Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Sir Alex Ferguson. (manutd.com).
Potret Sir Alex Ferguson. (manutd.com).

Intinya sih...

  • Manajemen MU memecat Ferguson sebagai duta global klub pada musim 2024/25, menimbulkan perdebatan antara legenda klub.
  • Eric Cantona merasa langkah tersebut tidak menghormati legendanya, sementara Rio Ferdinand menerima keputusan ini sebagai tanda perubahan dari pemilik baru.
  • Meskipun demikian, Ferguson tetap ditempatkan sebagai direktur non-eksekutif di MU, meski banyak yang mengecam sikap manajemen terhadapnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sir Alex Ferguson menjadi sosok penuh ironi di Manchester United. Di satu sisi, dia adalah legenda, namun warisannya terkadang bikin MU susah move on.

Alhasil, sebuah langkah berani diambil manajemen MU pada musim 2024/25. Manajemen di bawah Sir Jim Ratcliffe berani memecat Ferguson sebagai duta global MU, yang akhirnya menimbulkan perdebatan.

1. Sebagian kesal, ada yang menerima

Sir Alex Ferguson (twitter.com/premierleague)

Legenda klub, Eric Cantona, heran dengan pemecatan Ferguson sebagai duta global. Dia merasa langkah tersebut menjadi bukti jika manajemen MU sekarang tidak menghormati legendanya.

"Sir Alex Ferguson seharusnya bisa melakukan apa pun yang dia inginkan di klub sampai meninggal dunia. Sungguh tidak ada rasa hormat. Ini memalukan!" ujar Cantona, dilansir Daily Mail.

Meski begitu, ada juga legenda klub yang menerima keputusan ini, salah satunya Rio Ferdinand. PHK kepada Ferguson, menurut Ferdinand, jadi tanda jika pemilik baru klub tidak main-main untuk melakukan perubahan.

"Jika seorang Sir Alex Ferguson saja dipecat, itu menunjukkan tidak ada yang aman di MU. Itu pesan dari manajemen baru untuk semua orang di klub," ujar Ferdinand.

2. Ferguson masih ada di MU, tapi tak penting

Scene di film Sir Alex Ferguson: Never Give In.(dok.Prime Video/Sir Alex Ferguson: Never Give In)

Ferguson tidak kehilangan posisinya di MU secara penuh. Usai tidak lagi menjadi duta global klub, dia ditempatkan sebagai direktur non-eksekutif di MU.

Legenda Inggris, Stuart Pearce, juga mengecam sikap MU terhadap Ferguson. Pearce berharap Ferguson bisa tetap di MU, namun pembayarannya ditanggung para pemain.

"Alangkah lebih baik jika pemain MU mengatakan mereka yang akan mendanai uang itu (untuk jabatan Ferguson) per musimnya? Ferguson itu sangat penting buat klub," kata Pearce.

3. Hantu yang memang harus dihilangkan

Sir Alex Ferguson saat sedang berpesta bersama fans Skotlandia di Euro 2024 (Daily Mirror)

Meski banyak yang mengecam, sikap manajemen MU memecat Ferguson memang terpaksa dilakukan. Ada anggapan, kehadiran Ferguson menjadi beban moral karena manajer lain harus menyamai torehannya.

Fakta berbicara demikian, karena fans selalu menyandingkan manajer yang baru datang dengan sejumlah prestasi MU di era Ferguson. Padahal, eranya sudah berbeda. 

Editorial Team