Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Chelsea (unsplash.com/simonreza)
ilustrasi logo Chelsea (unsplash.com/simonreza)

Chelsea resmi diakuisi BlueCo pada Mei 2022. Konsorsium yang dipimpin Todd Boehly dan Clearlake Capital ini begitu royal dalam merekrut pemain. Menurut data Transfermarkt, The Blues sudah menghabiskan sekitar 1,62 miliar pound sterling (Rp28,1 triliun) per 26 Juli 2025 selama kepemimpinan BlueCo.

Demi menyeimbangkan neraca keuangan, BlueCo juga aktif dalam melepas personel. Pada periode yang sama, Chelsea tercatat mendapat pemasukan sekitar 695 juta pound sterling (Rp12 triliun). Lima pemain menyumbang nilai paling besar untuk jumlah tersebut. Siapa saja?

1. Kai Havertz dijual kepada Arsenal sebesar 75 juta pound sterling (Rp1,303 triliun)

Kai Havertz menjadi penjualan termahal Chelsea pada era BlueCo. Pemain asal Jerman ini dilepas kepada Arsenal pada 1 Juli 2023 dengan harga 75 juta pound sterling (Rp1,303 triliun). Havertz hanya kalah dari Eden Hazard yang dilego ke Real Madrid senilai 120 juta pound sterling (Rp2,099 triliun) pada 1 Juli 2019.

Pendapatan yang didapat Chelsea dari hasil penjualan Havertz memang lebih kecil dibanding pada saat mereka membelinya. Pemain kidal ini ditebus dari Bayer Leverkusen pada 4 September 2020 dengan mahar 80 juta pound sterling (Rp1,390 triliun). Namun, selisih tersebut setidaknya terbayarkan dengan sumbangan 32 gol, 16 assist, dan 3 trofi.

2. Mason Mount mendatangkan pemasukan sebesar 67,7 juta pound sterling (Rp1,176 triliun) pada 5 Juli 2023

Empat hari setelah melepas Kai Havertz, Chelsea menjual Mason Mount kepada Manchester United. Mereka menerima tawaran sebesar 67,7 juta pound sterling (Rp1,176 triliun) yang diajukan. Meski lebih rendah dari Havertz, Chelsea mendapat keuntungan total dari pelepasan Mount mengingat sang pemain merupakan produk akademi mereka.

Mount bergabung dengan Chelsea pada 2005 saat masih berusia 6 tahun. Ia melewati semua level junior dan juga sempat dipinjamkan kepada Vitesse Arnhem serta Derby County sebelum akhirnya menembus skuad utama. Mount mencatatkan 195 penampilan, 33 gol, dan 37 assist. Seperti Havertz, ia juga membantu klub meraih tiga trofi.

3. Arsenal membawa Noni Madueke dengan mahar 52 juta pound sterling (Rp1,138 triliun)

Noni Madueke menyusul Kai Havertz ke Arsenal. Winger kidal asli Inggris ini baru saja menyeberang ke London Utara pada 18 Juli 2025. The Gunners meminangnya dengan mahar sebesar 52 juta pound sterling (RpRp1,138 triliun). Di antara nama lain dalam daftar ini, Madueke merupakan satu-satunya yang datang ke Chelsea pada era BlueCo.

Ia dibeli dari PSV Eindhoven pada 20 Januari 2023. Chelsea mendapatkan keuntungan cukup besar dari hasil menjualnya ke Arsenal. Sebabnya, ia dibeli dengan harga 35 juta pound sterling (Rp608 miliar). Selama 2,5 musim, Madueke bermain 92 kali dan mencetak 20 gol serta 9 assist.

4. Aston Villa menebus Ian Maatsen dengan harga 44,5 juta pound sterling (Rp773 miliar) pada 1 Juli 2024

Ian Maatsen bergabung dengan Chelsea dari akademi PSV Eindhoven pada 1 Juli 2018 saat masih berusia 16 tahun. Bek kiri asal Belanda keturunan Indonesia ini tercatat sebagai aset mereka selama 6 tahun dengan catatan penampilan di tim utama sebanyak 16 kali saja. Namun, Chelsea meraup pendapatan sebesar 44,5 juta pound sterling (Rp773 miliar) ketika menjualnya kepada Aston Villa pada Juli 2024.

Harga yang tinggi tersebut merupakan hasil dari performa impresif Maatsen ketika dipinjamkan kepada Burnley pada 2022/2023 dan Borussia Dortmund pada paruh kedua 2023/2024. Aston Villa yang membutuhkan bek kiri akhirnya bersedia mengeluarkan uang senilai di atas. Saat membawa Maatsen dari PSV, Chelsea hanya mengeluarkan mahar 110 ribu pound sterling (Rp1,91 miliar).

5. Conor Gallagher pindah ke Atletico Madrid pada 21 Agusutus 2024 dengan nilai transfer 42 juta pound sterling (Rp730 miliar)

Conor Gallagher melengkapi lima penjualan termahal Chelsea pada era BlueCo. Gelandang asli Inggris ini dijual kepada Atletico Madrid pada 21 Agusutus 2024 dengan harga 42 juta pound sterling (Rp730 miliar). Seperti Mason Mount dan Ian Maatsen, Gallagher juga merupakan produk akademi klub. Ia bergabung pada 2008 saat berusia 8 tahun.

Gallagher merasakan empat kali masa peminjaman. Itu dilalui di Charlton Athletic (2019), Swansea City (2020), West Bromwich Albion (2020—2021), dan Crystal Palace (2021—2022). Di tim utama Chelsea, Gallagher mengoleksi 95 penampilan, 10 gol, dan 10 assist.

Sejak diakuisisi BlueCo, pembukuan Chelsea memang belum menemukan keseimbangan. Namun, transaksi yang melibatkan lima pemain di atas menunjukkan indikasi ke arah positif. Mereka terbukti berhasil mendatangkan keuntungan, baik secara finansial maupun kesuksesan di lapangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy