Pada 25 Mei 2005, dunia menyaksikan keajaiban yang sulit dipercaya. Awalnya, AC Milan dengan materi pemain luar biasa yang tampil dominan pada babak pertama. Klub asal Lombardia, Italia, tersebut mengungguli Liverpool dengan skor 3-0.
Di atas kertas, AC Milan sudah melaju satu langkah untuk memenangi Liga Champions 2005. Namun, keajaiban bagi Liverpool terjadi pada babak kedua. Hanya dalam kurun waktu 6 menit, tepatnya pada menit 54--60, Liverpool sukses menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Hal tersebut menjatuhkan mental para pemain AC Milan.
Pada akhirnya, Liverpool sukses memenangi laga dan menjadi juara melalui adu penalti dengan skor 6-5. Jerzy Dudek dari Liverpool hadir sebagai pahlawan. Sedangkan, Serginho dan Andriy Shevchenko dari AC Milan dihantui rasa bersalah karena gagal mengeksekusi penalti.
Bagi AC Milan, itu bukan kekalahan biasa. Itu adalah luka kolektif yang membekas di benak tiap pemain dan penggemarnya. Bahkan, Paolo Maldini yang penuh pengalaman menyebutnya sebagai malam yang gelap. Rossoneri bukan hanya kehilangan gelar, tetapi juga harga diri.