Gian Piero Gasperini (x.com/FIFAcom)
Setelah pensiun sebagai pemain, Gian Piero Gasperini memulai kariernya lagi dari awal, tapi kali ini menjadi pelatih. Gasperini bergabung sebagai pelatih Juventus U-14 dan U-20 pada 1994 hingga 2003.
Usai menjadi pelatih skuad muda, Gasperini mulai kariernya sebagai pelatih utama Crotone yang berkompetisi di Serie C atau kasta ketiga Liga Italia. Gasperini sukses membawa Crotone promosi ke Serie B lewat babak playoff. Namun, dia justru dipecat menyusul performa tim yang memburuk.
Genoa (2006)
Gasperini melanjutkan karier dengan melatih Genoa selama empat musim pada 2006 hingga 2010. Dia sempat berhasil membawa Genoa dari tim promosi hingga ke klasemen atas Serie A dengan strategi 3-4-3 andalannya. Namun, musim terakhirnya di Genoa justru cukup buruk yang berakibat pemecatan.
Inter Milan (2011)
Setelah dari Genoa, Gasperini juga sempat menjadi pelatih Inter Milan pada 2011. Namun, baru memainkan lima laga, Gasperini langsung digantikan pelatih baru. Pola permainan 3-4-3 miliknya gagal di Inter.
Palermo (2011)
Gasperini juga pernah semusim menjadi pelatih Palermo pada 2011 sebelum kembali direkrut Genoa pada 2013-2016. Menariknya, Palermo dua kali memecat Gian Piero Gasperini dari kursi pelatih yang diduga akibat kekalahan atas Siena.
Atalanta (2016)
Lalu, Atalanta mendatangkan Gasperini pada Juni 2016, menggantikan Edoardo Reja yang dipecat sebelumnya. Saat itu, Atalanta dikenal sebagai tim papan tengah. Bahkan pada musim 2014/15, mereka hampir terdegradasi.
Sejak Gasperini datang, Atalanta disulap menjadi tim pesaing di papan atas Serie A. Pada musim debutnya, Gasperini berhasil membawa klub berjuluk La Dea ini finis di peringkat empat klasemen. Hasil mengejutkan ini membuat Atalanta lolos ke Liga Europa musim berikutnya.
Sempat mengalami penurunan, Atalanta kembali menjadi tim yang layak diperhitungkan pada Serie A 2018/19. Gasperini lagi-lagi membuat kejutan karena mampu membuat Atalanta mengakhiri musim di peringkat ketiga.
Hasil itu membuat Atalanta lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Saat itu, mereka juga menjadi tim tersubur dengan 77 gol.
Sejak itu, Atalanta selalu tampil stabil di sepuluh besar klasemen Serie A. Hingga laga ke-385, Gasperini akhirnya sukses mempersembahkan trofi Liga Europa 2023/24 untuk Atalanta. Trofi ini menjadi trofi pertama Atalanta sejak terakhir menjuarai Coppa Italia pada 1963.