. Giorgos Karagounis

Giorgos Karagounis (twitter.com/slbenfica_en)

Giorgos Karagounis adalah gelandang asal Yunani yang dikenal karena stamina luar biasa, kemampuan mengatur tempo permainan, dan tendangan jarak jauh yang mematikan. Ia meniti karier profesional di beberapa klub Eropa dan sempat bermain untuk Benfica, di mana ia menjadi bagian lini tengah yang kreatif dan energik. Karagounis membantu Benfica bersaing di kompetisi domestik dan tampil konsisten di kancah Eropa, menjadi pemain yang mampu menghubungkan lini pertahanan dan serangan dengan efektif.

Setelah periode sukses di Portugal, Karagounis sempat dikaitkan dengan Inter Milan, meskipun keterlibatannya lebih kepada latihan atau sesi transfer singkat sebelum akhirnya fokus berkarier di liga lain seperti Italia dan Yunani. Meski tidak lama di Inter, pengalaman bermain di lingkungan klub elite membantu Karagounis mengasah profesionalisme dan kemampuan adaptasi di berbagai liga Eropa.

Setelah gantung sepatu, Giorgos Karagounis sudah pensiun dari sepak bola profesional. Ia kini aktif sebagai duta olahraga dan motivator, sering terlibat dalam kegiatan sosial serta pengembangan sepak bola di Yunani. Karagounis tetap dihormati sebagai salah satu gelandang legendaris Yunani yang pernah membawa tim nasionalnya ke prestasi besar, termasuk Piala Eropa 2004 dan beberapa edisi Piala Dunia.

4. Julio Cesar

Julio Cesar (twitter.com/SLBenfica)

Julio César adalah kiper legendaris asal Brasil yang dikenal karena refleks luar biasa, kemampuan membaca permainan, dan kepemimpinan di lini belakang. Ia memulai kariernya di Brasil sebelum meniti karier di Eropa, salah satunya bersama Inter Milan, di mana ia menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Bersama Inter, Julio César memenangkan banyak gelar termasuk Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions 2009/10. Penampilannya di bawah mistar gawang sangat menentukan keberhasilan Inter di berbagai kompetisi domestik dan Eropa.

Selain kesuksesan di Italia, Julio César juga pernah dikaitkan dengan Benfica, meskipun keterlibatannya di Portugal lebih singkat dan sebagian besar terkait dengan rumor transfer atau masa pinjaman awal dalam kariernya. Kemampuannya beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda menunjukkan kualitas profesional dan mental juara yang dimiliki kiper asal Brasil ini.

Hingga saat ini, Julio César sudah pensiun dari sepak bola profesional. Setelah gantung sepatu, ia aktif sebagai pelatih kiper dan mentor untuk generasi muda, membagikan pengalaman luasnya dari karier di Brasil, Inter Milan, dan kancah internasional. Julio César tetap dihormati sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah sepak bola modern dan menjadi inspirasi bagi banyak penjaga gawang muda.

5. Joao Mario

Joao Mario (inter.it)

João Mário adalah gelandang kreatif asal Portugal yang dikenal karena kemampuan passing akurat, visi permainan, dan fleksibilitas bermain di berbagai posisi lini tengah. Ia memulai karier profesionalnya di Benfica, meski lebih menonjol melalui akademi dan tim muda sebelum menembus skuat utama. Bersama Benfica, João Mário menunjukkan kualitas teknis tinggi dan potensi besar yang menarik perhatian klub-klub top Eropa.

Karier João Mário berlanjut ke Inter Milan pada 2016, di mana ia menjadi bagian dari lini tengah yang kompetitif di Serie A. Di Inter, ia berperan sebagai gelandang penghubung, membantu penguasaan bola dan distribusi ke lini depan. Meskipun menghadapi persaingan ketat untuk tempat utama, João Mário tetap menjadi pemain penting dalam rotasi skuad dan kadang tampil di Liga Champions.

Hingga tahun 2025, João Mário masih aktif bermain. Ia saat ini membela klub Sporting CP di Portugal, setelah beberapa kali dipinjamkan ke klub-klub Eropa lain. João Mário juga menjadi bagian penting tim nasional Portugal, membuktikan bahwa pengalamannya di Benfica dan Inter Milan tetap memberikan nilai tambah bagi karier profesionalnya hingga kini.

