Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola
ilustrasi sepak bola (pexels.com/Hanna Auramenka)

Intinya sih...

  • Rekor pertemuan masih berpihak kepada Juventus

  • Juventus belum gacor di kandang, AC Milan perkasa saat tandang

  • Juventus belum menunjukkan konsistensi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serie A Italia 2025/2026 pekan keenam akan menyajikan pertarungan akbar antara Juventus dan AC Milan. Partai ini sarat gengsi. Bukan cuma tradisi kedua klub, melainkan juga posisi mereka di klasemen sementara musim ini.

AC Milan nangkring di peringkat pertama dengan 12 poin setelah memberikan kekalahan pertama untuk Napoli pada pekan sebelumnya. Sementara itu, Juventus berada di posisi keempat, tetapi cuma berselisih sebiji poin. Pekan lalu, La Vecchia Signora harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu Atalanta.

Menghadapi laga ini, AC Milan sedikit diuntungkan. Pasalnya, mereka memiliki waktu istirahat yang lebih lama. Sedangkan, Juventus harus berjibaku terlebih dahulu di Liga Champions Eropa (UCL) melawan Villarreal. Jadi, siapa yang akan menjadi pemenang di laga nanti?

1. Rekor pertemuan masih berpihak kepada Juventus

Per 3 Oktober 2025 ini, kedua klub sudah bertemu sebanyak 74 kali. Juventus masih unggul dengan 33 kemenangan, sedangkan AC Milan meraih 18 kemenangan. Sementara itu, 23 laga lainnya berakhir imbang.

Khusus lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, anak asuh Igor Tudor juga masih perkasa. Klub Zebra mencatatkan dua kemenangan, sedangkan AC Milan meraih sekali kemenangan saat bertarung pada semifinal Supercoppa Italiana pada Januari 2025 lalu. Dua laga lainnya berakhir seri dengan skor identik 0-0.

2. Juventus belum gacor di kandang, AC Milan perkasa saat tandang

Meski pertandingan dilangsungkan di Stadion Allianz, Juventus tidak boleh jemawa. Pasalnya, klub asal Kota Turin itu justru masih kurang greget jika berlaga di markas sendiri. Dalam dua pertandingan kandang terakhir, mereka hanya bisa bermain imbang melawan Atalanta di Serie A dan Borussia Dortmund di UCL.

Sebaliknya, AC Milan justru gacor ketika melakoni laga tandang. Luka Modric dkk menyapu bersih pertandingan away mereka dengan kemenangan. Setelah menang 2-0 atas Lecce, mereka mencukur Udinese dengan skor 3-0 di Serie A.

3. Juventus belum menunjukkan konsistensi

Juventus sebenarnya mengawali Serie A 2025/2026 dengan sempurna. Manuel Locatelli dkk meraih tiga kemenangan beruntun atas Parma, Genoa, dan Inter Milan. Kemenangan itu meningkatkan ekspektasi bahwa Bianconeri bakal menjadi penantang serius musim ini.

Sayangnya, hasil imbang beruntun melawan Verona dan Atalanta membuat mereka kehilangan momentum. Kegagalan meraih kemenangan pada pekan ini tentu akan memperlebar jarak dengan AC Milan. Stadion Allianz tetap menjadi benteng pertahanan, tetapi Juventus membutuhkan gol dan secercah kreativitas untuk kembali menghidupkan peluang mereka.

4. AC Milan mulai menemukan ritme permainan

Di sisi yang lain, AC Milan datang ke Turin dengan performa yang sangat berbeda. Setelah kalah 1-2 dari Cremonose pada pekan pembuka, Il Rossoneri seperti terlahir kembali. Kemenangan atas Lecce, Bologna, Udinese, dan juara bertahan, Napoli, pada pekan lalu menunjukkan tekad yang kuat.

Anak asuh Massimiliano Allegri menjaga kedisiplinan di lini belakang, sekaligus klinis di sepertiga akhir pertahanan lawan. Kemenangan pada pekan ini akan makin menggarisbawahi kredibilitas mereka dalam persaingan menjadi juara. Terakhir kali klub merah-hitam berjaya di liga domestik pada 2021/2022 lalu.

5. Prediksi taktik Juventus dan AC Milan

Juventus musim ini beruntung memiliki banyak penyerang, yang memberikan fleksibilitas untuk mengubah pendekatan, tergantung siapa lawan yang dihadapi. Rotasi antarpenyerang dapat membuat tim kurang terprediksi dan memungkinkan Igor Tudor beradaptasi dalam pertandingan. Namun, keputusan itu tidak selalu menghasilkan kesuksesan langsung.

Dua gelandang serang hibrida, biasanya diisi Kenan Yildiz dan Francisco Conceicao, akan menjadi kekuatan serangan Juventus. Sementara itu, poros lini tengah ganda, Manuel Locatelli dan Weston McKennie, memberikan vertikalitas, membantu transisi dan keseimbangan. Di lini serang, Tudor kemungkinan akan menurunkan antara Jonathan David atau Dusan Vlahovic.

Di sisi yang lain, AC Milan akan memanfaatkan kecepatan Alexis Saelemaekers dan tentu saja Christian Pulisic. Meskipun kecil, Pulisic telah membuktikan dirinya sangat berguna bagi AC Milan, mengemas 6 gol dan 2 assist dalam 7 pertandingan. Pulisic bisa memanfaatkan kemampuannya di ruang sempit meski dijaga bek raksasa Juventus seperti Federico Gatti atau Lloyd Kelly.

Kekuatan AC Milan juga bergantung pada Youssouf Fofana. Seiring fokus Luka Modric yang membatu penyerangan, Massimiliano Allegri bisa memintanya untuk membantu pertahanan. Cedera Fikayo Tomori bisa menjadi masalah, tetapi kehadiran Adrien Rabiot yang pernah bermain untuk Juventus akan memberikan rahasia calon lawan mereka.

Siapa yang akan menjadi pemenang dalam laga kali ini memang masih sulit ditebak. Hanya saja, terpeleset berarti harus rela turun posisi. Pasalnya, pesaing di papan atas Serie A seperti Napoli, AS Roma, dan Inter Milan sudah mengintip peluang untuk naik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team