Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kiper di laga sepak bola (pixabay.com/KelvinStuttard)

Intinya sih...

  • Audero memiliki pengalaman bermain di liga top Eropa, sementara Paes memiliki statistik mentereng soal antisipasi penalti.
  • Paes unggul dari segi performa baik di level klub maupun internasional
  • Pengalaman Audero sebagai kiper di Serie A memberikan nilai tambah bagi skuad Garuda.

Timnas Indonesia mengumumkan akan menaturalisasi Emil Audero Mulyadi, Joey Pelupessy, dan Dean James menjelang laga menghadapi Austalia pada Maret 2025. Audero yang sudah diincar lama PSSI akhirnya menyetujui untuk dinaturalisasi demi bisa membela skuad Garuda. Kehadiran kiper Palermo itu disinyalir bakal memberikan persaingan ketat kepada Maarten Paes.

Keduanya sama-sama pemain berpengalaman dengan kemampuan menjaga gawang yang cukup apik. Namun, sebagian fans Timnas Indonesia menilai Audero hanya bakal menjadi pelapis Paes. Sebab, performa Paes bersama skuad Garuda cukup impresif. Akan tetapi, pengalaman Audero bermain di klub-klub Serie A Italia menjadi salah satu keunggulan.

Lantas, siapa yang lebih unggul dan layak menempati posisi kiper utama Timnas Indonesia? Berikut analisis perbandingan antara Emil Audero dan Maarten Paes.

1. Emil Audero unggul dari segi pengalaman bermain di Eropa ketimbang Maarten Paes

Emil Audero dan Maarten Paes sama-sama mengawali kariernya di sepak bola Eropa. Audero merupakan jebolan akademi Juventus, sementara Paes mengawali kiprahnya sebagai pesepak bola bersama NEC Nijmegen. Meski begitu, Audero lebih unggul dari segi pengalamannya bermain di liga top Eropa ketimbang Paes.

Audero cukup malang melintang di Liga Italia. Ia melakoni debut di Serie A kala Juventus menang 2-1 atas Bologna pada pekan terakhir 2016/2017. Performanya mulai mencuri perhatian ketika tampil apik bersama Venezia dengan catatan 14 nirbobol dan 41 kebobolan dalam 39 pertandingan di semua kompetisi pada 2017/2018.

Audero lalu direkrut Sampdoria menjadi kiper utama selama 5 tahun dengan rekor 38 nirbobol dan 260 kebobolan dalam 169 laga di semua kompetisi pada 2018--2023. Pindah ke Inter Milan, ia gagal bersaing memperebutkan tempat di tim utama. Begitu pun setelah pindah ke Como 1907. Kini Audero menjalani masa peminjaman di Palermo pada paruh kedua musim 2024/2025.

Sementara itu, Paes tidak pernah bermain di tim utama NEC Nijmegen. Ia baru bermain di Eredivisie Belanda saat bergabung dengan FC Utrecht pada Juli 2018. Namun, Paes bukan penjaga gawang utama FC Utrecht. Ia bermain dalam 48 pertandingan dengan catatan 12 nirbobol dan 63 kebobolan di semua kompetisi selama 4 tahun pada 2018--2022. Ia meninggalkan FC Utrecht dan pindah ke FC Dallas pada Juli 2022.

2. Paes lebih unggul dari segi statistik penyelamatan penalti

Maarten Paes memiliki statistik mentereng soal antisipasi penalti ketimbang Emil Audero. Paes telah menghadapi 34 tendangan penalti sepanjang kariernya. Ia berhasil menggagalkan 10 penalti saat berseragam Timnas Belanda U-20, FC Utrecht, FC Dallas, dan Timnas Indonesia. Paes menjadi pahlawan Timnas Garuda saat menepis sepakan penalti pemain Timnas Arab Saudi, Salem Al-Dawsari, di laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 5 September 2024.

Sementara itu, Emil Audero baru menyelamatkan 8 dari 51 penalti dalam kariernya. Beberapa pemain top Eropa yang gagal membobol gawangnya dari tendangan penalti, antara lain Alexis Sanchez, Edin Dzeko, dan Matteo Politano. Audero sendiri sudah kebobolan empat kali dari sepakan penalti pada 2024/2025.

3. Maarten Paes lebih sering bermain secara reguler di klubnya ketimbang Emil Audero

Maarten Paes secara konsisten bermain sebagai kiper utama FC Dallas sejak 2022. Ia sejauh ini mencatat 107 penampilan dengan rekor 23 nirbobol dan 138 kebobolan. Dilansir Fotmob, Paes tampil cukup impresif dengan mencatat 121 penyelamatan, 3 kali mengantisipasi, dan persentase akurasi operannya mencapai 76 persen di Major League Soccer 2024. Sebagai tambahan, Paes sudah kebobolan 4 gol dalam 2 laga Major League Soccer 2025.

Di sisi lain, Emil Audero tidak banyak bermain di tim utama sejak meninggalkan Sampdoria pada Agustus 2023. Ia hanya tampil dalam 6 pertandingan dengan catatan 2 nirbobol dan 8 kebobolan bersama Inter Milan pada 2023/2024. Performa Audero juga tidak begitu impresif di Como 1907 dengan kebobolan 18 kali dari 8 penampilan di Serie A pada paruh pertama 2024/2025. Ia tampil cukup impresif kala menorehkan 2 nirbobol dan 4 kebobolan dalam 4 laga Serie B pada paruh kedua 2024/2025.

Dari segi performa, Paes unggul daripada Audero baik di level klub maupun internasional. Paes telah menjadi kiper utama Timnas Indonesia sejak laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, pengalaman Audero sebagai kiper di Serie A akan memberikan nilai tambah bagi skuad Garuda. Ia bisa memberikan persaingan kepada Paes dan berbagi ilmu kepada kiper muda yang bermain di Liga 1 Indonesia. Menarik untuk melihat siapa yang bakal dimainkan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk posisi kiper nomor satu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team