6. David Suazo

David Suazo (inter.it)

David Suazo adalah mantan penyerang asal Honduras yang memiliki karier profesional yang menonjol di Eropa, termasuk di Inter Milan dan Benfica. Ia memulai kariernya di Cagliari, Italia, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 102 gol dalam 275 pertandingan. Penampilan impresifnya di Cagliari membuat Inter Milan merekrutnya pada 2007 dengan biaya transfer sebesar €14 juta. Selama berada di Inter, Suazo tampil dalam 41 pertandingan Serie A dan mencetak 8 gol. Meskipun tidak selalu menjadi starter, ia menjadi bagian dari skuad yang meraih treble pada musim 2009–2010, yakni Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions UEFA, serta memenangkan Supercoppa Italiana, Supercopa UEFA, dan Piala Dunia Klub FIFA pada 2010.

Pada musim 2008–2009, Suazo dipinjamkan ke Benfica dari Inter Milan. Selama masa pinjaman, ia tampil dalam 12 pertandingan Liga Portugal, mencetak 4 gol, dan memberikan 3 assist. Salah satu momen paling dikenang adalah golnya yang menjadi gol ke-5000 dalam sejarah Benfica, hasil assist dari Pablo Aimar. Setelah itu, Suazo juga sempat dipinjamkan ke Genoa pada Januari 2010, tampil dalam 17 pertandingan dan mencetak 1 gol, sebelum kembali ke Inter. Ia kemudian menutup karier profesionalnya di Catania pada 2012.

Setelah pensiun dari sepak bola profesional, David Suazo beralih ke dunia kepelatihan. Ia memperoleh lisensi kepelatihan UEFA Pro dan telah melatih tim muda di Cagliari, serta menjadi pelatih kepala di Brescia pada 2018. Hingga kini, Suazo tetap aktif membagikan pengalaman dan ilmunya kepada generasi muda, serta dikenang sebagai salah satu pemain terbaik Honduras yang pernah bermain di Eropa, dengan kontribusi signifikan di klub-klub top seperti Inter Milan dan Benfica.

7. Giorgos Karagounis

Giorgos Karagounis (twitter.com/slbenfica_en)

Giorgos Karagounis adalah mantan gelandang asal Yunani yang memiliki karier profesional panjang di Eropa, termasuk di Inter Milan dan Benfica. Ia memulai kariernya di Panathinaikos, di mana ia menjadi pemain kunci dan kapten tim, tampil lebih dari 250 pertandingan dan mencetak lebih dari 40 gol. Keahliannya di lini tengah membuatnya direkrut oleh Inter Milan pada 2003. Selama dua musim di Serie A, Karagounis tampil dalam 21 pertandingan. Meskipun tidak banyak mencetak gol, kontribusinya penting dalam menjaga keseimbangan lini tengah Inter, dan ia ikut meraih Coppa Italia pada musim 2004–2005.

Setelah meninggalkan Inter, Karagounis pindah ke Benfica pada 2005. Selama dua musim di Portugal, ia tampil dalam 45 pertandingan dan mencetak 3 gol. Perannya sebagai gelandang serang dan pengatur permainan menjadi bagian penting dari lini tengah Benfica, membantu tim meraih Taça da Liga (Piala Liga Portugal) pada musim 2005–2006. Setelah Benfica, Karagounis kembali ke Panathinaikos sebelum mengakhiri kariernya di Fulham pada 2014.

Di tingkat internasional, Karagounis menjadi pemain dengan caps terbanyak untuk tim nasional Yunani dengan 139 penampilan dan 10 gol. Ia menjadi bagian dari tim yang memenangkan UEFA Euro 2004, pencapaian terbesar dalam sejarah sepak bola Yunani, dan juga tampil di beberapa turnamen besar lainnya seperti Piala Dunia 2010 dan 2014 serta Euro 2008 dan 2012.

Setelah pensiun pada 2014, Karagounis beralih ke dunia kepelatihan dan pengembangan pemain muda, serta aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sepak bola di Yunani dan internasional, berbagi pengalaman dan ilmunya dengan generasi pemain berikutnya.

