Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Persija berhadapan dengan Bhayangkara FC di Super League
Persija berhadapan dengan Bhayangkara FC di Super League. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Intinya sih...

  • Bhayangkara FC menerapkan pertahanan rendah dalam laga tunda pekan delapan liga, membuat Persija kesulitan membuka pertahanan mereka.

  • Asisten pelatih Persija, Ricky Nelson, kaget dengan low block yang diterapkan Bhayangkara FC dan juga oleh Semen Padang sebelumnya.

  • Pertahanan rendah menjadi pekerjaan rumah bagi Persija untuk menembus skema lawan melalui penetrasi atau skema bola mati.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta menemukan lawan baru dari duel terakhirnya kontra Semen Padang dan Bhayangkara FC di Super League 2025/26. Kini, Persija harus mengatasi strategi low block atau pertahanan rendah lawan yang kerap ditampilkan.

Terbaru, Bhayangkara FC menerapkan skema ini dalam laga tunda pekan delapan Super League yang dihelat Senin (29/12/2025) malam WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dengan strategi itu, Persija mengalami kesulitan.

1. Kaget dengan low block yang Bhayangkara terapkan

Persija berhadapan dengan Bhayangkara FC di Super League. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Asisten pelatih Persija, Ricky Nelson, menyebut sempat kaget dengan low block yang diterapkan Bhayangkara FC. Apalagi, mereka sampai menumpuk enam pemain di pertahanan sendiri.

"Kami sempat kesulitan ya, apalagi Bhayangkara FC mengubah gaya mainnya. Mereka menerapkan pertahanan rendah, sampai enam pemain turun. Itu membuat kami kesulitan untuk buka pertahanan mereka," ujar Ricky dalam sesi jumpa pers pasca laga.

2. Hal serupa sempat diterapkan Semen Padang

Laga Semen Padang lawan Persija di Super League 2025/26. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Strategi serupa juga diterapkan Semen Padang kala bersua Persija di pekan 15 Super League. Saat itu, mereka bermain rendah dan membuat Persija frustrasi karena pertahanan gerendel yang diterapkan. Ujungnya, Persija melakukan sederet kesalahan karena serangan balik yang muncul, mulai dari kartu merah hingga gol bunuh diri Jordi Amat.

"Bhayangkara mengubah strateginya dan membuat kami kesulitan untuk menusuk lewat lini tengah. Syukur, Alhamdulillah karena terciptanya penalti dan gol-gol berikutnya membuat motivasi kami meningkat," kata pemain Persija, Hanif Sjahbandi.

3. Pertahanan rendah jadi pekerjaan rumah Persija

Persija berhadapan dengan Bhayangkara FC di Super League. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Ricky menyebut, strategi yang diterapkan seperti Semen Padang dan Bhayangkara FC akan jadi pekerjaan rumah bagi Persija. Yaitu, bagaimana caranya mereka menembus skema pertahanan rendah yang diterapkan lawan.

"Jadi, itu memang merupakan tugas berat dari kami, tim pelatih dan para pemain bagaimana membongkar pertahanan rendah lawan. Entah itu lewat penetrasi atau skema bola mati. Kreasi pemain Persija harus lebih hidup," kata Ricky.

Editorial Team