Menpora menerima Raffi Ahmad di lantai 10 Kantor Kemenpora. (dok. Humas Kemenpora)
Pengamat sepak bola Indonesia, Tommy Welly, mengungkapkan terjunnya pesohor di dunia sepak bola bukanlah hal baru, Dia mencontohkan nama-nama semisal bintang pop Elton John yang jadi pemilik Watford, serta vokalis band Led Zeppelin, Robert Plant, yang jadi pemilik Wolverhampton Wanderers.
Namun, Towel, sapaan akrabnya, menggarisbawahi bahwa masuknya para pesohor itu ke industri sepak bola ditopang oleh iklim industri yang baik. Mereka masuk murni sebagai pebisnis, tanpa embel-embel pesohor yang menyertai mereka. Sedangkan di Indonesia, situasinya berbeda.
"Saya yakin Raffi Ahmad dan kawan-kawan itu menyukai dan menggemari sepak bola. Tetapi, kita belum pernah melihat kedalaman pengetahuan mereka tentang peta sepak bola Indonesia. Harus diakui iklim industri sepak bola Indonesia belum kondusif," ujar Towel dalam kanal YouTube-nya, Gocek Bung Towel.
Towel pun menyoroti apakah para pesohor ini punya kesabaran untuk mengelola klub sepak bola secara profesional di Indonesia. Dia pun memprediksi bisa jadi ada agenda lain yang membuat para artis ini masuk ke sepak bola Indonesia.
"Saya dalam posisi mengamati, apakah ini betul karena agenda sepak bola, karena potensi-potensi bisnis, sementara situasinya, ekosistemnya belum sehat. Ini juga ada dalam benak publik, ada apakah gerangan? Karena ini agak paradoks," ujar Towel.
Di sisi lain, pengamat sepak bola yang lain, M. Kusnaeni, memprediksi bahwa investasi artis di sepak bola Indonesia ini hanya seumur jagung. Apalagi, bila nantinya PSSI dan operator kompetisi gagal mewujudkan citra kompetisi yang profesional, menarik, dan akuntabel.
"Para pesohor itu akan kecewa sehingga investasi mereka mungkin hanya seunmur jagung. Itu bisa membawa citra buruk bagi sepak bola Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut.
Nah, bagimana menurutmu soal sepak terjang para artis dalam industri sepak bola Indonesia ini?