Jakarta, IDN Times - Tiada kata menyerah atau pasrah bagi Mirah (56) dalam menghadapi hidupnya kini. Semenjak pindah dari Jakarta ke Indramayu, dia ingin sedikit melupakan kesedihan terbesar dalam hidupnya, yakni kehilangan anak laki-laki satu-satunya yang paling disayangi, yakni Haringga Sirla.
Segala cara dilakukan Mirah untuk bisa menjalankan kehidupan seperti sedia kala. Setelah sang anak wafat, beberapa tahun terakhir dia terpaksa menjajakan cilor (cilok telor).
Pilihannya untuk berdagang lantaran ingin sekadar menghibur diri dan mengisi hidupnya yang jadi hampa.