Pindah dari Liverpool, 7 Pemain Ini Raih Trofi UEFA Champions League

Fans sejati Liverpool pasti tidak asing lagi dengan Steve McManaman. Ia adalah gelandang asal Inggris yang pernah membela The Reds pada dekade 1990-an. Sayangnya, walau tampil reguler, McManaman hanya mampu merebut FA Cup dan League Cup selama bermain di Anfield.

Pada 1999, ia memutuskan hijrah ke Real Madrid. Di musim perdana, McManaman langsung mengantarkan Los Blancos menjuarai UEFA Champions League. Trofi itu direplikasi pada musim 2001/2002. Gelar lainnya adalah dua kali LaLiga dan sekali UEFA Super Cup.

Xabi Alonso langsung menjadi sosok sentral Liverpool sejak diboyong dari Real Sociedad. Peran itu kentara ketika The Reds menang atas AC Milan di final UEFA Champions League musim 2004/2005. Saat itu, Liverpool mampu menang dramatis lewat adu tendangan penalti.

Setelah lima musim di Anfield, Alonso kembali lagi ke Spanyol dan membela Real Madrid. Bergabung bersama nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos, ia sekali lagi memenangkan UEFA Champions League, plus trofi lainnya, seperti LaLiga dan Copa del Rey.

Alvaro Arbeloa didatangkan Liverpool pada akhir Januari 2007 setelah tampil lumayan bersama Deportivo La Coruna. Ia langsung membawa The Reds lolos ke final UEFA Champions League musim 2006/2007. Sayangnya, mereka harus kalah tipis 1-2 dari AC Milan di laga final.

Walau tampil cukup baik, kariernya di Anfield tidak berlangsung lama. Arbeloa memutuskan pindah ke klub masa mudanya, Real Madrid, pada Juli 2009. Bersama El Real, ia akhirnya mampu mengecup trofi UEFA Champions League pada musim 2013/2014 dan 2015/2016.

Javier Mascherano sebenarnya tampil bagus selama berseragam Liverpool. Diboyong pada awal 2007, gelandang berpaspor Argentina ini menjadi pemain penting di lini tengah The Reds. Namun, prestasi terbaiknya hanya runner-up UEFA Champions League musim 2006/2007.

Bertahan hingga medio 2010, Mascherano setuju hengkang ke Barcelona. Seperti di Liverpool, ia juga menjadi gelandang sentral selama bermain bersama La Blaugrana. Hasilnya, Mascherano lima kali menjuarai LaLiga dan dua kali meraih trofi UEFA Champions League.

Sejak diboyong dari Atletico Madrid pada medio 2007, Fernando Torres sebenarnya tampil ganas bersama Liverpool. Ia menjadi ujung tombak The Reds dan menyumbangkan 65 gol dalam 102 penampilan di liga. Sayangnya, tidak ada trofi yang disumbangkan El Nino untuk publik Anfield.

Pada Januari 2011, mantan striker Spanyol ini memutuskan pindah ke Chelsea. Walau keran golnya menurun drastis selama di Stamford Bridge, ia mampu merebut sejumlah trofi, termasuk UEFA Champions League musim 2011/2012 dan UEFA Europa League semusim kemudian.

Luis Suarez adalah tumpuan lini serang Liverpool yang ditinggal Fernando Torres. Penyerang Uruguay ini pun membuat penampilan cemerlang, salah satunya saat merebut Sepatu Emas Premier League 2013/2014. Sayangnya, secara tim, ia cuma mampu meraih League Cup.

Ingin mendapatkan lebih banyak piala, Suarez memutuskan hijrah ke Barcelona selepas World Cup 2014. Membentuk tridente menakutkan bersama Lionel Messi dan Neymar (trio MSN), ia langsung membawa El Barca meraih treble winners, termasuk UEFA Champions League.

Liverpool sebenarnya ketiban untung saat mendaratkan Philippe Coutinho dari Inter Milan pada Januari 2013. Dibeli dengan harga yang murah, gelandang asal Brazil ini tampil ciamik di lini tengah. Sayangnya, tidak ada gelar yang disumbangkan Coutinho selama merumput di Anfield.

Pada Januari 2018, The Reds melepas Coutinho ke Barcelona. Namun, ia gagal bermain reguler dan dipinjamkan ke Bayern Munich pada musim 2019/2020. Tidak diduga, Coutinho langsung merebut UEFA Champions League, salah satunya dengan membantai Barca di perempat final.

Meninggalkan klub dengan reputasi besar seperti Liverpool mungkin menjadi keputusan yang sulit. Namun, jika tujuannya untuk mengejar lebih banyak prestasi, kenapa tidak?