Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain Wolverhampton sedang berebut bola dengan Kevin De Be Bruyne saat pertandinga Premier League 2022/23. (Twitter/@wolves).
Pemain Wolverhampton sedang berebut bola dengan Kevin De Be Bruyne saat pertandinga Premier League 2022/23. (Twitter/@wolves).

Jakarta, IDN Times - Manajemen Premier League mengakomodir ide Perang Bintang yang dilontarkan pemilik Chelsea, Todd Boehly. Meski sempat menuai berbagai penolakan, Premier League ingin menggelar Perang Bintang dengan konsep berbeda.

Jika Boehly ingin menggelar Perang Bintang dengan mengumpulkan pemain dari wilayah timur dan barat, Premier League mengusulkan metode berbeda. Premier League mau mengumpulkan Tim Bintang dan menantang pemain terbaik lainnya dari kompetisi lain.

1. Masih dalam pembahasan

Manchester United lawan Leicester City. (twitter.com/ManUtd)

The Times melansir, Premier League sedang membahas kemungkinan mengumpulkan seluruh bintangnya dan menggelar duel dengan tim terbaik dari kompetisi LaLiga, Serie A, dan Bundesliga.

Laga tak akan digelar di musim reguler Premier League. Namun, duel tersebut digelar pada jeda kompetisi.

2. Semua manajer menolak

logo Premier League (skysports.com)

Rencana ini sebenarnya belum sepenuhnya disetujui oleh seluruh elemen Premier League. Sebab, seluruh manajer Premier League menolak rencana tersebut.

Mereka merasa jadwal kompetisi sudah begitu padat. Tak ada waktu buat para pemain berlaga untuk duel All Star.

3. Sudah pernah digelar di MLS

Gonzalo Higuain (skysports.com)

Konsep ini sebenarnya sama dengan yang digelar di Amerika Serikat. Bintang-bintang Major League Soccer dikumpulkan di setiap akhir musim.

Biasanya, mereka akan menghadapi pemain dari kompetisi Meksiko, Liga MX. Ajang tersebut sudah digelar pada musim ini, ketika MLS All-Star menang, 2-1.

Editorial Team