Juventus musim ini beruntung memiliki banyak penyerang, yang memberikan fleksibilitas untuk mengubah pendekatan, tergantung siapa lawan yang dihadapi. Rotasi antarpenyerang dapat membuat tim kurang terprediksi dan memungkinkan Igor Tudor beradaptasi dalam pertandingan. Namun, keputusan itu tidak selalu menghasilkan kesuksesan langsung.
Dua gelandang serang hibrida, biasanya diisi Kenan Yildiz dan Francisco Conceicao, akan menjadi kekuatan serangan Juventus. Sementara itu, poros lini tengah ganda, Manuel Locatelli dan Weston McKennie, memberikan vertikalitas, membantu transisi dan keseimbangan. Di lini serang, Tudor kemungkinan akan menurunkan antara Jonathan David atau Dusan Vlahovic.
Di sisi yang lain, AC Milan akan memanfaatkan kecepatan Alexis Saelemaekers dan tentu saja Christian Pulisic. Meskipun kecil, Pulisic telah membuktikan dirinya sangat berguna bagi AC Milan, mengemas 6 gol dan 2 assist dalam 7 pertandingan. Pulisic bisa memanfaatkan kemampuannya di ruang sempit meski dijaga bek raksasa Juventus seperti Federico Gatti atau Lloyd Kelly.
Kekuatan AC Milan juga bergantung pada Youssouf Fofana. Seiring fokus Luka Modric yang membatu penyerangan, Massimiliano Allegri bisa memintanya untuk membantu pertahanan. Cedera Fikayo Tomori bisa menjadi masalah, tetapi kehadiran Adrien Rabiot yang pernah bermain untuk Juventus akan memberikan rahasia calon lawan mereka.
Siapa yang akan menjadi pemenang dalam laga kali ini memang masih sulit ditebak. Hanya saja, terpeleset berarti harus rela turun posisi. Pasalnya, pesaing di papan atas Serie A seperti Napoli, AS Roma, dan Inter Milan sudah mengintip peluang untuk naik.