Sean Longstaff harus angkat kaki dari St. James’ Park pada 18 Juli 2025 setelah Newcastle United menjualnya kepada tim promosi, Leeds United. Menurut laporan, Newcastle United menerima pendapatan sebesar 12 juta pound sterling (Rp266 miliar) dengan potensi adds-on senilai 3 juta pound sterling (Rp66 miliar). Nilainya memang tidak semewah dua nama sebelumnya. Namun, dengan status Longstaff yang juga produk asli akademi seperti Elliot Anderson, maka Newcastle United pun mendapat keuntungan bersih.
Longstaff hanya bermain 32 kali selama 1.203 menit pada 2024/2025. Artinya, ia hanya tampil sekitar 37 menit per laga. Jika melihat catatan tersebut, ada indikasi kuat bahwa Newcastle United tidak lagi mengandalkannya. Namun, anggapan tersebut dibantah Eddie Howe. Ia menegaskan bahwa klub lagi-lagi terpaksa menjual asetnya itu karena alasan finansial. Jika tidak ada tekanan keuangan, Howe menyebut mereka tidak akan mengambil langkah ini. Sebabnya, Longstaff sebetulnya merupakan pemain yang memenuhi kebutuhannya.
Selain dari sisi taktik, Howe juga menekankan peran krusial Longstaff di dalam tim. Menurutnya, gelandang yang kini berusia 27 tahun itu adalah sosok penting di ruang ganti. Meski masih cukup muda, ia begitu dihormati oleh pemain dan staf. Pasalnya, Longstaff adalah Geordie sejati. Penggawa setinggi 1,87 meter itu lahir di Newcastle upon Tyne dan sudah bergabung dengan akademi klub pada 2003. Kini, Longstaff pun langsung menjadi andalan di Leeds United. Ia selalu bermain dalam delapan pertandingan pertama mereka di semua kompetisi per 19 Oktober 2025.
Dengan tiga kasus pemain di atas, Newcastle United jelas harus lebih merapihkan strategi finansial ke depannya. Mereka tentu tidak ingin lagi kehilangan talenta terbaik karena alasan keuangan. Itu tidak sesuai dengan ambisi mereka untuk menjadi klub pesaing trofi.