Henrikh Mkhitaryan (instagram.com/micki_taryan)
Henrikh Mkhitaryan adalah gelandang serang asal Armenia yang dikenal karena visi bermain tajam, kemampuan mencetak gol, dan kreativitas tinggi dalam mengatur serangan. Lahir di Yerevan pada 21 Januari 1989, Mkhitaryan menjadi salah satu pemain Asia Timur Tengah paling sukses dalam sejarah sepak bola Eropa. Sebelum bergabung ke Premier League, ia telah mencetak reputasi besar di Borussia Dortmund, di mana performanya membuat banyak klub top Eropa tertarik.
Pada Januari 2018, Arsenal merekrut Mkhitaryan dari Manchester United dalam kesepakatan pertukaran dengan Alexis Sánchez. Di bawah asuhan Arsène Wenger, ia langsung menjadi bagian penting dalam sistem permainan menyerang Arsenal. Dalam debutnya di Premier League, Mkhitaryan mencatat tiga assist dalam kemenangan 5–1 atas Everton — penampilan yang langsung memperlihatkan kualitas kelas dunianya.
Selama membela Arsenal dari 2018 hingga 2020, Mkhitaryan mencatat 59 penampilan di semua kompetisi, dengan 9 gol dan 13 assist. Ia menjadi salah satu pemain yang diandalkan untuk mendukung Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette di lini depan. Mkhitaryan juga tampil impresif di kompetisi Liga Europa, membantu Arsenal mencapai final 2018–2019, meskipun ia tidak bisa bermain di final karena alasan keamanan terkait situasi politik antara Azerbaijan dan Armenia.
Nilai pasarnya di masa itu mencapai sekitar Rp480 miliar, menjadikannya salah satu pemain asal Eropa Timur dengan nilai tertinggi di Premier League. Namun, seiring pergantian pelatih dari Wenger ke Unai Emery, perannya mulai berkurang karena perubahan taktik. Untuk mencari kesempatan bermain reguler, Mkhitaryan dipinjamkan ke AS Roma pada musim panas 2019.
Kepindahan ke AS Roma menjadi titik balik dalam kariernya. Di bawah pelatih Paulo Fonseca, ia menemukan kembali bentuk terbaiknya. Selama masa pinjaman, ia mencatat 9 gol dan 5 assist dalam 22 pertandingan Serie A, performa yang membuat Roma mempermanenkannya pada tahun 2020. Di musim berikutnya, di bawah asuhan José Mourinho, Mkhitaryan menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di tim, berkat fleksibilitasnya sebagai gelandang serang atau sayap kiri.
Secara keseluruhan, selama membela AS Roma (2019–2022), Mkhitaryan mencatat 117 penampilan dengan 29 gol dan 28 assist di semua kompetisi. Ia menjadi bagian penting dari sejarah baru klub saat membantu Roma menjuarai UEFA Europa Conference League 2021–2022, gelar Eropa pertama dalam sejarah klub. Trofi tersebut menjadi puncak kontribusinya di Roma dan menambah catatan prestasinya yang sudah berisi gelar Bundesliga serta Piala Jerman bersama Borussia Dortmund.
Setelah tiga musim sukses di ibu kota Italia, Mkhitaryan bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2022, di mana ia tetap tampil konsisten di usia 30-an. Namun, masa-masanya di Arsenal dan AS Roma tetap menjadi fase penting dalam kariernya: di Arsenal, ia menunjukkan kecerdasan taktik dan kreativitas tinggi, sementara di Roma, ia mencapai kedewasaan sebagai pemain yang mampu memimpin tim dengan pengalaman dan visi bermain yang matang.
Henrikh Mkhitaryan dikenang oleh penggemar Roma sebagai sosok profesional yang rendah hati dan berpengaruh besar dalam membangun era baru klub. Sedangkan bagi pendukung Arsenal, ia tetap diingat sebagai pemain elegan dengan teknik tinggi dan kontribusi nyata di masa-masa transisi tim.