8. Gabriel Barbosa

Gabriel Barbosa (twitter.com/Flamengo)

Gabriel Barbosa, yang lebih dikenal dengan julukan Gabigol, adalah penyerang asal Brasil yang sempat membela Inter Milan dan Benfica. Ia memulai karier profesionalnya di Santos FC, di mana ia mencetak lebih dari 50 gol dalam 150 pertandingan dan menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Pada Agustus 2016, Inter Milan merekrut Gabigol dengan biaya transfer sekitar €29,5 juta. Namun, ia kesulitan menembus skuad utama Inter, hanya tampil dalam 10 pertandingan Serie A dan mencetak satu gol, sehingga musim berikutnya ia dipinjamkan ke Benfica pada 2017. Di Benfica, ia juga sulit bersaing di tim utama dan hanya tampil dalam tiga pertandingan tanpa mencetak gol.

Kegagalan di Eropa membuat Gabigol kembali ke Brasil dan bergabung dengan Flamengo pada 2019, di mana ia menemukan kembali performa terbaiknya. Ia menjadi pencetak gol utama tim dan berperan penting dalam kesuksesan Flamengo meraih gelar Copa Libertadores 2019, Campeonato Carioca, serta beberapa gelar domestik lain seperti Recopa Sudamericana dan Supercopa do Brasil. Gabigol juga kembali dipanggil ke tim nasional Brasil dan tampil di Copa América 2021, meskipun ia tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2022.

Pada Maret 2024, Gabigol dijatuhi hukuman larangan bermain selama dua tahun oleh Pengadilan Olahraga Brasil terkait dugaan penundaan tes doping. Ia berencana mengajukan banding atas keputusan tersebut. Meskipun menghadapi hambatan, Gabigol tetap dikenang sebagai salah satu talenta Brasil yang memiliki kemampuan mencetak gol luar biasa, baik di level klub maupun internasional.

9. Lisandro López

Lisandro Lopez berseragam Olympique Lyon (skysports.com)

Lisandro Ezequiel López Dessypris, lahir pada 1 September 1989 di Villa Constitución, Argentina, adalah seorang bek tengah yang memiliki karier profesional yang panjang di Eropa dan Amerika Latin. Ia memulai karier profesionalnya di Arsenal de Sarandí pada 2010, sebelum pindah ke Getafe di Spanyol pada 2013. Penampilannya yang solid menarik perhatian klub-klub besar Eropa, dan pada Juli 2013, ia bergabung dengan Benfica di Portugal dengan kontrak lima tahun. Di Benfica, López tampil dalam 54 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 6 gol, termasuk 8 penampilan di Liga Champions UEFA. Namun, pada Januari 2018, ia dipinjamkan ke Inter Milan di Italia hingga akhir musim, meskipun hanya tampil dalam satu pertandingan Serie A tanpa mencetak gol.

Setelah masa peminjamannya di Inter, López kembali ke Benfica sebelum dipinjamkan ke Genoa pada musim 2018–2019. Pada Januari 2019, ia dipinjamkan ke Boca Juniors di Argentina, dan pada November 2019, ia dipermanenkan oleh Boca Juniors. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya di Tijuana di Meksiko pada 2022 dan Al-Khaleej di Arab Saudi pada 2023. Pada 2024, ia bergabung dengan Burgos CF di Spanyol, namun kontraknya berakhir pada Januari 2025. Setelah pensiun dari sepak bola profesional pada Januari 2025, López kembali ke Argentina dan bergabung dengan Club Atlético Belgrano pada Juli 2025. Hingga saat ini, ia masih aktif bermain di klub tersebut

10. FAQ

Potret duel Inter Milan vs Benfica di leg 2 perempat final Liga Champions 2022/23, Kamis (20/4/2023). (Twitter/@Inter).

1. Siapa pemain paling sukses dari daftar ini di Inter Milan?

Julio Cesar dianggap paling sukses karena memenangkan treble (Serie A, Coppa Italia, Liga Champions) bersama Inter pada 2009–2010.

2. Siapa pencetak gol penting di Benfica dari daftar ini?

David Suazo mencetak gol ke-5000 dalam sejarah Benfica saat dipinjamkan pada 2008–2009.

3. Apakah semua pemain sudah pensiun?

Tidak, beberapa pemain seperti João Mário dan Lisandro López masih aktif bermain.

4. Siapa pemain yang pernah meraih prestasi internasional paling gemilang?

Giorgos Karagounis menjadi bagian dari tim Yunani yang memenangkan UEFA Euro 2004.

5. Apakah semua pemain pernah bermain di kedua klub secara permanen?

Sebagian besar bermain permanen di satu klub dan dipinjam ke klub lainnya, misalnya David Suazo dan Gabriel Barbosa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team