Ansu Fati usai mencetak gol ke gawang Inter Milan, Rabu (11/12) dini hari tadi. Twitter/@ChampionsLeague
Pada tahun 2019 lalu, dalam sebuah wawancara dengan The Coaches Voice, Setien pernah mengungkapkan bahwa Barcelona asuhan Johan Cruyff adalah inspirasinya. Kini, ia ada di Barcelona untuk meneruskan nilai-nilai sepak bola ala Cruyff yang begitu dia agungkan.
"Bermain melawan Barcelona-nya Cruyff, kamu akan menghabiskan sepanjang laga berlarian mengejar bola. Lalu saya bilang ke diri saya sendiri: 'Ini yang saya suka. Saya ingin ada di tim seperti ini dan mencari tahu kenapa mereka bisa bermain seperti ini'," ujar Setien kala itu.
Dengan karier terbaiknya tercatat kala membesut Real Betis, Setien memang terkenal dengan pendekatan taktik yang mengedepankan penguasaan bola dan permainan menyerang yang memukau. Nilai ini sangat cocok dengan kultur sepak bola di Camp Nou.
Apalagi, semasa di Betis, ia terbukti piawai memoles bakat pemainnya mulai dari Giovani Lo Celso (kini di Tottenham Hotspur) dan Fabian Ruiz (kini di Napoli). Jangan lupa, ia juga mampu mengorbitkan para pemain jempolan seperti Junior Firpo, yang uniknya, kini ada di Barcelona.
Hal serupa bisa ia terapkan di Barcelona karena La Masia, akademi mereka yang tersohor itu, tak kekurangan bakat baru. Mulai dari Ansu Fati hingga Riqui Puig, semua siap dipoles. Juga mengoptimalkan peran Frenkie de Jong, yang tidak terlalu mengilap ketika dibesut oleh Valverde.