Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arema FC vs Oxford United di Piala Presiden 2025. (Dok. Media Officer Arema FC)

Intinya sih...

  • Situasi baru bagi Oxford United di Piala Presiden 2025, mulai dari stadion megah hingga lapangan becek dan mati lampu di stadion Bandung.

  • Pemain Oxford United merasakan banyak adu fisik dan cedera, termasuk Ole Romeny dan Marselino Ferdinan.

  • Pengalaman berharga bagi Oxford United, belajar dari kekuatan tim-tim Asia Tenggara dan merasakan antusiasme penonton Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Ketika diundang untuk mengikuti Piala Presiden 2025, Oxford United mungkin tak berekspektasi lebih. Mereka mungkin mengira, ini hanya sekadar ajang pramusim semata.

Ternyata, Oxford United salah. Piala Presiden 2025 memberikan mereka sebuah nuansa yang belum pernah mereka rasakan suasananya. Ada nuansa Inggris era dulu yang dirasakan Oxford United.

1. Situasi yang baru bagi Oxford United

Selebrasi striker Oxford United, Ole Romeny. (Dok. Media Piala Presiden).

Oxford United mengawali Piala Presiden 2025 dengan main di stadion megah, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Mereka dibuat salut akan kehadiran fans yang memadati stadion.

Setelah itu, Oxford United berpindah ke Bandung, main di Stadion Si Jalak Harupat. Di sinilah, mereka merasakan nuansa berbeda. Mereka merasakan lapangan becek hingga mati lampu di stadion. Situasi sepak bola Inggris di era dulu.

"Saya pikir kami tak pernah main di dalam kondisi seperti ini saat turnamen. Sangat sulit bagi para pemain untuk beradaptasi. Di Inggris, permainannya jauh berbeda," ujar pelatih Oxford United, Gary Rowett, dalam sesi jumpa pers.

2. Banyak beradu fisik, sampai banyak pemain cedera

Tim Liga Indonesia All Star lawan Oxford United di Piala Presiden 2025 (IDN Times/Sandy Firdaus)

Di Piala Presiden 2025 ini, para pemain Oxford United juga merasakan banyaknya adu fisik. Tekel-tekel keras jadi suasana yang harus mereka alami, hingga banyak pemain mereka cedera termasuk Ole Romeny dan Marselino Ferdinan.

"Kami mendapati empat sampai lima pemain kami cedera di ajang ini. Termasuk Marselino dan Ole Romeny. Badai cedera di turnamen ini harus kita lewati," ujar Rowett.

3. Jadi pelajaran berharga bagi Oxford United

Ole Romeny saat Oxford United lawan Liga Indonesia All Star. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Terlepas dari semua situasi buruk ini, Rowett mengaku Oxford United tetap belajar banyak dari ajang ini. Mereka berkesempatan merasakan langsung kekuatan tim-tim dari Asia Tenggara, seperti Persib, Dewa United, dan Port FC.

"Secara keseluruhan, main di Piala Presiden 2025 adalah pengalaman berharga bagi kami. Anak-anak di Indonesia berselebrasi dengan pemain, dan para penonton juga luar biasa. Banyak hal positif yang kami bawa pulang," ujar pelatih Oxford United itu.

Editorial Team