Dibalik kesuksesan singkat Nottingham Forest di Inggris dan Eropa, ada sosok Brian Clough yang dengan tangan dinginya membawa The Tricky Trees ke puncak kejayaan. Brian masuk ke Nottingham tahun 1976.
Sebelum melatih Forest, Brian pernah melatih Hartlepools, Derby County, Brighton & Holve Albion, dan Leeds United. Clough juga pernah menjadi pemain di era 50-an dan 60-an memperkuat Middlesbrough dan Derby County.
Tidak butuh waktu lama, Brian langsung membawa Forest promosi ke first division dengan menjadi peringkat ketiga klasmen akhir second division 1976/1977 dibawah Wolverhampton Wanderers dan Chelsea.
Di musim 1977/1978, Nottingham Forest bukan hanya tampil mengejutkan di divisi utama sebagai tim promosi tapi juga menjadi tim yang tidak terkalahkan selama 42 pertandingan dan menjadi juara Liga Inggris musim itu.
Selain menjadi tim dengan predikat Invicible alias tak terkalahkan, Brian Clough juga menjadi salah satu pelatih yang langsung juara liga di kompetisi tertinggi setelah promosi dari kasta kedua.
Peruntungan Clough tidak hanya sampai disitu, walaupun tidak pernah lagi menjuarai liga Inggris di musim berikutnya, tapi dirinya malah membawa Nottingham menjadi jawara Eropa dua musim berturut-turut dengan mengalahkan klub Swedia FC Malmo dengan skor 1-0 di tahun 1979 dan mengalahkan Hamburg SV 1-0 di final Piala Champions 1980.
Kelebihan seorang Brian sebagai pelatih adalah bagaimana ia menularkan kepercayaan diri kepada para pemainya serta memotivasi agar anak asuhnya mempunyai daya juang tinggi saat bertarung di lapangan.
Bakat-bakat seperti Martin O’Neil, Frank Clark, Francis Trevor, Larry Lyold, Peter Shilton dan John McGovern dimaksimalkan hingga mampu bersaing dengan pemain hebat lainya di Inggris maupun Eropa hingga membawa Forest berprestasi.
Clough memang seorang motivator ulung, bila disamakan dengan sepakbola era sekarang ia bisa disamakan dengan Jose Mourinho yang juga seorang motivator hebat. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos juga jadi ciri khasnya saat berhadapan dengan media.
Dia kerap memberi komentar yang menantang semua orang yang terlibat di persepakbolaan Inggris. “Saya tidak hanya sekedar berada di divisi yang sama dengan Arsenal dan Liverpool. Aku akan melangkahi mereka semua”, kata Clough kepada para jurnalis saat timnya Nottingham dipastikan promosi ke first division.
Mungkin bisa dibilang Brian Clough adalah Jose Mourinho-nya tahun 70-an atau Jose Mourinho adalah Brian Clough-nya zaman now karena mereka berdua memiliki karakter yang sama sebagai pelatih.
Jangan dilupakan juga peran dari Peter Taylor, seorang asisten Brian Clough yang mengikutinya kemanapun ia melatih kecuali di Leeds United. Jika Brian ahli dalam memotivasi dan visi membangun tim, Peter Taylor merupakan ahli strategi dan seorang pemandu bakat pemain yang hebat.
Maka tidak heran ketika Peter Taylor memutuskan tidak bersedia menemani Clough untuk melatih Leeds membuatnya hanya bertahan selama 44 hari di tim tersebut. Saat Peter kembali mendampingi Clough sebagai asisten pelatih di Nottingham, hasilnya kembali mengagumkan.
Menurunya Prestasi Brian Clough bersama Nottingham adalah saat Peter Taylor kembali meninggalkannya karena perselisihan dan Peter yang kembali ke Derby County sebagai pelatih kepala di tahun 1982.
Sejak itu Clough bersama Forest tidak pernah lagi bertengger di papan atas Liga Inggris apalagi Piala Champions. Di musim 1980/1981 Nottingham berada di peringkat ke tujuh dan di musim berikutnya finis di posisi ke-12.
Beruntung Clough masih bisa menjuarai Piala Liga Inggris di musim 1988/1989 dan 1989/1990. Hingga pensiun di tahun 1993, Brian Clough tidak pernah bisa lagi membawa Nottingham Forest berjaya lagi.